Jumat, 11 Mei 2012

Inacraft Award 2012

Kerajinan Pekalongan Juara Inacraft Award 

 ATBM Motif Standart

DI Kota dan Kabupaten Pekalongan terdapat lebih dari 100 perajin dan pengusaha kain yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Dari ratusan perajin dan pengusaha tersebut, hampir sebagai besar tergabung atau menjadi anggota Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Ashepi) Pekalongan. Bersama Ashepi, kerajinan dan ATBM di daerah itu tetap bersinar, bahkan maupun membawa harum nama Pekalongan. Ketua BPC Ashepi Pekalongan HM Romi Oktabirawa menjelaskan, selama ini asosiasi yang dipimpinya berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong dan membantu supaya kerajinan di daerahnya dan meningkatkan kualitas. Upaya dilakukan dengan mengikuti. Upaya yang dilakukan dengan mengikuti mereka ke sejumlah pameran handicraf, baik tingkat nasional maupun dunia.
Bahkan dari sejumlah pameran yang diikuti anggotanya, berhasil meraih juara dan penghargaan. “Ini semua kami lakukan untuk menunjukan kepada masyarakat luas, khususnya di Indonesia bahwa Pekalongan memiliki kerajinan maupun batik tenun yang sangat bagus,” tegasnya.
Daur Ulang
Prestasi yang baru saja diraih perajin dan pengusaha tersebut ketika mengikuti pameran kerajinan bertajuk “Inacreft Award 2012” yang digelar di Jakarta Convestion Center (JCC) mulai 25-29 April lalu. Kegiatan yang di gelar Ashepi pusat itu diikuti lebih kurang 1.400 peserta yang terdiri dari atas perajinan dari dalam dan luar negeri. Dari hasil pameran itu, dua perwakilan Pekalongan meraih juara, yakni H Imran Mina dan Syamsul Huda.
Bahkan, Imran Mina memperoleh dua Penghargaan sekaligus yakni sebagai Best prize in categori fablic and textiles dan best of the inacraft 2012. Dalam Pameran tersebut, perajin asal Kabupaten Pekalongan itu memamerkan tenun serta bermotif karung batik. Adapun Syamsul Huda yang memamerkan taplak tenun daur ulang kertas semen meraih juara sebagai sepecial award for emerging desing. “Huda memperoleh penghargaan itu lantaran hasil karyanya yang unik dan kreatif,” papar Romi.
Lebih lanjut dijelaskan, selain memperoleh penghargaan, kedua perajin dari wilayah pantura itu juga bakal mengikuti pameran berupa untuk tingkat dunia. Rencananya, pameran yang digelar Unesco itu bakal digelar sekitar bulan ini. (MochAchid Nugroho-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 03-05-2012)

Tidak ada komentar: