Kamis, 31 Januari 2013

Peresmian Rehab Masjid Al Hidayah Desa Larikan

BUPATI RESMIKAN MASJID AL HIDAYAH DESA LARIKAN DORO 

KAJEN - Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengambil manfaat dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum yang membawa manfaat meningkatkan iman dan taqwa, tidak hanya menjadi ritual acara tahunan belaka. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Peresmian Rehab Masjid Al Hidayah Desa Larikan Kecamatan Doro, Selasa malam (29/1/13).

Bupati melanjutkan hendaknya dengan adanya masjid yang telah direhab dengan baik ini, warga dapat memanfaatkannya dan memakmurkan masjid dengan amal ibadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan. “Yang lebih penting setelah masjid ini jadi dengan bagusnya, kita sebagai warga harus bisa memanfaatkan untuk syiar agama dan menyebarkan kebaikan. Sehingga diharapkan dari masjid ini dapat memberikan penerangan kepada siapapun”, imbuhnya.


Muludan_Larikan

Ditambahkan Bupati, bedanya kita dengan Nabi itu sedikit. Artinya kalau kita sedikit-sedikit marah, kalau Nabi sedikit marah. Kita sedikit ibadah, sedangkan Nabi sedikit-sedikit ibadah (ibadah lagi, ibadah lagi). “Jadi marilah kita selalu berusaha meniru keteladanan Nabi, baik dalam ucapan, tingkah laku, amal ibadah dan sebagainya. Semoga dari mauidhoh khasanah yang nanti akan disampaikan, kita dapat memetik hikmah yang dapat menjadi rujukan dalam berperilaku sehari-hari” terang Bupati.

Sementara itu Panitia Penyelenggara, Tarmidzi Husein, MSi menyampaikan rasa penghargaannya kepada segenap warga yang telah bergotong royong memberikan kontribusinya dalam merehab masjid Al Hidayah. “Kami hanya bisa mendoakan semoga amal jariyah bapak/ibu sekalian mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Saya harapkan untuk selanjutnya mari kita manfaatkan dan makmurkan masjid ini dengan kegiatan-kegiatan yang positif”, ujarnya.

Acara muludan ini dilanjutkan dengan mauidhoh khasanah oleh Kyai Abdul Hakim dari Kota Pekalongan, yang berceramah dengan diiringi grup gambus Al-Fasola. Menurut putra kyai Su’udi ini, kita selaku umat muslim wajib selalu bersyukur karena masih diberikan nikmat Islam, sehat, iman dan panjang umur. “Islam disini artinya I-nya Ingin, S-nya Selamat, L-nya Laksanakan, A-nya Ajaran dan M-nya Muhammad, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti”. (didik-rizka)

 

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan Masa Bhakti 2013-2018.

KH. Muslih Khudori Kembali Menjadi Pimpinan NU Kabupaten Pekalongan 

KAJEN – KH. Muslih Khudori, M.Si terpilih kembali menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan berpasangan dengan Rais Syuriah terpilih KH. R. Muhammadun Jundi, untuk masa bhakti 2013-2018.

Proses pemilihan Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriah yang dilaksanakan di Kompleks SMP NU Karangdadap, pada Minggu (27/1/2013) malam berjalan lancar walau diiringi gerimis hujan. Pemilihan pertama yakni memilih calon Rais Syuriah yang diikuti oleh Syuriah MWC dan Ketua Ranting se-Kabupaten Pekalongan. Dimana dari penghitungan diperoleh total suara sebanyak 314, tetapi suara yang sah sebanyak 297.

Dari suara sah tersebut diperoleh urutan terbanyak pertama yaitu KH. R. Muhammadun Jundi dengan 159 suara dan suara terbanyak kedua yakni KH. Zuhdi Khariri memperoleh 31 suara. Sesuai aturan tata tertib pemilihan mereka berdualah yang berhak maju untuk dipilih kembali pada babak kedua. Namun demikian, KH. Zuhdi Khariri mengundurkan diri dengan membuat surat pernyataan tidak bersedia dipilih sebagai Rais yang dibacakan oleh pimpinan sidang dari PWNU DR. Abu Hafsin Umar. 
 
 
Sehingga secara otomatis KH. R Muhammadun Jundi terpilih menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pekalongan masa bhakti 2013-2018.

Tidak kalah menariknya dalam pemilihan Ketua Tanfidziyah. Meskipun telah beredar dan mengerucut ketiga nama yakni masing-masing KH. Muslih Khudori, M.Si (ketua PCNU incumbent), KH. Syaeful Bahri (mantan Ketua PCNU) dan H. Imron Kamsari (pengusaha dari Desa Pakumbulan Kecamatan Buaran). Namun dalam proses pemilihan pertama, muncul nama-nama lain seperti KH. Dzukron, Kyai Zubaidi, Kyai Nadief, KH. Muhlis dan Kyai Mudasir.

Dari penghitungan tahap pertama yang diikuti oleh Ketua MWC dan Ketua Ranting se-Kabupaten Pekalongan ditambah satu suara dari Pimpinan Cabang, diperoleh suara sah sebanyak 313. Dan dari suara sah tersebut, yang memperoleh suara tiga besar adalah KH. Muslih Khudori, M.Si (151 suara), H. Imron Kamsari (81 suara), dan KH. Syaeful Bahri (38 suara). 
 
Sesuai peraturan tata tertib pemilihan, ketiganya berhak maju ke tahap II guna dipilih kembali untuk memperebutkan menjadi Ketua Tanfidziyah. Akan tetapi, KH. Syaeful Bahri dihadapan hadirin yang hadir menyatakan pengunduran dirinya dari bursa pemilihan Ketua. Dengan demikian maka yang berhak maju ke tahap II adalah KH. Muslih Khudori, M.Si dan H. Imron Kamsari. Dimana keduanya sama-sama berasal dari Kecamatan Buaran.

Memasuki putaran II atau tahap final, pemilihan menjadi mulai dapat diprediksi siapa yang bakal menduduki Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan masa bhakti 2013-2018. Dan ternyata betul, dari 320 total suara sah, KH. Muslih Khudori, M.Si memperoleh sebanyak 229 suara, sedangkan H. Imron Kamsari hanya mendapatkan 91 suara.

Seusai pelaksanaan pemilihan, Ketua Tanfidziyah terpilih KH. Muslih Khudori, M.Si didampingi Rais Syuriah terpilih KH. R. Muhammadun Jundi malam itu juga membentuk tim formatur. Dimana tim formatur sebanyak 9 orang terdiri dari Ketua Tanfidziyah terpilih, Rais Syuriah terpilih, Ketua MWC Karanganyar, Ketua MWC Paninggaran, Ketua MWC Kesesi, Ketua MWC Karangdadap, Ketua MWC Wiradesa, Rais Syuriah masa sebelumnya dan Sekretaris Tanfidziyah masa sebelumnya.

KH. Muslih Khudori, M.Si saat memberikan sambutan sebagai Ketua Tanfidziyah yang baru menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap peserta yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepadanya. “Mudah-mudahan kepercayaan ini sebagai amanah dan semoga kami dapat menjalankan amanah ini dengan baik, jujur dan istiqomah,” ujarnya. (di2k)

 

Dinkes:Kami Telah Membagikan Stiker Labelisasi Kepada Para Pedagang Di Sebagian Besar SD/MI Yang Ada di Kota Pekalongan

Tidak Berlabel, Makanannya Tidak Sehat 

KALAU menemukan pedagang makanan dan minuman yang tidak mencantumkan label dari Dinas Kesehatan (Dinkes) atau tidak ada label, kemungkinan besar produk dagangannya tidak menyehatkan. Kepala Dinas Kesehatan dr H Dwi Heri Wibawa MKes menyatakan, sejak tahun lalu pihaknya telah mendistribusikan label kesehatan untuk pedagang makanan dan minuman. “Kami telah membagikan stiker labelisasi kepada para pedagang di sebagian besar SD/MI yang ada di Kota Pekalongan,” bebernya. 

Bahkan, dr H Dwi Heri Wibawa MKes menambahkan jika pemberian labelisasi akan dilanjutkan pada tahun 2013 ini untuk ditujukan kepada SD/MI yang para pedagang di sekitar sekolahnya belum memiliki stiker labelisasi. Namun ketika ditanyakan data lokasi para pedagang yang mendapatkan labelisasi dan tulisan yang tercantum, yang bersangkutan tidak bisa memberikan jawaban dengan alasan tidak membawa data yang dimaksud pada saat itu.

Kami telah melakukan labelisasi siker kepada para pedagang makanan dan minuman di sebagian besar SD/MI sejak 2012 kemarin. Kalau seandainya ditemukan para pedagang makanan dan minuman tidak ada labelisasinya, kemungkinan barang dagangannya tidak layak jual, atau memang belum terpantau oleh kami,” tandasnya. Sementara itu, Wakil Kepsek SDN Panjang Wetan (PW) 01, Ismi Sri Winarni AMaPd menyampaikan, sekolahnya telah memiliki kantin sendiri sebagai tempat bagi para siswanya untuk jajan makanan dan minuman. KantinQu yang sengaja dibangun untuk menghindarkan para siswanya jajan di luar sekolah.

Menurut Ismi Dri Winarni, pihaknya tidak pernah melarang orang untuk berjualan di luar sekolah. Karena hal tersebut terkait dengan masalah rejeki seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Walaupun begitu SDN PW 01 telah mempunyai peraturan untuk melarang para siswanya keluar sekolah pada saat jan istirahat. “Gerbang selalu kami tutup pada saat jam belajar maupun jan istirahat, sehingga siswa selalu berada di dalam sekolah. Mereka pun bisa membeli makanan dan minuman di KantinQu yang telah terjamin kebersihan dan kesehatannya karena diawasi langsung oleh pihak sekolah. Bahkan pada akhir tahun 2012 kemarin meraih peringkat pertama kantin sehat sekolah.”

Hanya saja, Ismi Sri Winarni AMaPd mengakui jika pihaknya tidak bisa mencegah apabila sepulang sekolah, beberapa siswanya membeli makanan dan minuman di luar sekolah. Pengawasan yang bisa dilakukan pihaknya hanya sebatas pada saat di sekolah saja. “Kalau ada siswa yang masih jajan di luar sekolah, biasanya itu pada saat jam pulang sekolah. Namun dalam beberapa kesempatan, kami selalu menasehati para siswa untuk hati-hati apabila jajan di luar sekolah. Mereka akan dilarang untuk jajan apabila makanan tersebut dianggap mengandung zat-zat berbahaya seperti pengawet maupun pewarna. Tentu saja disertai dengan pengertian bahwa itu membahayakan tubuh mereka dan bisa menimbulkan berbagai penyakit,” imbuhnya. (ap15)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 30-01-2013)

 

Bazda Kota Pekalongan:Tidak Pernah Menyarankan Untuk Meminta Kepada Para Penerima Bantuan Mesin Jahit

Bantuan Mesin Jahit

PEKALONGAN – Ketua Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid tidak membenarkan langkah yang ditempuh RT 02 RW 01, Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara, yang mengenakan pungutan atau urunan kepada para penerima bantuan mesin jahit. Uang hasil pungutan kemudian dibagikan kepada warga yang tidak menerima bantuan mesin jahit. “Penerima bantuan dimintai uang agar ada pemerataan, itu salah konsep. Tidak dibenarkan. Bagaimana mungkin menasyarufkan zakat kepada warga yang tidak mampu, tapi warga itu malah ditarik iuran dengan alasan untuk pemerataan,” tegasnya. Kepada wartawan diruang kerjanya, (29/1).

Bazda Kota Pekalongan imbuh dia, tidak pernah menyarankan untuk meminta kepada para penerima bantuan mesin jahit mengeluarkan uang guna menyamaratakan pemberian bantuan. Menurut dia, masalah tersebut timbul karena ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap pola pendistribusian bantuan. “Jika ada warga yang tidak puas itu wajar. Namun, penerima bantuan diminta untuk urunan, itu salah. Pungutan tidak dibenarkan. Bazda tidak menyarankan penerima bantuan untuk iuran guna menyamaratakan pembagian bantuan,” sambungnya. Seperti diberitakan (SM, 29/1), Fahrusin (41), satu dari sembilan warga di RT 02 RW 01. Kelurahan Pabean yang menerima bantuan mesin jahit, diminta mengeluarkan uang sejumlah Rp 400 ribu sebagai kompensasi menerima bantuan mesin jahit.

Menurut Ketua RT 02 / RW 01. Kelurahan Pabean, Mohammad Yahya, pungutan tersebut diberlakukan untuk merendam gejolak yang timbul diantara warga yang tidak menerima bantuan mesin jahit. Pungutan tersebut berdasarkan kesepakatan antara warga penerima bantuan mesin jahit dan warga yang tidak menerima bantuan mesin jahit. Untuk menindaklanjuti masalah tersebut, Bazda Kota Pekalongan akan segera mengecek dan meminta konfirmasi lurah Pabean dan Ketua RT tentang kebenaran masalah tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan segera mengirimkan surat kepada para penerima bantuan tentang larangan menjual bantuan ataupun mengeluarkan dana untuk pemerataan bantuan. “Sangat keliru jika bantuan itu dikumpulkan lalu dijual untuk dibagikan merata kepada warga. Karena bantuan bersifat fisik, bantuan itu tidak boleh dijual. Sudah ada stiker bantuan tersebut adalah bantuan dari Bazda yang tidak boleh diperjualberlikan,” paparnya. (K3-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 30-01-213)

Pemkot Pekalongan Akan Melakukan Pengerukan Aliran Sungai

Sungai dan Drainase Akan Dikeruk 

PEKALONGAN – Untuk mengatasi banjir di sejumlah kelurahan rawan banjir, Pemkot Pekalongan akan melakukan pengerukan aliran sungai dan sejumlah drainase atau saluran air di tingkat rukun tetangga (RT), kelurahan hingga kecamatan. Selain itu, pemkot juga akan memberdayakan masyarakat untuk merawat drainase. Demikian dikemukakan Walikota M Basyir Ahmad usai membuka Pelatihan bagi Calon Pendamping / Fasilitator Program Akselerasi Pembangunan Keluarga pada 2013 di Gedung Diklat, beberapa waktu lalu.

Selama ini, kita hanya mampu membuat, tetapi tidak dapat merawat, sehingga hampir setiap musim hujan tiba, sejumlah kelurahan terutama di wilayah Pekalongan Utara menjadi kawasan langganan banjir,” terang dia. Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya banjir karena aliran air di sejumlah sungai dan drainase tidak lancar karena tertutup sampah, pendangkalan, serta bangunan yang dibangun di atas saluran air, sehingga perlu adanya perbaikan drainase dan pengerukan sungai agar air tidak meluap ke permukiman warga, terlebih lagi saat curah hujan tinggi.

Selain itu, lanjut dia, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk merawat drainase yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing. Di antaranya tidak membuang sampah di drainase yang bisa menyebabkan tergantungnya aliran air. “Kini saatnya kita bidayakan masyarakat untuk merawat drainase yang ada di sekitar tempat tinggi masing-masing,” sambungnya. Berdasarkan data Seksi Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Penanggulangan Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan tentang daerah rawan bencana, terdapat 23 titik kelurahan rawan banjir dan rob yang tersebar di empat kecamatan.

Permukiman Warga
Sebanyak tujuh kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, delapan kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur, dua kelurahan di kecamatan Pekalongan selatan dan enam kelurahan di kecamatan Barat. Di kecamatan Pekalongan Utara, kelurahan yang dipetakan rawan banjir dan rob adalah Kraton Lor, Pabean, Dukuh, Kandang Panjang, Bandengan dan Krapyak Kidul. Di kecamatan Pekalongan Timur kelurahan – kelurahan rawan banjir di antaranya Karangmalang, Baros, Keputran, Landungsari dan Gamer.

Adapun di Kecamatan Pekalongan Selatan, kelurahan yang dipetakan rawan banjir yakni Banyurip Alit dan Yosorejo, dan di Kecamatan Pekalongan Barat, kelurahan yang dipetakan rawan banjir diantaranya Bendan, Tirto, Pasirsari, Tegalrejo, Podosugih dan Bumirejo. Menurut Camat Pekalongan Utara, YoRosyidi, kelurahan yang paling parah di wilayah kecamatan Pekalongan Utara yakni Kelurahan Pabean. “Hampir setiap hujan turun, air selalu merendam permukiman warga dengan ketinggian sekitar 20 hingga 50 centimeter. Selain itu genangan air lama surut, bahkan hingga beberapa hari,” terang Yos. (K30-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 30-01-2013)

 

Hasil Pertandingan Persip 1 VS 1 Persikabo

Persip Pekalongan Ditahan Imbang Persikabo

Tuan rumah persip pekalongan harus puas berbagi angka dengan persikabo kabupaten bogor pada laga divisi utama liga indobesia yang dilaksanakan di stadion kotabatik sore tadi (kemarin) Rabu 30 Januari 2013.
tim asuhan Agus Riyanto tak mampu bermain sesuai harapan dan belum dapat memaksimalkan permainan.

Pada menit menit awal pemain persip menunjukkan permainan yang bagus. tim berjuluk laskar kalong dengan dukungan ribuan kalongmania menguasai jalannya pertandingan. di babak pertama pemain belakang persip agung prasetyo mengalami kram perut, dengan di masukkanya sugiyat menggantikan agung, persip mendapat umpan umpan bola yang maksimal. tendangan Rozikin pada menit 15" masih melambung diatas mistar gawang persikabo. Namun persip terlebih dahulu tertinggal poin.

Di menit 64 pemain persikabo mustofa berhasil mencetak gol melalui umpan terobosan rekannya. bermain sebagai tuan rumah laskar kalong yang dimotori patrio jimenez memberikan umpan umpan yang bagus. kehadiran nur coyo membawa tenaga baru buat persip. di menit 79 heru purnomo berhasil membobol gawang persikabo dan kedudukan menjadi seimbang 1-1

Hingga babak berakhir persip harus rela berbagi angka dengan persikabo. sesuai permainan persikabo memang terlihat lebih unggul, namun kedua tim baru pertama kali ketemu tim persikabo agak tegang dan ragu2 di laga tandang. Hingga babak berakhir persip harus rela berbagi angka dengan persikabo.

Susunan pemain:
Persip: Nurul, Agung Prasetyo, Patricio Jimenez, Riski Setiawan, Didi Rochnandi, Muslimin, Iwan Wahyudi, Jajang Masan, Sukodur, Sunday, Rosikin.

Persikabo: Agus Rohman, Wahyu Korpriyatna, Tugi Nadi, Eduard Valuta, Erik, Anwarudin, Aleandro Tobar, Cucu Hidayat, Mustofa Aji, Agus Salim, Julio Lopez.

Rabu, 30 Januari 2013

Tim Laskar Kalong Bakal Bekerja Keras Untuk Meraih Poin

Persip Ogah Kalah Dikandang Sendiri 

Persip Pekalongan bakal melakoni laga pertama meraka di Divisi Utama Liga Indonesia, dihadapan publik sendiri, di Stadion Kraton Pekalongan, 30 Januari mendatang. Mereka bakal menghadapi Persikabo Kabupaten Bogor.

Bermain dikadang dan dihadapan ribuan supporter setia meraka “kalong mania”, Persip tak akan mau dikalahkan. Manajemen dan pelatih pun bakal bekerja keras untuk memberikan kado kemenangan kepada publik Kota Batik.

Dengan kemenangan dilaga pertama, akan mampu meningkatkan motivasi anak-anak laskar kalong untuk menghadapi laga berikutnya melawan Persikad Depok pada 3 Februari mendatang yang juga akan menjadi pertandingan kandang.

Pelatih Persip Pekalongan, Agus Riyanto mengatakan, Persijap saat ini memiliki 24 pemain termasuk dua pemain asing dan skuad asuhannya tersebut sudah 100 persen siap berlaga di kompetisi resmi. Dua pemain asing yang saat ini berseragam Persip, Patricio Jimenez dan Sunday Seah juga dalam kondisi siap tempur.

Agus mengaku, sudah menyiapkan ramuan khusus untuk menjamu Persikabo, yakni dengan menyiapkan trategi-trategi khusus. Pasalnya, Persikabo adalah tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Klub asal Kabupaten Bogor tersebut memiliki skuad yang cukup mumpuni. Mereka memiliki dua pemain asing yang cukup tangguh, yakni Julio Lopez dan Alenjandro Tobar. Julio Lopez meski saat ini usianya sudah tidak muda lagi namun masih memiliki naluri gol yan cukup tinggi. Pemain yang pernah merumput bersama PSIS Semarang, dan membukukan 12 gol di musim perdananya bersama Mahesa Jenar (julukan PSIS Semarang), ini menjadi target untuk diwaspadai anak –anak laskar Kalong.

“Dua pemain asing meraka cukup tanggung, makanya meraka akan kami waspadai. Bukan berarti pemain tidak kami waspadai, tetapi keduanya memang membutuhkan penjagaan ekstra,” ujar Agus.

Dia mengaku, tim pelatih bersama manajemen telah melakukan evaluasi dari hasil latihan dan uji coba yang selama ini dilakukan oleh Nur Coyo Cs.  Dari hasil evaluasi tersebut, sudah dilakukan upaya perbaikan-perbaikan untuk terus meningkatkan kemampuan pemain.“Kami Optimis dengan bekal yang kami miliki saat ini kami siap menjamu Persikabo,” tandasnya.

Untuk menghadapi laga perdana meraka, Agus menekankan kepada anak-anak asuhnya untuk bermain secara lepas tanpa beban namun tetap berkonsentrasi untuk meraih poin penuh.

Diakuinya sampai saat ini anak-anak asuhnya masih terus melakukan latihan untuk memantapkan tim jelang laga pertama.”Kami terus berusaha mematangkan tim yang saat ini ada,dengan tetap melakukan pembenahan-pembenahan. Dan kami ingin setiap laga kandang kami harus mendapatkan poin penuh,” ujarnya.

Daftar Skuad Laskar Kalong Pekalongan 2012/2013

Kiper :

1. Sanam (Persip Pekalongan)
2. Nurul Subhi (Persip Pekalongan)
3. M. Ridho Jazuli (Persip Pekalongan)

Belakang :
4. Agung Prasetyo (Persip Pekalongan)
5. Abrasid Talaohu (Eks Arema IPL)
6. Didi Rochandi (Persip Pekalongan)
7. Fatchul Ulum (Persip Pekalongan)
8. M. Riyadi (Persip Pekalongan)
9. Muhammad Patricio Jimenez (Eks Persitara)
10. Sugiat (Persip Pekalongan)
11. Rizqy Setiawan (Eks Persikota Tangerang)
12. Yuli Fitra Arianto (Persip Pekalongan )

Tengah :

13. Iwan Wahyudi (Persip Pekalongan)
14. Wahyudi (Persip Pekalongan)
15. Heru Purwono ( Persibat Batang)
16. Herwin Tri Saputra (Eks PPSM Magelang)
17. Sukodir (Persip Pekalongan)
18. Jajang Hasan (Eks Real Mataram IPL)
19. Firdaus Hanuar (Eks Persipur Purwodadi)

Depan :

20. Nurcoyo (Persip Pekalongan)
21. Rozikin (Persip Pekalongan)
22. M. Fatih (Persip Pekalongan)
23. Muslimin (Persip Pekalongan)
24. Sunday Seah ( Liberia)
sumber

 

dr HM basyir Ahmad:Kepangkatan Tidak Menentukan Seseorang Untuk Menduduki Jabatan Tapi Kinerja Yang Akan Kita Nilai

Pejabat Akan Dinilai Dari Kinerja 

Pekalongan, Info Publik - Untuk menetapkan seorang pegawai Negeri Sipil (PNS) pada jabatan tertentu di lingkungan Pemkot Pekalongan, Walikota dr HM basyir Ahmad akan lebih menekankan pada kinerja nya bukan pada kepangkatanya. Hal itu diungkapkannya saat melantik 13 pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan , Di Ruang Sunan Kalijaga, Rabu (30/1) . 

Mereka yang dilantik antara lain Ir Agus Jati Waluyo menjadi Kepala Kantor Ketahanan pangan. Semula dia menjabat sebagai Kepala bagian Administrasi pembangunan Setda. Posisinya digantikan oleh Aprilyanto Dwi Purnomo yang semula adalah kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas pendidikan pemuda dan Olahraga.

Menurut basyir hal itu adalah langkah guna merevitalisasi seluruh jajaran pejabat di Pemkot Pekalongan dengan mengutamakan kinerja walaupun jenjang kepangkatan belum sesuai atau sudah tinggi. “jadi dengan kata lain kepangkatan tidak menentukan seseorang untuk menduduki jabatan tapi kinerja yang akan kita nilai,” ujarnya.

Sedangkan untuk menilai kinerja masing-masing pejabat, Basyir akan segera meminta badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk merolling pejabat, Kepala Dinas dan Kepala Badan untuk masuk ketempat-tempat tertentu guna menambah wawasan mereka. “jadi dalam waktu dekat ini kemungkinan akan ada rotasi lagi yang tujuanya untuk memberi kesempatan kepada pejabat tersebut bisa lebih memahami tu tugas – tugas pemrintahan,” tandasnya.

Basyir khawatir jika seorang pejabat yang potensial namun hanya berada di satu tempat saja tempat pernah belajar di bagian lain justru menghambat karir pejabat itu sendiri. “Jadi kedepan saya tidak ingin ada pejabat yang potensial digondeli atasanya saat akan dirotasi,” tambahnya.

Secara khusus Basyir mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan masukan terkait hal tersebut. Pada kesempatan tersebut basyir juga menegaskan pentingnya sebuah sistem agar tidak tergantung pada satu orang saja.

“Untuk bisa bekerja dengan baik, kami membutuhkan semua orang namun tidak mau bergantung pada satu orang seberapapun hebatnya dia dimata kita,” katanya. Alasanya karena seseorang yang hebat dan mulia di mata manusia belum tentu begitu juga di mata Allah. (diskominfo/007)

 

Sambut Gelaran Durian Lolong

Festival Durian Lolong 2013 

Bagi para penggemar buah durian, bersiap-siaplah menyambut gelaran Festival Durian Lolong yang rencana akan kembali diselenggarakan pada tanggal 3 – 10 Februari 2013. Acaranya beragam, termasuk yang paling ditunggu masyarakat tentunya makan durian bersama sepuas-puasnya (Ken-Duri Durian). Agenda lain yang tak kalah menarik adalah acara Selamatan Petik Durian dan Kontes Durian Unggul.
 
Festival yang rencananya akan dibuka oleh Bupati Pekalongan ini bertempat di Lemah Abang-Lolong dan Pendopo rumah dinas Bupati. Desa Lolong memang merupakan salah satu desa yang berpotensi menghasilkan durian unggul di Kab. Pekalongan. Setiap musim durian tiba, bersama dengan desa lain penghasil durian, Kab. Pekalongan menjadi salah satu pemasok durian di Jawa.

festival_durian_Lolong_2013
Untuk durian lolong sendiri, namanya sudah terkenal di kalangan penikmat durian sebagai salah satu durian yang memiliki cita rasa yang unik dan khas. Tidak heran, durian dijadikan landmark wilayah berupa tugu durian di perempatan Kecamatan Karanganyar. Sepanjang jalur menuju desa Lolong, setiap gapura gang desa dihiasi pula dengan patung durian. 

Hal ini sebagai wujud kebanggaan warga akan potensi daerahnya.Menurut Adi Thomas dari Fedep (pendamping acara festival durian) kegiatan festival durian merupakan tradisi rutin setiap tahun yang menawarkan tidak hanya wisata kuliner namun juga wisata alam, budaya, petualangan dan pendidikan. “Diharapkan branding festival durian lolong ini dapat menjadi pengungkit daya saing komoditas durian dan wisata pedesaan di Kab. Pekalongan”, jelasnya.

Ditambahkan Adi Thomas, festival ini memang bertujuan untuk mempromosikan keunggulan durian Pekalongan sebagai The King of Tropical Fruit. Selain itu, untuk melestarikan nilai-nilai tradisi komunitas petani dalam pembudidayaan durian lokal di kawasan Dokarkajen (Doro, Karanganyar, Kajen). “Kemudian mendorong peningkatan daya saing durian lokal Pekalongan melalui “Kompetisi Durian Unggulan”, mendorong peran serta berbagai pihak dalam pengembangan wisata terpadu pedesaan yang berkelanjutan melalui kegiatan pelestarian budaya lokal, konservasi, petualangan desa, pendidikan dan kuliner serta ikut mensukseskan Visit Jateng Year 2013”.

Ada 3 agenda utama yang dijadwalkan. Yang pertama Selamatan Durian di desa Lemah Abang, suatu acara yang merupakan simbolisasi rasa syukur petani durian dalam menyambut masa panen. Prosesi acaranya meliputi doa syukur bersama, pemetikan durian oleh petani ditunjukkan kepada Bupati untuk mendapatkan restu mulai panen, tanda mulai dengan pemukulan kentongan dan pelepasan balon serta pertunjukkan kesenian lokal.

Agenda kegiatan 3 - 10 Pebruari 2013  :
Minggu, 3 Pebruari, jam 09.00 Pembukaan festival durian Lolong 2013, dangdut rege dan bazar.
Senin, 4 Pebruari, Marawis ElFata dan bazar.
Selasa, 5 Pebruari, Lomba memancing dan bazar.
Rabu, 6 Pebruari, lomba Marawis dan bazar.
Kamis, 7 Pebruari, Musik organ tunggal dan bazar.
Jum'at, 8 Pebruari, lomba mewarnai dan bazar.
Sabtu, 9 Pebruari, Orkes Melayu dan bazar.
Minggu, 10 Pebruari, Kontes dan pesta Durian.

Jadi, kosongkanlah satu atau beberapa hari jadwal harian anda di tanggal 3 – 10 Februari 2013. Datang, makan dan meriahkan acara Festival Durian Lolong. Jangan sampai terlewatkan ya.

Contact Person (Panitia) :
Eko Kumaidi - HP: 081903635879
Kasiam Sinaga - HP: 085727373046
sumber

 

Pengusaha Mobil Bekas,Optimis Penjualan Mobil Bekas Di wilayah Kota Pekalongan Bergairah

Pasar Mobil Bekas di Pekalongan Masih Bergairah 

Sejumlah pengusaha mobil bekas menatap optimis penjualan mobil bekas di wilayah Kota Pekalongan masih bergairah di tahun 2013.

Kepada Radio Kota Batik, Pemilik Showroom Mobil Bekas Barokah di Jl Karya Bakti Medono, Muhidin menjelaskan, pasar mobil bekas dalam setahun ini dikatakan masih cukup bergairah, karena beberapa factor diantaranya masih banyak minat masyarakat baik dari kota maupun luar kota yang memburu mobil bekas.

Selain itu, harga mobil bekas yang masih stabil serta geliat ekonomi masyarakat di Kota Pekalongan yang mulai membaik.
Muhidin mengatakan, jika di tahun 2012 lalu, dalam satu tahunnya ia mampu membukukan penjualan mobil bekas sampai di atas 50 Unit, maka di tahun ini ia optimis bisa mampu menjual sampai 100 unit.

Menurut Muhidin, rata- rata jenis mobil yang banyak dipesan oleh para konsumennya adalah jenis mobil keluaran antara tahun 1990 sampai 1995, seperti Suzuki Carry, Toyota Starleet, Toyota Great Corolla, ataupun merek lain yang harganya antara 30 sampai 50 juta lebih. 
sumber

Harga Cabai Merah 24 Ribu

Harga Cabe Merah di Pekalongan Masih Tinggi

Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kota Pekalongan masih tinggi yaitu bertahan dikisaran 24 ribu perkilo.

Berdasarkan pantauan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Kopersai Dan UMKM setempat, harga ini mengalami peningkat dari harga sebelumnya yang hanya 24 ribu rupiah.

Selain cabe merah, untuk harga bawang merah juga naik, menjadi 14 ribu rupiah perkilo. Sementara harga telur sekarang 18 ribu, sebelumnya hanya 17.500 rupiah perkilo.

Sementara, untuk harga harga sembako lainnya masih stabil yaitu beras jenis IR 64 per kilo sekitar Rp 8500,-, gula perkilo Rp 10.800,-, serta minyak goreng pada kisaran Rp 9000,- per kilonya. 
sumber

Selasa, 29 Januari 2013

Laga Perdana Divisi Utama Live TV Rabu

Persikabo Akui Belum Ketahui Kekuatan Persip

Manajemen Persikabo Bogor mengaku belum mengetahui persis kekuatan Tim Persip, Jawa Tengah, yang akan dihadapinya pada pertandingan di Stadion Kraton Pekalongan, 30 Januari 2013.

"Realitis saja, kami berusaha mencuri poin di kandang Persip dengan bermain maksimal karena tim Persikabo juga belum pernah bertemu dengan tim berjuluk Laskar Kalong di kancah persebakbolaan nasional," kata Pelatih Persikabo Bogor, Deny Syamsudin, di Pekalongan, Selasa.

Di sela melakukan latihan bersama anak asuhnya di Stadion Kraton Pekalongan, ia mengatakan bahwa dirinya akan menurunkan para pemain yang sudah siap tampil menghadapi Persip pada laga kompetisi Divisi Utama yang akan berlangsung pada Rabu sore (30/1).

"Jujur saja, sejumlah anak asuhnya, seperti Julio Lopes belum sepenuhnya sehat sehingga apakah bisa turunkan atau tidak kami akan menunggu kondisi mereka, Rabu besok," katanya.

Menurut dia, pada laga perdana melawan Persip Kota Pekalongan, manajemen Persikabo membawa 20 pemain yang siap meredam kekuatan tim Laskar Kalong.

"Kami akan bermain maksimal untuk mencuri poin di kandang lawan dengan menerapkan pola permainan 4-4-2," katanya.


Manajemen Persip Pekalongan, A'am Ichwan, mengatakan bahwa pihak manajemen tidak akan menyiakan kesempatan bertanding di kandang sendiri sehingga para pemain diharapkan mampu meraih poin penuh.

"Kami akan menerapkan strategi menyerang dengan mengoptimalkan serangan pada lini tengah lapangan. Kami optimistis mampu memenangi pertandingan melawan Persikabo jika anak asuhnya mampu menguasai lini tengah lapangan," katanya.

 

Senin, 28 Januari 2013

Manajemen Persip Kota Pekalongan, Menganggarkan 3,5 Miliar Dalam Kompetisi Divisi Utama

Rp.3,5 Miliar Anggaran Persip Ikuti Kompetisi

Manajemen Persip Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menganggarkan sekitar Rp3,5 miliar untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012/2013, kata Manajer Persip, A'am Ichwan.

"Anggaran sebesar Rp3,5 miliar ini, akan digunakan untuk membiayai laga 'home and way' hingga penyelengaraan kompetisi Divisi Utama 2012/2013 selesai," katanya di Pekalongan, Selasa.

Menurut dia, untuk memperoleh dana sebesar Rp3,5 miliar itu, saat ini menajemen hanya mengandalkan dukungan para "suporter" untuk membeli tiket karena pemerintah melarang adanya dana APBD digunakan untuk biaya operasional sepak bola profesional.

"Hampir 90 persen, biaya operasional Persip akan mengandalkan pemasukan tiket berasal dari penonton karena sekarang sudah tidak diperbolehkan menggunakan dana APBD," katanya.

Terkait target yang akan dicapai Persip laga putaran pertama kompetisi Divisi Utama, ia mengatakan bahwa tim "Laskar Kalong" mampu menempati urutan tiga besar pada grup dua dan mampu melaju ke ISL pada musim kompetisi mendatang.

"Untuk megamankan posisi tiga besar itu maka kami berharap para pemainnya harus mampu memenangi enam kali pertadingan dan dua kali seri. Oleh karena setiap melakoni pertandingan di kandang sendiri, para pemain harus menang," katanya.

Pelatih Persip Agus Riyanto berharap, anak asuhnya mampu meraih poin penuh pada setiap pertandingan di kandang sendiri.

"Kami akan maksimalkan pada semua pertandingan kandang untuk meraih nilai penuh. Sedangkan beberapa tim yang harus diwaspadai, adalah Persikabo Bogor, PSIS Semarang, PSCS Cilacap, dan Persitara Jakarta Utara," katanya.

Management Menargetkan Persip Bisa Lolos Masuk 12 Besar Tahap Awal

Tak Mau Ulangi Kegagalan, Persip Targetkan Masuk ISL Tahun Ini 

Tidak puas dengan hasil akhir musim 2011/2012 lalu yang hanya menempati peringkat 6 besar. Persip Pekalongan tidak akan main-main lagi dalam mengarungi Kompetisi Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia.

Tidak tanggung-tanggung manajemen mematok target kepada Nur Coyo dan kawan-kawan agar bisa lolos ke kasta Indonesia Super League atau ISL.

Kepada Radio Kota Batik, Manager Persip Pekalongan, Aam Ichwan mengatakan, tahap awal jangka pendek management menargetkan Persip bisa lolos masuk 12 besar kompetisi.

Aam menyatakan, keyakinannya bahwa pelatih Agus Riyanto mampu meramu Laskar Kalong menjadi salah satu yang terbaik dalam Divisi Utama musim ini.

Aam menambahkan, management dan pelatih akan bersama-sama mempersiapkan kompetisi dengan memaksimalkan pemain yang ada, untuk bisa memberikan kemenangan pada pertandingan pertama dan selanjutnya. Sehingga, target masuk 12 besar dan bergabung dengan klub ISL bisa tercapai.
sumber

Kartu Jamkesmas Baru Di Kota Pekalongan Sudah Bisa Digunakan Sejak 19 Januari 2013

Kartu Jamkesmas Baru di Kota Pekalongan Sudah Bisa Digunakan 

Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas 2013 di Kota Pekalongan, sudah bisa digunakan setelah mendapatkan kepastian dari PT Askes.

Kepala Dinas Kesehatan, Dwi Herry Wibawa mengatakan, Kartu Jamkesmas baru di Kota Pekalongan sudah bisa digunakan sejak 19 Januari 2013 lalu.

Dwi Herry menjelaskan, meski Kartu Jamkesmas baru sudah bisa digunakan, namun Kartu Jamkesmas lama juga masih bisa dimanfaatkan untuk berobat hingga 28 Februari mendatang. Baru tanggal 1 Maret 2013, Kartu Jamkesmas lama tidak bisa digunakan lagi.

Dwi Herry menambahkan, jumlah warga penerima Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat di Kota Pekalongan berkurang 48.704 orang atau sekitar 50 persen.

Pada tahun 2006 lalu, penerima Jamkesmas tercatat mencapai sekitar seratus ribu orang kini turun menjadi 51.369 orang. 

 

Dinas Pertanian Peternakan dan Kelautan Kota Pekalongan Antisipasi Penyebaran Virus Flu Burung

Pemkot Pekalongan Siapkan Upaya Redam Penyebaran Flu Burung di Kelurahan Gamer 

Dinas Pertanian Peternakan dan Kelautan Kota Pekalongan mempersiapkan langkah antisipasi penyebaran virus flu burung atau avian influenza di Kelurahan Gamer, Pekalongan Timur, menyusul dugaan sejumlah itik yang masih terinfeksi virus tersebut.

Salah satunya milik Suyut, warga RT 03 RW 06 Dukuh Gebang, Kelurahan setempat.

Kepada Radio Kota Batik, Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPPK Kota Pekalongan, Fitria Kurniawati mengatakan, pihaknya akan segera mengumpulkan petugas penyuluh lapangan setempat untuk melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi tersebut.

Fitria menjelaskan, untuk mengetahui itik tersebut terinfeksi virus atau tidak, pihaknya akan mengambil sampel dengan menggunakan alat bernama rapid test. Kemudian hasilnya akan dibawa ke laboratorium Balai Besar Veteriner Yogyakarta.

Fitria menambahkan, pihaknya menghimbau pada peternak agar tidak mengangon itiknya ke wilayah lain supaya penyebaran virus ini tidak semakin meluas. 
sumber

Seorang Pencuri Sepeda Onthel Nyaris Tewas

Pencuri Sepeda Nyaris Tewas Dihajar Massa di Paweden 

Seorang pencuri sepeda onthel nyaris tewas dihajar puluhan massa setelah tertangkap tangan membawa lari sepeda milik tetangganya sendiri.

Pelaku bernama Mustakim, nekad membawa kabur sepeda milik tetangganya Ekhwan, warga Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Rabu malam, 26 Desember 2012.

Nyawa pelaku berhasil diselamatkan oleh petugas Kepolisian Sektor Buaran, yang kemudian membawanya ke Rumah Sakit Islam Pekajangan untuk menjalani perawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat.

Kepada Radio Kota Batik, Kapolsek Buaran, Ajun Komisaris Polisi Agus Riyanto mengatakan, pelaku Mustaqim, menderita luka cukup parah di telinga serta kepala bagian atas sehingga harus mendapatkan sekitar 5 jahitan.

Agus menjelaskan, kejadian sekitar setengah 7 malam, saat itu sepeda korban yang di parkir di teras rumah berhasil diambil pelaku. Namun naas, niatnya tersebut dipergoki oleh tetangga korban dan langsung meneriakinya maling.

Seketika itu pula warga sekitar berdatangan dan memukuli Mustaqim hingga babak belur.

Menurut Agus, pelaku pencurian terdiri dari dua orang, namun yang lainya berhasil melarikan diri. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihaknya masih menunggu pelaku sembuh dari luka-lukanya. 

 

TPI Pekalongan Belum Mampu Mencukupi Kebutuhan Pasokan Ikan


Pasokan Kurang, Harga Ikan Melonjak 
KOTA – Meski kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan sudah mulai normal, namun ternyata belum bisa dikatakan mampu mencukupi kebutuhan pasokan ikan untuk wilayah Pekalongan maupun luar Kota. Dengan kurangnya pasokan ikan tersebut, maka menyebabkan harga ikan di pasaran masih mengalami lonjakan cukup tajam. Seperti yang disampaikan oleh seorang pengusaha ikan, yang juga pemilik Usaha Dagang (UD) Tata Tingkas, H Mulyono. 

Pengusaha yang biasa memasok berton-ton ikan segar maupun asin/beku ke sejumlah daerah di Indonesia setiap harinya ini. Mengungkapkan bahwa kenaikan harga terjadi untuk semua jenis ikan. “Karena pasokannya kurang, sedangkan permintaannya tinggi, maka harga ikan menjadi naik,” katanya. Ia mencontohkan, kenaikan harga ikan segar terjadi untuk beberapa jenis ikan. 

Diantaranya ikan layang, yang semula bisa didapat dengan harga Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu perkilogram, sekarang melonjak menjadi Rp 15 ribu - Rp 17 ribu perkilogramnya. Demikian pula dengan ikan Banyar, tadinya harga perkilo Rp 15 ribu – Rp 17 ribu, sekarang baru bisa dibeli dengan harga Rp 25 ribu-Rp27 ribu perkilo.

Demkian pula yang terjadi untuk jenis ikan asin. Semula, saat kondisi normal sebelum cuaca ekstrim seperti sekarang ini, ikan layang bisa dibeli seharga Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu perkilo. Sekarang harganya melonjak menjadi Rp14 ribu-Rp 16 ribu perkilo. “Itu pun terkadang tidak ada barangnya,” imbuhnya. 

Mulyono menambahkan, karena pasokan ikan dari Kota Pekalongan sedikit, maka demi memenuhi pesanan dari para kliennya, pihaknya harus mencari pasokan ikan dari Kota Pekalongan. diantaranya dari daerah Rembang, Juwana dan sebagainya. Kemudian, ikan yang tadinya masih segar itu dibersihkan lalu dibekukan di gudang berpendingin (cool storage) yang dimilikinya.

 “Sebisa mungkin kita usahakan stok ikan di gudang jangan sampai kosong,” imbuhnya. Ia mengatakan, pada saat kondisi normal, perusahaannya bisa mengirimkan ikan segar maupun ikan asin ke berbagai daerah di Indonesia rata-rata bisa diatas 5 ton perhari. Namun sejak sebulan terakhir, pihaknya hanya bisa mengirimkan sekitar 2 ton saja. “Kurangnya pasokan ini tidak hanya terjadi di Pekalongan saja, tetapi di seluruh daerah juga sama,” katanya.

Sementara itu, salah satu karyawam UD Tata Tingkas, Sofianto menambahkan, bahwa perusahaannya saat ini masih mempunyai stok ikan beku sekitar 20 ton dan tersimpan di cool storage. Ikan-ikan siap kirim itu sudah dikemas rapi di dalam plastik dan kerdus dan disimpan didalam gudang cool storage dengan suhu dibawah 1 derajat celsius. Dengan begitu, kata Amin, sapaan akrabnya, ikan-ikan itu bisa awet hingga 4-5 bulan kedepan. “Kalau suhunya tidak dijaga di bawah 1 derajat, maka ikannya akan berubah warna dan tidak awet,” ungkapnya. Sembari menambahkan bahwa biasanya jika kondisi normal, cool storage berkapasitas hingga 200 ton tersebut setiap harinya menampung pasokan ikan sekitar 50 ton. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 26-01-2013)

 

Pemkot Pekalongan Akan Mencanangkan Bebas Rumah Tidak Layak Huni Pada Tahun Ini

Februari Mulai Diperbaiki

PEKALONGAN – Sebanyak 573 rumah tidak layak huni yang ditargetkan selesai diperbaiki pada semester I tahun 2013, segera divertifikasi. Pemkot Pekalongan merencanakan renovasi atau perbaikan rumah tidak layak huni tersebut dimulai pada Februari mendatang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muhammad Feizal menjelaskan, berdasarkan data 2007 tercatat jumlah rumah tidak layak huni di Kota Pekalongan ada sekitar 5.600 unit. Hingga akhir 2012, jumlah rumah tidak layak huni masih tersisa 1.610 rumah.

Pemkot Pekalongan akan mencanangkan bebas rumah tidak layak huni pada tahun ini. Terkait itu, kami bersama kelurahan, BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) dan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) telah menggelar rapat dua kali untuk memetakan cara menyelesaikan 1.610 rumah tidak layak huni tersebut,” terang dia di ruang kerjanya, Jum'at (25/1). 

Menurut dia, renovasi atau perbaikan rumah tidak layak huni tersebut akan dilaksanakan dua tahap, sebanyak 573 rumah tidak layak huni direncanakan selesai direnovasi pada semester I (enam bulan pertama) tahun ini. Sementara sisanya, sebanyak 1.037 unit rumah akan diperbaiki hingga akhir 2013. Untuk melaksanakan perbaikan 573 unit rumah tidak layak huni pada semester pertama, lanjut dia, kelurahan, BKM dan LPM akan memvertifikasi rumah tidak layak huni tersebut. “Minggu depan, data rumah by name by address sudah harus diterima Bappeda,” sambungnya.

Hak Milik
Disebut rumah tidak layak huni yang akan diperbaiki yakni rumah yang belum ada ventilasi, belum ada sekat antarkamar tidur anak dengan orang tua, lantai masih tanah dan tidak ada jamban. Mengenai status kepemilikan tanah harus hak milik. Sedangkan biaya perbaikan rumah tersebut bersumber dari dana akselerasi pembangunan keluarga sejahtera berbasis masyarakat dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PDPM), serta bantuan dari Kementrian Perumahan Rakyat.

Tahun ini Kota Pekalongan menerima bantuan untuk memperbaiki 200 unit rumah tidak layak huni,” tambah dia. Sementara perbaikan 1.037 rumah tidak layak huni selebihnya, diharapkan mendapatkan bantuan lagi dari Kementrian Perumahan Rakyat. Menurut dia, dari 1.000 unit rumah yang diajukan bantuan ke Kementrian Perumahan Rakyat, pada saat ini baru disetujui 200 rumah. Atau, melalui APBD Perubahan 2013. (K30-90)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 26-01-2013)

 

Rapat mediasi DPRD Kota Pekalongan Bersama PT.KAI Berakhir Deadlock

Pertemuan dengan Dewan Buntu

PEKALONGAN – Rapat mediasi antara DPRD Kota Pekalongan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI), (23/1), untuk mencari solusi larangan berjualan di stasiun berakhir deadlock. Dalam pertemuan yang digelar di ruang Ketua DPRD Kota Pekalongan itu belum menemukan titik temu kaitannya dengan nasib para pedagang. PT KAI ngotot tak akan izinkan pedagang berjualan. 

Hal itu sesuai instruksi Direktur Utama PT KAI per 1 Februari 2013. Tempat larangan melingkupi di dalam kereta maupun di dalam area Stasiun Besar Pekalongan. “Ini memang program dari direksi. Jadi di stasiun bebas dari pedagang asongan tetap dan harus dilaksanakan. Ini semata-mata untuk meningkatkan pelayanan dan memberi kenyamanan bagi para penumpang,” tegas Kepala Stasiun Besar Pekalongan, Sri Miyanto.

Kendati demikian, jika pada 1 Februari masih ada pedagang di stasiun, pihaknya terlebih dahulu akan mengambil langkah-langkah persuasif. Sementara, DPRD berharap PT KAI bersikap bijak bisa memberi ruang kepada para pedagang asongan agar tetap bisa berjualan. Ketua DPRD HM Bowo Leksono menyatakan, PT KAI meski harus mengerti kondisi yang dialami para pedagang asongan jika akhirnya tidak bisa berjualan di stasiun. “Dalam waktu dekat akan kami pertemukan antara PT KAI dan pedagang asongan, termasuk bersama DPRD dan Pemkot.

Solusi Terbaik
Harapannya, pada pertemuan itu sudah ada teknis solusi terbaik bagi para pedagang itu sendiri,” ujar Bowo Leksono. Dalam pertemuan itu, hadir perwakilan Daops IV PT KAI Semarang, jajaran Stasiun Besar Pekalongan, serta Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kota Pekalongan Bambang Nurdiyatman.

Seperti diberitakan Suara Merdeka, pedagang asongan dan batik di Stasiun Besar Pekalongan yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Asongan Batik (PPAB) Pekalongan protes adanya larangan berjualan di area stasiun maupun di atas kereta api yang dikeluarkan oleh PT KAI. (H63-90)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 25-01-2013)

Tim gabungan Menggelar Razia Khusus Angkutan Kota

Dianggap Ganggu Pemandangan

PEKALONGAN – Tim gabungan yang terdiri atas Dinas Perhubungan, Satpol PP, Satlantas Polres Pekalongan Kota dan CPM menggelar razia khusus angkutan kota atau angkot di Jalan Pati Unus, kemarin pagi. Sasaran utama adalah gambar atau stiker yang dipasang di kaca belakang angkot. Menurut Kepala Dishub Doyo Budi Wibowo, keberadaan gambar yang terpasang di kaca belakang angkot dianggap mengganggu pemandangan sopir sehingga harus dilepas. Pelepasan gambar yang ada di kaca belakang seperti itu juga untuk menghindari aksi kejahatan yang ada di dalam angkutan kota di wilayah kerjanya.

Doyo menjelaskan, jika kaca belakang tidak ada gambarnya, maka pemandangan di dalam angkot akan terlihat jelas dari luar. Dengan demikian, aksi kejahatan tersebut akan diketahui masyarakat atau pengendara yang berada di dekat angkot. Demikian juga ketika ada tindak kejahatan lainnya, seperti asusila didalam angkot yang marak terjadi, bisa segera diantisipasi secepatnya.

Media Promosi
Mereka yang melihat aksi tersebut langsung bertindak dan menangkap pelakunya. “Berbeda jika masih ada gambar di kaca belakang, ketika terjadi tindak kejahatan yang tahu hanya orang-orang di dalam angkot. Orang lain tidak tahu karena tertutup gambar tersebut,” paparnya. Doyo menambahkan, tujuan dengan melepas stiker itu juga untuk menegakkan hukum dalam hal perizinan. Biasanya, gambar yang terpasang di kaca belakang angkot sebagian besar untuk media promosi atau iklan. Kalau memang gambar itu tujuan untuk iklan, maka harus ada izin dan memenuhi aturan lainnya.

Kalau dipasang di kaca angkot, kami yakin semua gambar tidak punya izin resmi. Karena itu bagitu terlihat ada gambar tersebut, kami langsung melepaskannya,” tegasnya. Dikatakan, sasaran lain dari razia yang digelar tim gabungan yakni layak jalan. Dalam hal ini, semua sopir angkot harus bisa menunjukkan surat-surat kendaraan, jalur trayek, dan uji kendaraan atau KIR. Seandainya tidak dapat menunjukkan salah satu surat-surat tersebut, yang bersangkutan akan ditilang.

Menurut Doyo,surat uji layak jalan dan trayek bagi angkot di Kota Pekalongan memang sangat diperlukan. Pasalnya, surat uji kendaraan itu menunjukkan kondisi angkot yang digunakan untuk menarik penumpang. “Kalau kondisi kendaraanya tidak lengkap, seperti lampu sen mati, maka bisa membahayakan pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya,” kata dia. (H4-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 23-01-2013)

 

Tim Persip Pekalongan Mulai Memfokuskan Diri

Skuad Persip Jalani Karantina

Jelang Laga Melawan Persikabo
KRATON – Tim Persip Pekalongan mulai memfokuskan diri untuk menjalani laga perdana Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia melawan Persikabo Bogor yang akan digelar di Stadion Kota Batik, Rabu (30/1) besok. Skuad berjuluk Laskar Kalong itu, mulai hari ini, menjalani karantina selama tiga hari di Gedung Diklat di Jalan Merbabu, Kota Pekalongan.

CEO Persip Budi Setiawan menuturkan, karantina itu tidak hanya diberlakukan kepada para pemain, tetapi juga seluruh pelatih. Menurut dia, kebijakan pengkarantinaan tersebut bertujuan supaya para pemain dan pelatih bisa lebih berkonsentrasi menghadapi Laskar Padjajaran, julukan Persikabo, yang notabene merupakan salah satu lawan berat skuad asuhan Agus Riyanto di Grup II Divisi Utama musim 2012/2013.

“Kita memang menjalankan program karantina ini suapaya para pemain dan pelatih bisa lebih konsen untuk menghadapi Persikabo besok. Diharapkan, dengan berada di satu tempat khusus, para pemain bisa lebih tenang. Ini juga untuk mempererat rasa kebersamaan antar seluruh pemain dan pelatih,” kata Wawan, sapaan akrabnya, kemarin (27/1).

Dia mengungkapkan, Persikabo memang merupakan lawan berat untuk Patricio Jimenez dkk. Tim asuhan Deny Syamsudin itu diperkuat oleh tiga pemain asing. Dua diantaranya sudah tidak asing lagi di kancah persebakbolaan nasional. Yakni, pemain asal Chile, Julio Lopez dan Alejandro Tobar.

Namun, Persip bertekad untuk bisa meraih poin penuh pada laga perdana yang rencananya d. Menurutnya, kemenangan di laga perdana apalagi di kandang sendiri sangatlah penting.

Kemenangan itu adalah modal kuat meningkatkan motivasi dan mental pemain untuk mengarungi pertandingan-pertandingan selanjutnya.  “Setiap pertandingan apalagi di kandang sendiri, sebisa mungkin Persip harus bisa menang. Dengan menjadi tuan tumah, tentunya akan mendapat dukungan penuh dari para pendukung Persip terutama Kalong Mania,” ungkapnya.

Untuk itu, diharapkan seluruh masyarakat Pekalongan dan sekitarnya para pendukung Persip agar berduyun-duyun datang ke Stadion Kota Batik dan membeli tiket pertandingan. Terlebih, imbuh dia, Persip sangat membutuhkan pemasukan dana dari hasil penjualan tiket pertandingan karena memang sebagai tim profesional, Persip sudah tidak lagi dibantu APBD. Hasil penjualan tiket ini sangat dibutuhkan untuk mencukupi besarnya biaya menjalani satu musim kompetisi.

Walikota Beri Motivasi
Sementara itu, untuk lebih meningkatkan semangat manajemen, pelatih, serta pelatih Persip, Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Persip Pekalongan Raya, memberikan motivasi kepada mereka dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama. Gemblengan semangat dan motivasi ini disampaikan Walikota di Rumah Dinasnya, Jalan Bahagia, Sabtu (26/1).

Kepada jajaran manajemen, pengurus, pelatih dan seluruh pemain, Basyir meminta agar semuanya tetap mengutamakan kebersamaan sebagai satu tim. Semuanya merasa sebagai satu keluarga sehingga harus selalu bekerjasama. “Jangan saling menyalahkan. Kita harus saling percaya satu sama lain,” katanya.

Menurut dia, apapun yang terjadi pada masa lampau, sekarang dan nanti, harus diyakini bahwa semuanya tak lepas dari peran Allah SWT. Berdasar pengalaman musim lalu, imbuh dia, banyak laga yang dilakoni Persip berakhir dengan kemenangan karena faktor keberuntungan. Di beberapa laga itu, Persip mampu mencetak gol di menit-menit akhir.

“Itu kalau bukan karena pertolongan dari Allah SWT tidak mungkin terjadi. Karena semuanya sulit dicerna pakai akal. Hanya satu kata, karena kita bejo. Itu karena kita mendapat keberkahan dari Allah,” ungkapnya.
Sehingga, dalam situasi apapun, tim Persip harus selalu berdoa meminta pertolongan kepada Yang Kuasa. Supaya pertolongan dan keberkahan itu datang, maka semuanya diimbau untuk selalu melaksanakan kewajibannya masing-masing sebagai Hamba Allah. “Jangan lupa untuk bersedekah, menyisihkan sebagian rezeki yang kita dapat untuk mereka yang berhak,” imbuhnya.

Disinggung mengenai laga perdana Persip Pekalongan melawan Persikabo Bogor besok, Walikota mengharapkan Laskar Kalong bisa meraih angka. “Bahkan kalau bisa di pertandingan pertama ini kita harus bisa dapat angka penuh. Tapi kalau tidak bisa, jangan putus asa dan jangan lupa untuk selalu berdoa pada Allah,” pungkasnya. (way)

 

71.524 E-KTP Belum Didistribusikan

71.524 Lembar E-KTP Belum Didistribusikan ke Pekalongan

PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Sebanyak 174.769 warga Kota Pekalongan telah melakukan perekaman data untuk pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau E-KTP. Namun, hingga saat ini masih ada 71.524 E-KTP yang belum didistribusikan Kementerian Dalam Negeri ke Kota pekalongan.

"Masih ada 71.524 E-KTP yang belum dikirim ke Pekalongan," terang Pelaksana Pembagian E-KTP Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pekalongan, Rizal Maulana, Sabtu (26/1).

Dijelaskan dia, dari jumlah warga yang telah melakukan perekaman data itu, E-KTP yang telah dikirim ke Kota Pekalongan tercatat 103.245 lembar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 61.522 lembar E-KTP telah didistribusikan kepada warga. Sementara, 41.723 lembar belum didistribuikan kepada warga.

Sebanyak 456 lembar E-KTP di antaranya rusak atau tidak dapat diverifikasi sehingga akan dikembalikan ke Kementerian Dalam Negeri.

"Ada yang salah data, salah sidik jari atau salah nama. Ada pula yang chip-nya tidak muncul sehingga tidak bisa diverifikasi," sambungnya. 

Sementara itu, dari jumlah wajib E-KTP Kota Pekalongan sebanyak 188.983 jiwa, masih ada 14.214 warga yang belum melakukan perekaman data. Warga yang belum melakukan perekaman data, sebagian bersekolah atau bekerja di luar kota, dan sebagian lainnya bekerja di luar negeri.
( Isnawati / CN33 / JBSM )
 sumber

Klenteng Pho An Thian, Menyambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2564

Sambut Imlek, Pekalongan Pesta 150 ribu Lampion

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebanyak 150 ribu lampion merah akan menghiasi Klenteng Pho An Thian dan sekitarnya di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2564.

"Pemasangan 150 ribu lampu lampion berwarna merah akan dimulai pada 9-25 Februari 2013 atau akan dipasang selama 15 hari," kata Ketua Klenteng Pho An Thian Pekalongan Heru Wibawanto di Pekalongan, Ahad (27/1).

Ia mengatakan, lampion ini akan memperindah suasana Kota Pekalongan selama perayaan Imlek. Pesta lampion pun menyemarakkan perayaan Tahun Baru Imlek 2564.

Sementara itu, agenda perayaan Imlek di Klenteng Pho An Thian ini akan dimulai pada 3 hingga 24 Februari, antara lain kegiatan tolak balak yang diikuti oleh umat Tri Dharma dan sembahyang menyambut 1 Imlek 2564.

"Pada malam 17 Februari 2013 akan dilanjutkan sembahyang bersama dan pada 23 Februari mendatang kirab delapan dewa dan puncaknya dilangsungkan kegiatan Cap Go Meh atau hari ke-15 perayaan Imlek," ujar Heru.

Ia mengatakan bahwa setelah kegiatan Cap Go Meh, pada malam harinya akan dilanjutkan resepsi makan lontong bersama-sama.

"Makan lontong bersama warga Thionghoa ini menandakan berakhirnya perayaan Imlek 2564," ucap Heru.
Redaktur: Citra Listya Rini
Sumber: Antara

 

Jumat, 25 Januari 2013

Training Motivasi Create Your Own Future

269 Siswa Smansa Ikuti CYOF

 SEBANYAK 269 siswa-siswi kelas XII SMAN 1 Pekalongan (Smansa) mengikuti kegiatan motivasi diri dengan tema ‘Create Your Own Future’ di Ruang Amarta Setda Pekalongan, Minggu (20/1). Hal itu sebagai upaya persiapan menghadapi Ujian Nasional pada pertengahan 2013 nanti.

“Acara ini sudah menjadi agenda tahunan sejak 2007 yang lalu,” ucap Ketua Panitia CYOF, Azhar Afif Al Ahmad kepada Radar.
 
Guru Smansa itu mengakui, sebelum diadakan kegiatan COYF, SMAN 1 Pekalongan memiliki lulusan yang baik. Namun ada sebagian kecil siswanya juga memiliki nilai yang dianggap kurang memuaskan, bahkan beberapa diantaranya harus mengulang. “Semenjak diadakannya training motivasi COYF ini. Perkembangannya menunjukkan peningkatan. Karena siswa-siswi kelas XII selalu lebih siap menghadapi UN dan hasilnya cukup memuaskan.”

Dalam training motivasi ini, para peserta diajarkan berbagai hal terkait kepribadian yang unggul, menjadi seorang pemenang, untuk selalu mensyukuri hidup, tidak menyesali dan mampu bangkit serta membenahi diri dari kesalahan di masa lampau.

Trainer-trainer yang hadir merupakan orang-orang kompeten dari Balimuda Group, pimpinan Ir Heppy Trenggono MKom, juga merupakan alumni Smansa. “Selama dua hari yakni sejak Sabtu, para peserta diajarkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan hingga akhir,” tambahnya.

Wakasek Kesiswaan Smansa Pekalongan, Drs Achmad Afghoni menambahkan, dengan mengikuti training motivasi ini, kebingungan dan kekhawatiran para siswa dalam menghadapi UN diharapkan tidak ada lagi. Sehingga siswa-siswi kelas XII telah siap mental untuk menghadapi UN.
“Image dari para siswa dirubah dalam memandang masalah dan mereka diberikan gambaran untuk dapat mewujudkan cita-citanya. Sehingga tidak ada lagi kekhawatiran dan ketakutan untuk dapat nilai jelek pada saat UN. Bahkan ada peningkatan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi favorit dari sebelumnya 52 menjadi 66 pada tahun ini,” tandasnya. (ap15)

Nenek 73 Tahun Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan

Diduga Diperkosa, Nenek Meninggal

DORO – Ini baru berita unik. Seorang nenek berusia 73, sebut saja namanya Simbah, diduga menjadi korban pemerkosaan. Wanita tua warga Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, diduga diperkosa tetangganya hingga mendapatkan perawatan di RSUD Kajen. Akibat pemerkosaan tersebut, nyawanya tidak tertolong. Kasus tersebut akhirnya dilaporkan pihak keluarga ke Polres.

Imam Ika Arifin (21), cucu korban, membenarkan telah resmi melaporkan kasus tersebut ke Polres Kajen, Minggu (20/1). Dia menilai, dugaan pemerkosaan terhadap neneknya harus ditangani pihak kepolisian lantaran banyaknya kejanggalan dan adanya informasi dari tetangganya terkait insiden tersebut.

“Secara resmi saya telah melaporkan kasus ini ke Polres Kajen (Polres Pekalongan), yang sebelumnya juga sudah saya laporkan ke Polsek namun tidak ada tanggapan,” ungkapnya, kemarin.

Imam mengungkapkan, dugaan pemerkosaan terhadap neneknya yang tinggal di rumah sendirian itu karena semasa hidupnya, Simbah sempat mengadukan nasibnya yang telah diperkosa kepada tetangganya.

“Kejadian itu pada pukul 19.00 malam, ketika malam pergantian tahun 2013, pihak S, tetangga berjarak rumah 20 meter dari korban memberikan obat, yang katanya obat stamina tubuh. Tapi ternyata obat tersebut membuat nenek  tidur dan pelaku melakukan aksi bejatnya,” ungkapnya kepada Radar, Senin (21/1).

Dijelaskan Iman, pemerkosaan tersebut mengakibatkan neneknya mengalami depresi berat hingga dilakukan perawatan di RSUD Kajen selama tiga hari. Namun, keluarga korban tersentak ketika mengetahui dari hasil medis bahwa korban mengindap penyakit menular, yang diduga ditularkan oleh pelaku.

“Nenek meninggal di RSUD Kajen Minggu (14/1), kami keluarga kaget, karena dari semasa hidupnya tidak ada riwayat penyakit menular tersebut,” ungkapnya.

Senada diungkapkan keluarga korban, Murib. Ia menjelaskan bahwa laporannya ke Polres mendapatkan tanggapan positif dari penegak hukum yang berjanji akan segera menangani kasus tersebut.
“Pihak kepolisian katanya akan memeriksakan pelaku ke RSUD Kajen, kalau benar positif terjangkit menular tersebut akan segera ditahan,” katanya.

Kepala Desa Rogoselo, Mukahar, pun membenarkan adanya isu yang santer di desanya yang telah dibawa ke ranah hukum.

“Dari hasil informasi memang Simbah meningal karena mengindap penyakit menular, namun apakah hal itu karena tertular dengan siapa, itu asas praduka tak bersalah, bahkan untuk pembuktian membutuhkan hasil pemeriksaaan dokter,” ungkapnya.

Diakui, S yang diduga menjadi pelaku dinilai masyarakat mempunyai gangguan jiwa. “Kalau menurut warga S itu 99% (gila, red), sehingga mungkin kalau nanti akan dilakukan penyelidikan mungkin membutuhkan pemeriksaan dokter,” ungkapnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Kejen, AKP Hendri Sujoko, saat dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut telah dilaporkan.  (jun)

 


MGMP Kabupaten Pekalongan

Digelar, Lomba Bahasa Asing Tingkat SMA

KAJEN – Guna memberikan motivasi kepada siswa agar semakin semangat dalam mempelajari bahasa asing, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kabupaten Pekalongan menggelar lomba bahasa asing, Senin (21/1), yakni lomba Fait Un Recit (bercerita) Bahasa Prancis dan lomba Khitobah (pidato bahasa Arab).

Lomba yang digelar di SMAN 1 Kajen itu diikuti 31 peserta yang merupakan perwakilan dari SMA di Kabupaten Pekalongan. Peserta terdiri, 21 peserta lomba pidato bahasa Arab dan 10 peserta lomba bahasa Prancis.

Ketua Panitia Lomba, Muh Farokhin, kepada Radar menjelaskan, lomba bahasa asing tersebut merupakan agenda program kerja MGMP Kabupaten Pekalongan di tahun 2013 ini, yang juga kali pertama lomba ini diadakan.

“Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk lebih memasyarakatkan bahasa Arab dan bahasa Prancis bagi kalangan pelajar di Kabupaten Pekalongan. Harapannya dengan adanya lomba dapat melatih dan bisa mengembangkan kemampuan bahasa asing para siswa,” ungkapnya.

Farokhin juga mengungkapkan, kegiatan ini juga untuk menepis anggapan negatif bahwa pembelajaran bahasa asing itu tidak penting. Karena, kata dia, dengan adanya penguasaan bahasa asing yang bagus akan membawa komunikasi antar negara dengan baik, termasuk membuat peluang positif dalam berbagai hal.
Dia menjelaskan bahwa dua bahasa tersebut merupakan menempati bahasa yang tinggi jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia, namun masih juga kurang dikenal di masyarakat, bahkan oleh masyarakat pendidikan itu sendiri.

“Ke depan kami akan mengagendakan lomba bahasa asing di tingkat yang lebih luas yang dapat diikuti madarasah dan SMK,” ungkapnya.

Senada diungkapkan Seksi Lomba, Heri Wijayanti, bahwa tujuan lomba diharapkan semakin memacu dan meningkatkan potensi siswa agar semakin semangat dalam mempelajari bahasa asing.
“Dengan potensi bahasa asing yang dimiliki, maka tentunya akan dapat mengembangkan potensi lokal ke negara-negara maju,” ungkapnya.

Bu Heri guru, sapaan akrab guru yang mengajar di SMA 1 N Kedungwuni ini menjelaskan, dengan adanya penguasaan bahasa sing yang dimiliki siawa akan menjadikan rasa percaya diri yang tinggi yang akan mampu berkomunikasi dalam interaksi sosial yang baik dengan penguasaan bahasa asing yang mempuni. (jun)

Land mark Batik Semakin Menarik Perhatian

Pembangunan Ruang Publik Jetayu

PEKALONGAN – Landmark batik di lapangan Jetayu Kota Pekalongan dipercantik bersamaan pembangunan ruang publik pada 2012. meski kondisi lapangan masih tergenang air, trotoar yang telah dipaving terlihat lebih bersih. Land mark yang dijadikan tempat favorit kalangan anak muda untuk berfoto atau nongkrong itu, semakin menarik perhatian. Penambahan lampu-lampu hias,” membuat apik dipandang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Tata Ruang (DPU-PT) Ir Marsudi Ismanto mengatakan, proyek pembangunan ruang publik di lapangan Jetayu yang menghabiskan anggaran tahap pertama Rp 1 miliar dan tahap dua Rp 500 juta itu untuk melakukan pembuatan lampu hias, pavigasi dan tempat sampah bagus. “Pembangunan ruang publik di lapangan Jetayu dilakukan melalui dua tahap anggaran, masing-masing Rp 1 miliar dan Rp 500 juta. Pada 2013, semuanya sudah diselesaikan,” katanya.

Kebersihan
Disebutkan, pembangunan ruang publik tersebut dilaksanakan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat menggunakan tempat bersama keluarga atau sekedar berkumpul. Utnuk menjaga kebersihan disediakan tempat-tempat sampah. Karena itu pihaknya mengharapkan masyarakat dapat menjaga lingkungan di ruang publik secara baik, merawatnya agar senantiasa rapi, tidak dikotori dengan coret-coretan atau perilaku kurang baik lainnya.

Terlibih keberadaan landmark batik yang sekarang telah menjadi ikon Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia. Diharapkan tidak dirusak atau dikotori dengan coretan-coretan. Sebab sebelumnya, banyak coretan di bangunan tersebut. “Dengan adanya pembangunan tersebut, lampu-lampu hias yang diletakkan di berbagai sudut di Lapangan Jetayu akan menambah keindahan taman maupun landmark, sehingga sangat nyaman dijadikan tempat berkumpul masyarakat,” tandas dia. (H52-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 23-01-2013)


TPI Mulai Normal

TPI Mulai Pulih

PANJANG WETAN – Aktifitas di tempat pelelangan ikan (TPI) yang sempat lumpuh selama beberapa waktu, kini berangsur – angsur mulai normal. Seluruh kegiatan di TPI dan sekitarnya baik lelang ikan maupun kegiatan lain sudah berjalan sejak (19/1) lalu. Mulai normalnya kegiatan di TPI dikarenakan nelayan kini sudah dapat melaut pasca diturunkan bendera hitam. Kepala TPI setempat, Kasim S menjelaskan, sejak Sabtu lalu lelang di TPI sudah kembali berjalan. Hal positif tersebut berlanjut hingga (22/1). “Dari Sabtu lelang sudah kembali berjalan meskipun baru sedikit ikan yang masuk. Sampai hari ini, perkembangannya terus membaik dan ikan yang masuk juga semakin bertambah,” tuturnya.

Diakuinya, kondisi TPI memang belum kembali seperti saat normal, namun setidaknya gerakan perekonomian yang berada di sekitar tempat tersebut sudah mulai berjalan. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap harga ikan dipasaran. Dimana lumpuhnya TPI menyebabkan langkanya ikan di pasaran, dan membuat harganya melambung. Namun saat ini setidaknya ikan sudah bisa ditemui di pasaran. Namun, lanjut Kasim, saat ini muncul maslah baru yang membuat kapal susah masuk ke dalam pelabuhan, yaitu pendangkalan muara. Hal itu mengakibatkan beberapa kapal berukuran besar susah untuk masuk. Mengatasi hal tersebut, TPI harus menurunkan kapal bantuan untuk menarik dan melangsir ikan hingga ke pelabuhan.

Saat ini kami tengah mengupayakan menurunkan dua kapal untuk menarik kapal yang akan masuk. Sementara sebelum dua kapal tersebut bisa turun, kami membantu untuk melangsir ikan bagi kapal besar yang tidak bisa masuk hingga pelabuhan. Selain itu, kami juga tengah berkomunikasi dengan Kepala Dinas untuk kembali melakukan pengerukan di muara,” beber pinta Kasim lagi. Sementara itu, data dari Syahbandar Kota Pekalongan, kapal sudah mulai diizinkan untuk berlayar sejak Kamis (17/1). Hal tersebut karena kondisi gelombang di perairan Jawa sudah kembali normal. Saat ini diperkirakan ketinggian gelombang di perairan utara Jawa berkisar antara 0,75 hingga 1,25 meter. Sedangkan kapal yang mengajukan izin berlayar, hingga Sabtu lalu tercatat sudah mencapai 15 kapal. (ap16)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 23-01-2013)

Seorang Pencuri Babak Belur Setelah Tertangkap Warga

Pencuri Helm babak Belur Di hakimi Massa Di Sepacar 

Seorang pecuri babak belur setelah tertangkap warga saat mencuri helm Selasa 22 Januari, di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Pelaku adalah Zaenal Arifin warga Kelurahan Kramat Sari, Kecamatan Pekalongan Barat.

Juru Bicara Polres Pekalongan Kota, Ajun Komisaris Polisi Purwanto, kepada Radio Kota Batik mengatakan, Zaenal tertangkap setelah kepergok saat hendak mencuri helm milik Bejo Gunawan, dan warga kemudian meneriakinya maling hingga akhirnya tertangkap.

Zaenal mencoba melarikan diri namun akhirnya tertangkap warga, karena kesal dengan ulah pelaku sejumlah warga kemudian memukul pelaku hingga babak belur, beruntung polisi segera mengamankan Zaenal dari amukan warga.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kini Zaenak Arifin harus meringkuk di sel tahanan Mapolsek Tirto, beserta barang bukti sebuah helm milik korban. 
sumber