Rabu, 02 Mei 2012

Semua Orang Bisa Jadi Pahlawan

PEKALONGAN - Generasi muda hendaknya meneruskan perjuangan yang telah memerdekakan bangsa Indonesia dengan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat. Selain itu, generasi muda hendaknya menghargai dan menerapkan nilai-nilai kepahlwanan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian diharapkan S Hartoyo, seorang pejuang kemerdekaan dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Markas Cabang Pekalongan, saat menjadi narasumber dalam Sarasehan Nilai-nilai Kejuangan, Kepahlawanan dan Keperintasan. Kegiatan diselenggarkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinssosnaketrans)di ruang amarta setda, rabu (25/4).


Menurut dia, tidak perjuangan para pahlwan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan mempertaruhkan nyawa. “Nyawa tidak ada harganya, demi kemerdekaan bangsa Indonesia,” tegasnya. Dari 600-an veteran pejuang kemerdekaan di Kota Pekalongan, saat ini hanya tinggal 300-an karena telah gugur. Dia berharap generasi muda bisa meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah gugur itu.

Isilah kemerdekaan yang telah direbut dengan nyawa, sesuatu jabatan dan martabat yang dimiliki sudah selayaknya generasi muda meneruskan nilai-nilai kepahlawanan, yakni dengan pembangunan yang bisa di rasakan oleh rakyat,” tegasnya. Menurut ketua Komitmen Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pekalongan M lutfi, nilai kepahlawanan pada generasi muda sudah luntur. “Generasi muda lebih menyukai hal yang instan. Mereka lebih mengutamakan hasil daripada proses padahal, kemerdekaan diraih melalui proses,” tegasnya,

Wali Kota M Basyir Ahmad mengatakan pahlawan tidak harus di kenal masyarakat. Menurutnya, semua orang bisa menjadi pahlawan asalkan meneladani nilai-nilai kepahlawanan. Di antaranya mempunyai jiwa rela berkorban antar sesama. “Dengan mau berkorban demi sesama, kita bisa jadi pahlawan. Pahlawan itu tidak dilihat dari usia. Ibu kartini, jadi pahlawan pada saat usia sangat muda. Jadi, kita semua bisa jadi pahlawan, asal meneladani nilai-nilai kepahlawanan dan keteladanan itu dipakai dan dijalankan,” paparnya. (K30-88)

(SUARA MERDEKA, 26 APRIL 2012)

Tidak ada komentar: