Sabtu, 29 Maret 2014

Diklat Peningkatan Kompetensi, Sekdes diminta netral

Sekdes Diminta Tak Terjebak Kepentingan Kampanye Politik

DPRD Kab Pekalongan - Sekretaris Desa di seluruh wilayah di Kabupaten Pekalongan diminta tidak larut atau terjebak dalam massa kampanye politik. Permintaan itu disampaikan Bupati Amat Antono, di sela-sela kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi, Sekdes, di Aula Setda Lantai 1, Rabu (26/3).

"Saya ingin agar kades, sekdes dan perangkat desa lainnya bisa kompak dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan desa. Saya juga mengingatkan pemilu sebentar lagi digelar. Diharapkan para sekdes tetap pada tupoksinya, tidak larut dalam kampanye politik, tidak terjebak pada kepentingan. Saya tidak akan mengurangi hak politik sekdes," tandas dia.

Menurutnya, menjadi seorang PNS berarti sebagian dirinya telah tergadaikan, terikat dengan peraturan perundang-undangan sehingga tidak lagi bisa sebebas layaknya masyarakat umum.

"Saudara dituntut untuk bisa melaksanakan peraturan perundang-undangan sebagai PNS. Jadi kalau ada sekdes yang bertindak tidak sesuai dengan aturan, akan saya tindak," katanya.

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Pemkkab Pekalongan itu menandaskan, kedudukan dan tugas pokok dan fungsi seorang sekdes harus betul-betul disadari dan dipahami.

Hal ini, kata dia, agar dalam pelaksanaan tugas tidak rancu, bias dan arahnya jelas. "Sekdes itu fungsinya staf, bukan komando atau pengambil kebijakan. Oleh karena itu, sekdes dan kepala desa harus bisa kompak dan seirama," jelasnya. (i)

 

72 shelter (lapak) diperjualbelikan

Lapak di Gemek Diperjualbelikan?

KEDUNGWUNI - Ketua Forum Masyarakat Pekalongan Bersatu (FMPB), Mustofa Amin mengeluhkan adanya praktik jual beli shelter atau lapak di Taman Gemek Kedungwuni Pekalongan. Padahal, shelter tersebut disediakan pemerintah secara gratis kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi, khususnya para pedagang di wilayah tersebut.

“Ada oknum yang menjual shelter kepada orang yang bersedia menempatinya. Nilainya pun mencapai jutaan rupiah. Kabar itu saya peroleh langsung dari para pedagang,” akunya.

Dijelaskan, awalnya memang lapak diberikan kepada pedagang. Namun begitu tak ditempati, lapak kemudian diperjualbelikan. “Ini

Saat diklarifikasi pernyataan tersebut, Camat Kedungwuni Pekalongan, Sumarwati menampiknya. Ia mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum menemukan adanya praktik jual beli shelter tersebut.

“Terkait hal itu kami belum mengetahui. Namun, untuk pengelolaan gemek kami sudah melakukan optimalisasi. Kita juga akan adakan evaluasi terkait pengelolaan gemek,” ungkapnya.

Sementara Sekretaris Pengelola Taman Lapangan Gemek, Ghufron Jamal, menambahkan, dalam aturan penggunaan shelter oleh para pedagang di kawasan Gemek, jika sudah melebih 15 hari tidak dipakai, maka sudah bisa ditempati oleh orang lain. “Para penjual yang menjajakan jualannya di shelter ini merupakan para pedagang yang sudah sejak dulu ada di Gemek. Jauh sebelum taman ini dibangun seperti ini, sebagian besar mereka (pedagang) sudah menempati lapangan Gemek,” ujar Ghofur.

“Sampai saat ini, jumlah yang tersisa ada 8 selter, Itupun masih diupayakan untuk bisa ditempati. disperindag juga terus lakukan evaluasi,” imbuhnya.

Untuk sekedar diketahui, di kawasan Gemek tersebut terdapat 72 shelter untuk para pedagang. (yan)

 

Jalan Rusak Mendesak, Segera Diperbaiki

Jalan Rusak di Pasar Grogolan Mendesak Diperbaiki

KOTA - Jalan rusak di Pasar Grogolan, Kelurahan Landungsari, sangat mendesak untuk diperbaiki. Sebab mengganggu aktivitas warga, terutama masyarakat yang akan bertransaksi di pasar setempat.

Rohmah (38), pedagang buah di pasar Grogolan menyebut, jalan di Pasar Grogolan yang rusak diakibatkan karena banjir beberapa waktu lalu. “Kondisi jalannya rusak, apalagi jalan di sebelah utara Pasar Grogolan sudah parah. Padahal itu kan termasuk jalan utama,” ucapnya.

Selain jalan sebelah utara pasar, Rohmah juga menyebut, jalan di dalam pasar juga banyak yang berlubang. “Kalau musim hujan kan jadi banyak kubangan air dan becek. Jadi kesannya kumuh, nah kalau kumuh gak ada pembeli yang mau kesini kan pedagang jadi rugi, ” terangnya .

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bambang Sugiarto saat ditemui Radar pada Jum’at (28/3) mengatakan, pihaknya saat ini masih terus melakukan perbaikan -perbaikan jalan. “Jumlah jalan rusak di Kota Pekalongan itu kan banyak. Jadi gak mungkin dalam satu bulan bisa diperbaiki semuanya, harus dilakukan satu persatu,” jawabnya.

Sejak Januari 2014, sambung Bambang Sugiarto, DPU sudah melakukan perbaikan perbaikan jalan, dan itu terus berlangsung sampai sekarang. “Jadi masyarakat mohon maklum dan sabar, tapi pasti akan kami perbaiki, tidak usah khawatir,” jawabnya lagi.

Bambang Sugiarto mengatakan bahwa tahun ini dianggarkan dana sebesar Rp 1,1 Miliar untuk perbaikan secara umum, untuk perbaikan jalan sendiri mendapat alokasi Rp360 juta. Sisanya digunakan untuk perbaikan trotoar, selokan dan lain-lain. “Untuk kerusakan-kerusakan kecil akan kami tangani sendiri dari DPU, namun untuk kerusakan jalan yang sudah sangat parah kami bekerja sama dengan pihak swasta untuk memperbaikinya, karena pihak DPU tidak sanggup,” pungkasnya. (ap3)   

 

 

Jejak Kampung Arab di Jalan Surabaya Pekalongan

Kampung Arab Berpotensi Jadi Objek Wisata Budaya

PEKALONGAN – Puluhan anggota Pekalongan Heritage Community dan beberapa komunitas lain di Kota Pekalongan berjalan kaki menyusuri Jalan Surabaya. Kedatangan mereka untuk menelusuri jejak kampung arab dalam acara Jalan-jalan Heritage Mengenal Kampung Arab Kota Pekalongan, Minggu (2/3).

Jalan-jalan Heritage Mengenal Kampung Arab Kota Pekalongan dimulai dari Masjid Wakaf, kemudian peserta berjalan kaki menyusuri Jalan Surabaya. Beberapa kali peserta singgah di sejumlah rumah dengan arsitektur kuno yang masih dipertahankan hingga saat ini. Kampung arab berpotensi untuk dijadikan objek wisata budaya.
Kendati demikian, menurut pengamat arsitektur dan dosen Universitas Pekalongan (Unikal), Sri Puji Astuti Soekardi, penanda Kampung Arab sudah banyak yang hilang, baik tampilan maupun fungsinya. Menurut dia, bangunan-bangunan di Kampung Arab saat ini arsitekturnya sudah berubah. Selain itu, fungsinya pun sudah berubah menjadi pertokoan. “Saat saya melakukan penelitian sepuluh tahun yang lalu, rumah-rumah di sini bergaya kolonial (artdeco). Tapi sekarang keberadaan rumah-rumah bergaya kolonial itu hampir punah,” paparnya.
Astuti mengatakan, perubahan desain bergaya kolonial, serta pengalihan fungsi tersebut berkaitan dengan perubahan ahli waris. Pemkot Pekalongan diharapkan mempertajam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Bangunan Cagar budaya, melalui Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang perlindungan bangunan cagar budaya di wilayahnya. “Perda harus lebih ketat. Renovasi diperbolehkan, sedikit saja. Tapi style (gaya) lama harus tetap dipertahankan,” tandas Astuti.
Kearifan Lokal
Sebab, menurut dia, Kampung Arab Kota Pekalongan berpotensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata budaya. “Kampung Arab ini sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi cultural tourism. Namun belum dikemas dengan baik,” imbuh Astuti.
Pegiat sejarah Kota Pekalongan Arif Dirhamsyah berharap kegiatan tersebut bisa menumbuhkan generasi muda Kota Pekalongan untuk lebih mengenal budaya masyarakat, terlebih kearifan lokal. “Karena mencintai kearifan lokal merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air,”ujar Arif.
Jalan-jalan heritage Mengenal Kampung Arab Kota Pekalongan juga diikuti Olivier Johannes Raap, penulis buku Soeka-soeka di Djawa Tempoe Doeloe, serta empat warga Jerman sukarelawan Indonesia Internasional Work Camp (IICW), serta anggota Komunitas Fotografi Pekalongan. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 25-03-2014)

Jalan KH Mas Mansyur akan dihijaukan taman vertikal

Taman Vertikal Hiasi Kota

PEKALONGAN – Sejak pekan lalu, taman vertikal menghiasi beberapa sudut Kota Pekalongan. Keberadaan taman vertikal itu selain menambah cantik wajah Kota Pekalongan, juga berfungsi untuk mengurangi polusi karena asap kendaraan bermotor.
Taman vertikal tersebut bisa dijumpai di perempatan Ponolawen, di sudut kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan di pertigaan Tirto. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan, taman vertikal dibuat untuk menambah wajah kota agar lebih cantik, sekaligus untuk penghijauan.
Taman vertikal tersebut dinilai cukup startegis sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah penghijauan di lahan yang terbatas. “Kami berusaha untuk menambah perwajahan kota agar lebih indah. Selain itu juga untuk penghijauan,” terang dia, (23/3).
Menurut dia, taman vertikal yang ada di beberapa sudut Kota Pekalongan tersebut merupakan partisipasi dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) dan RSUD Bendan melalui program corporate Social Responsibility (CSR).
Kurangi Polusi
Ia berharap, perusahaan lainnya bisa membuat taman vertikal di lokasi lainnya melalui program CSR. Taman vertikal merupakan taman yang teknik penanaman dibuat secara vertikal atau tegak lurus. Tumbuhan di taman berfungsi untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan suplai oksigen. Selain itu sejumlah ruas jalan di Kota Pekalongan juga akan dihiasi tanaman dalam pot.
Slamet Budiyanto mengatakan, KLH Kota Pekalongan mendapat bantuan 100 tanaman dalam pot dari program CSR BRI Peduli. Pot-pot itu ditanami aneka jenis tumbuhan, nantinya akan disebar ke sejumlah ruas jalan di Kota Pekalongan. “Pot-pot itu nanti akan diletakkan di ruas jalan yang penghijauannya masih kurang, misalnya di Jalan KH Mas Mansyur,” papar Slamet. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 24-03-2014)

Pemkot Tambah Dana Hibah untuk Atasi Kemiskinan

APBD 2015 Diprioritaskan untuk Atasi Kemiskinan

PEKALONGAN – Pemkot Pekalongan akan menambah dana hibah kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) menjadi Rp 50 miliar pada APBD Kota Pekalongan tahun anggaran 2015. Kebijakan itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan harus diberantas. Dana hibah yang sebelumnya Rp 40 miliar, nanti akan ditambah menjadi Rp 50 miliar agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Walikota M Basyir Ahmad pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun anggaran 2015 di Ruang Amarta Setda (24/3)
Ia mengatakan, ada beberapa isu yang menjadi fokus program Pemkot Pekalongan pada 2015, yakni pemberantasan kemiskinan, meingkatkan mutu pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. “Untuk mencegah dan meminimalisir banjir, kami akan membangun drainase sekunder di Sungai Meduri dan Sungai Bremi,” imbuh Basyir.
Dukungan Pendanaan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan Sri Ruminingsih memaparkan, beberapa upaya penanggulangan kemiskinan di antaranya penguatan dan pemantapan peran kelembagaan masyarakat sebagai pelaku pemberdayaan. Selain itu, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan optimalisasi dukungan pendanaan dan fasilitasi teknis dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, pembanguna infrastruktur akan diprioritaskan untuk penanggulangan bajir dan rob, peningkatan sarana dan prasarana jalan, pengelolaan persampahan, pengelolaan penerangan jalan umum dan revitalisasi pasar. Di bidang kesehatan, lanjut dia, anggaran akan dialokasikan untuk penyediaan akses layanan kesehatan dasar, baik di puskesmas maupun rujukan.
Selain itu optimalisasi anggaran dukungan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Musrenbang dihadiri lurah dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Pekalongan. Di samping itu sejumlah perwakilan dari Komunitas dan organisasi di Kota Pekalongan, seperti Muslimat NU dan Forum Anak Kota Pekalongan. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 26-03-2014)

Pembangunan Sabuk Pantai (Revetment)

Rp 2 Miliar untuk Bangun Revetment

PEKALONGAN – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Pekalongan akan meneruskan pembangunan infrastruktur penanganan rob di wilayah pesisir, baik pembangunan sabuk pantai atau revetment maupun geotube. Kepala DPU Kota Pekalongan Masrsudi Ismanto menjelaskan, untuk membangun infrastruktur penanganan rob tersebut dialokasikan anggaran sebesar Rp 700 juta dalam APBD Kota Pekalongan tahun ini. Selain itu, Pemkot juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi.
(Pemprov) Jawa Tengah sebesar Rp 1,3 miliar untuk pembangunan infrastruktur penanganan rob. “Anggaran tersebut untuk membangun revetment geotube dan pemecah gelombang,” papar Marsudi, (25/3). Dijelaskan, tahun ini DPU Kota Pekalongan akan membangun revetment di wilayah. Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, “Revetment di Pantai Slamaran akan disambung hingga ke arah Timur,” jelas Marsudi.
Reklamasi Alami
Sementara itu, pembangunan geotube yang akan dilanjutkan pada tahun ini masuk di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara. Rencananya, pembangunan geotube yang akan dikerjakan pada tahun ini sepanjang 300 meter. Dengan demikian, lanjut dia, di sepanjang pesisir Kota Pekalongan pada tahun ini sudah terlindungi penahan gelombang, sehingga permukiman warga diharapkan tidak lagi terendam rob.
Marsudi mengemukakan, tidak hanya membangun revetment dan geotube, di sepanjang pesisir objek wisata Slamaran, karena nantinya juga akan dibangun groin atau pemecah gelombang. “Harapannya, di sepanjang pesisir nanti ada reklamasi secara alami,” tandas Marsudi. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 26-03-2014)

Hari Jadi Kota Pekalongan yang ke-108

Peringati Hari Jadi, Pemkot Gelar Lomba Kadarkum

DALAM rangka memperingati Hari Jadi Kota Pekalongan yang ke-108, Pemkot Pekalongan menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Keluarga Besar Hukum (Kadarkum) tim penggerak PKK se-Kota Pekalongan di ruang Amarta komplek gedung Setda, (25/3).
Lomba ini diikuti 40 peserta yang dibagi dalam delapan grup dari empat kecamatan se-Kota Pekalongan,” ucap Ketua tim penggerak PKK Kota Pekalongan, Hj. Balqis Diab, SE S.Ag, MM kepada Radar. “tujuan dari lomba ini, agar kader PKK yang mengikuti lomba dapat mengerti tentang tata peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat,” ucapnya. Dari lomba tersebut diharapkan, para peserta menjadi duta hukum yang akan menyampaikan ke masyatakat mengenai ketaatan hukum, sehingga akan terwujud masyarakat yang taat hukum, dan meminimalkan pelanggaran hukum.
Materi yang dijadikan bahan perlombaan, sambung Baqies, adalah tata peraturan perundang-undangan yang krusial, dan masih menjadi isu hangat di masyarakat. “Isu-isu hangat yang di angkat diantaranya adalah tentang perlindungan anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 
Kemudian tentang sampah, dan bahan tambahan pangan di jajanan anak sekolah saat ini,” lanjutnya. Oleh karena itu, tiga juri yang dihadirkan berasal dari kepolisian, pengadilan dan dari kejaksaan. (ap3)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 26-03-2014)

Mesin Pembuat Canting Massal

Pengrajin di Kota Pekalongan terima Mesin Pembuat Canting

Pekalongan, Info Publik – Paguyuban  Pengrajin Canting Landungsari, Kota Pekalongan menerima bantuan mesin Computer Numerical Control (CMC) Miling Atau mesin pembuat canting. Penyerahan bantuan itu dilakukan oleh Wakil Walikota HA Alf Arslan Djunaid di Ruang Kalijaga, Rabu (26/3).  Mesin MNC Miling itu merupakan hasil karya mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kota Pekalongan.
Hadir juga dalam acara Sosialisasi, Pelatihan dan Serah terima Aplikasi dan CNC Miling Pembuatan Canting Ketua Diskominfo Kota Pekalonganb Sri Budi Santoso, Direktur Polines Supriyadi, Ketua Paguyuban Pengrajin Canting Landungsari, Faisol Riza dan sejumlah mahasiswa Polines yang terlibat dalam pembuatan alat ini.
Kepala Diskominfo Kota Pekalongan Sri Budi Santoso dalam pengantarnya sebelum bantuan diserahkan menjelaskan pembuatan CNS Miling Pembuatan canting ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) pekalongan dengan Polines. “Ide awalnya pembuatan alat ini berasal dari Polines untuk lebih memudahkan pengrajin canting dalam membuat canting,” katanya.
Sementara itu Wakil Walikota Alf Arslan Djunaid atau yang biasa disapa Alex menyambut baik dibuatnya alat ini. Karena selain bisa membantu para pengrajin canting untuk lebih produktif hal ini bisa menumbuhkembangkan industri batik yang ada di Kota pekalongan. “DIharapkan industri batik bisa semakin bersaing baik di tingkat nasional maupun global,” tandas Alex. Karena alat ini merupakan sesuatu yang baru maka Alex meminta pihak Polines untuk mendampingi pengrajin untuk mengoperasikanya.
Dengan adanya mesin untuk membuat canting batik cap. Dari inovasi yang  delapan mahasiswa Polteknik Negeri Semarang, kini proses pembuatan canting cap bisa berlangsung lebih cepat dan praktis.

Jika biasanya pengrajin sehari hanya mampu membuat 3-5 canting batik cap berbahan kayu. Kini, dengan mesin CNC Miling ini sehari mampu menghasilkan 36 canting batik cap.

Cara kerja alat ini cukup sederhana. Desain motif canting batik awalnya dibuat di sofware Corel, Autocad. Kemudian data tersebut dimasukan ke sebuah sofware yang ada di dalam mesin yaitu mastercam. Di situ mesin akan mengolah data yang masuk untuk selanjutnya melakukan proses pencetakan.
Menurut salah satu mahasiswa Polines yang terlibat dalam pembuatan mesin ini, Ahmad Barkati (23),  ide pembuat mesin pencetak canting itu muncul karena dia melihat saat ini pengrajin membutuhkan waktu yang lama untuk membuat sebuah canting. Sehingga dia membuat agar proses pembuatan canting batik dapat berlangsung cepat dan praktis.
Bahan yang bisa digunakan oleh mesin (CNC) Miling pun sama halnya dengan bahan yang biasa dibuat oleh versi manual yaitu tembaga, aluminium, akrilik, dan juga kayu. Proses pembuatan mesin pembuat canting cap tersebut memakan waktu enam bulan yang dikerjakan oleh delapan mahasiswa bersama dua dosen pembimbing. (diskominfo/007)
sumber

Sabtu, 22 Maret 2014

Motif Batik Buket atau karangan bunga

Motif Batik Boketan Terus Berkembang

PEKALONGAN – Produksi batik motif boketan (buket) terus dikembangkan oleh industri batik Kota Pekalongan. Karena itu, motif buket ini jumlahnya tak dapat dicatat lagi lantaran terlalu banyak motif. Di museum Batik Pekalongan, ada lebih dari 100 koleksi motif buket. “Motif buket terus dikembangkan oleh pembatik sampai sekarang, museum hanya menyimpan sekitar seratus motif (buket) saja,” jelas petugas museum, Denny Pujiyanto, senin (17/3).
Motif buket, kata dia, sesuai dengan namanya berarti karangan bunga. Motif batik didominasi gambar bunga. Motif ini dipengaruhi oleh budaya Eropa dan China pada masa lalu yaitu ketika Pekalongan masih dijajah Belanda dan kedatangan pedagang dari China yang menjalankan usaha.
Dimodifikasi
Sampai sekarang motif tersebut ada yang masih dibuat dan dimodifikasi dengan motif-motif yang lain. Motif modifikasi ini pun mendapat sambutan yang baik dari pasar batik. Selera pasar juga mengalami pergeseran dalam menyikapi batik buket ini. Misalnya untuk batik buket kawung latar putih, dulu digunakan sebagai sandangan bagi pengantin sunat, sekarang batik motif ini bisa untuk kebaya dan kemeja.
Sementara itu di museum Batik Pekalongan motif buket yang saat ini masih dipajang antara lain motif buket tiga negeri, kawung latar putih dan kawung latar ukel. Ketiganya dipajang di sisi selatan ruang pamer I. (K40-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 18-03-2014)

Hasil Seleksi Tahap II BPR Bank Pekalongan

Tahap seleksi II BPR Bank Pekalongan dapat di unduh di sini

Home Industri Rebon Boyongsari Pekalongan

Rebon Berlimpah, Produksi Terasi Naik

PEKALONGAN – Tangkapan udang rebon di pantai Kota Pekalongan, akhir-akhir ini berlimpah. Ketersediaan rebon berimbas produksi terasi di wilayah Boyongsari, kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, meningkat. Nelayan penangkap rebon, Slamet warga Kelurahan Panjang Baru, mengatakan rebon berlimpah seiring cuaca cerah dan kondisi laut yang mulai tenang. “Satu nelayan bisa menangkap udang rebon hingga seberat 10 kilogram/hari,” kata Slamet, senin (17/3).
Nelayan penangkap rebon, lanjut dia, jumlahnya mencapai puluhan orang. Mereka menggunakan alat tangkap tradisional yang disebut sodok. Alat tersebut terdiri atas jaring jenis kelambu dan dua pilah bambu yang dipasang dua buah pelat besi mirip tombak. Rebon hasil tangkapan nelayan ada yang dijual dalam keadaan basah dan langsung diolah menjadi terasi. “Kebanyakan nelayan pencari rebon, mempunyai industri terasi sendiri yang dikelola istri mereka,” ungkap Slamet.
Bebas Bahan Pengawet
Untuk membuat terasi, lanjut dia, rebon hasil tangkapan dijemur sampai kering kemudian ditumbuk. Setelah ditumbuk, rebon dijemur kembali kemudian ditumbuk lagi dan dicampur bahan lain selanjutnya dijemur lagi.
Proses menjadi terasi berlangsung selama satu hari. Terasi Boyongsari, menurut dia, bebas dari bahan pengawet sehingga banyak digemari konsumen. “Ciri-ciri terasi Boyongsari dikemas atau dibungkus daun pisang kering dan apabila digunakan untuk memasak, bentuk terasi akan buyar (berantakan) ketika digoreng,” papar Slamet.
Dalam membuat terasi ini, perajin biasanya menggunakan lima kilogram rebon untuk menghasilkan tujuh kilogram terasi. Dalam prosesnya, terasi masih dicampur air dan garam. Untuk pemasaran, papar Slamet, sudah ada pedagang yang datang ke Boyongsari untuk kulakan. (K40-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 18-03-2014)

Sinergi Kota Pekalongan, Gagas Festival Budaya Pesisir

Kota Pekalongan, Tuan umah Festival Budaya Pesisir

PEKALONGAN – Dinas Kebudayaan dan Provinsi Jawa Tengah menggagas Festival Budaya Pesisir sepantura barat yang akan dimulai 2 Oktober 2014, di Kota Pekalongan. Event tersebut merupakan salah satu pengembangan dari rangkaian Visit Jateng yang sudah diluncurkan pada 2013.
Dengan tagline “Pesona Sapta Mitra Pantura” yang berarti merangkul tujuh kabupaten/kota di pantura barat yang meliputi Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.
Acara ini sebagai upaya dalam menyinergikan acara-acara dipantura barat Jateng untuk bersama-sama membuat event besar yang manfaatnya lebih besar. Selama ini setiap kabupaten/kota sudah memiliki kegiatan sendiri, tapi belum bisa sebesar ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Jawa Tengah, Trenggono, setelah mengisi rapat koordinasi pembahasan festival budaya pesisir dengan di Museum Batik, Jumat (14/4).
Karnaval
Trenggono menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan stakeholder supaya wisata di Jawa Tengah tidak hanya bisa dinikmati oleh warga Jawa Tengah sendiri, namun juga penduduk provinsi lain. Selain itu, jika dilihat dari kacamata pariwisata, ketika kegiatan-kegiatan besar sudah berjalan dengan baik, maka akan terlahir event-event lain yang lebih baik lagi.
Jika ini berhasil, akan membangun citra destinasi pantura yang aman dan nyaman. Adapun dari sisi ekonomi, akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebagai contoh, dengan adanya event di Kota Pekalongan, pengunjung bisa membeli oleh-oleh, kuliner khas dan lain sebagainya,” ujarnya seraya menambahkan.
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan, Doyo Budiwibowo mengatakan, festival akan diluncurkan bersamaan dengan Pekan Batik Nusantara di Pekalongan 2-6 Oktober. Festival itu meliputi Pentas Duta Seni tujuh kabupaten/kota, karnaval budaya pada 5 Oktober dengan rute alun-alun Kota ke Jetayu.
Setiap daerah diwajibkan mengirimkan karnaval yang diikuti sekitar 1.000 peserta, terdiri atas pelajar, mahasiswa dan umum,” katanya. (azn-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, SABTU, 15-03-2014)

Posyantek Pekalongan Jadi Rujukan Kepri

Kepri Studi Posyantek

DENGAN terpilihnya Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kota Pekalongan sebagai juara nasional pada 2013 lalu, membuat Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Study banding ke Kota Batik, Rabu (19/3). Wakil Pemprov Kepri, Berta Dertha Dejurisal mengaku, Posyantek Kota Pekalongan merupakan salah satu yang terbaik. “Maka dari itu, kami dari Kepulauan Riau bermaksut untuk mencontoh apa yang sudah dilakukan di kota Pemkot Pekalongan, untuk kami terapkan di Provinsi Kepulauan Riau,” bebernya.
Berta mengatakan, kedatangannya ke Kota Pekalongan tidak hanya ingin melihat hasil dari Posyantek Kota Pekalongan saja. Namun ingin mengambil ilmu sebanyak-sebanyaknya dari para pelaku posyantek. “Kami datang dari jauh. Perjalanan berhari-hari tidak ingin sia-sia hanya melihat dan study banding saja. Namun kami melakukan bimbingan teknik yang langsung dibimbing oleh pelaku posyantek Kota Pekalongan,” lanjutnya. 

Ditanya mengenai peserta yang mengikuti Bimtek? Berta mengatakan bahwa pihaknya membawa sejumlah pengurus posyantek Kabupaten dan Kota Kepulauan Riau, yang seluruhnya berjumlah 23 orang. 

“Mereka mendapat bimbingan teknik selama sehari dari pengurus posyantek Kota Pekalongan,” bebernya. Sementara itu Sekda Pemkot Pekalongan, Drs Dwi Arie Putranto Msi mengatakan, Pemkot Pekalongan merasa bangga dengan kunjungan dari provinsi kepulauan Riau. 

“Kami merasa bangga dengan adanya kunjungan ini, dan membuat posyantek Kota Pekalongan menjadi percontohan bagi daerah lain,” ucapnya. Meski mendapat kunjungan dari daerah lain, Arie mengaku, tidak akan berpuas diri dengan yang sudah ada. “Kami akan terus mengembangkan diri. Dan semoga hubungan dengan Provinsi Kepulauan Riau tidak berhenti pada hal ini, namun bisa berlanjut untuk bekerja sama dalam bidang lainnya,” pungkasnya. (ap3).
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 20-03-2014)

Penanaman Bibit Pohon Bambu di Bantaran sungai Klego-Slamaran

Cegah Erosi, 300 Bibit Bambu Ditanam

KOTA – Forum Kota Hijau (FKH) Kota Pekalongan bersama sejumlah komunitas lain, melakukan kegiatan penanaman bibit pohon bambu di sepanjang bantaran sungai Klego hingga Slamaran, Sabtu (15/3). Penanaman bibit pohon bambu tersebut, ditujukan untuk mencegah erosi, dan sedimentasi di sepanjang sungai yang diharapkan dapat mencegah meminimalisir dampak banjir ke wilayah pemukiman. 

Ketua FKH, Trias Wahyu Aditya menjelaskan, pemilihan bibit pohon bambu untuk ditanam di pinggiran sungai, karena pohon bambu mempunyai sistem hidrologis yang mampu mengikat tanah dan air dengan baik. Sehingga bisa mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor di bantaran sungai. 

“Seperti kita ketahui, dalam peristiwa banjir lalu di Kota Pekalongan, sebagian diantaranya disebabkan luapan air sungai. Dengan penanaman pohon bambu ini kami berharap kedepan bisa mengurangi dampak banjir,” jelas Trias. Melalui aksi tersebut, pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa sebenarnya untuk menanggulangi musibah atau bencana alam tidak selalu harus menggunakan bangunan fisik. Justru penanggulangan melalui penanaman bibit pohon bambu ini sistem pencegahan banjir akan lebih kuat, tahan lama dan ramah lingkungan.

 “Untuk bibit total kami menanam sebanyak 300 bibit bambu yang kami semaikan sendiri. Karena, saat ini FKH sudah mempunyai rumah penyemaian bambu. Sehingga kapanpun dibutuhkan kami bisa ambil. Kegiatan pertama yang tentunya kedepan akan kami lanjutkan dengan kegiatan berikutnya di lokasi lain,” imbuhnya lagi. Dalam kegiatan tersebut, FKH juga didukung sejumlah komunitas lain diantaranya relawan Tentara Langit yang bergerak di bidang konservasi dan penanggulangan bencana, Pekalongan Heritage, Oi Pekalongan, Insta Pekalongan, Pekalongan Peduli, dan juga Komunitas Biji yang konsen dalam penyematan biji tanaman.
Untuk lokasi penanaman, Trias mengungkapkan, bahwa untuk awal wilayah utara memang menjadi fokus utama. Karena wilayah tersebut menjadi lokasi terdampak banjir dan rob yang paling parah. Selanjutnya, FKH juga akan menyasar wilayah lain. “Rencana kami, setelah ini akan ke selatan. Akan terus berlanjut sampai semua wilayah akan kami tanam bibit bambu,” pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 17-03-2014)

Perbaikan Sekolah Rusak Awal April

Awal April, 13 Sekolah Rusak Diperbaiki

PEKALONGAN – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan akan segera memperbaiki sekolah rusak untuk SD, SMP hingga SMK/SMA. Perbaikan akan di prioritaskan terhadap sekolah-sekolah yang rentan terendam rob. Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana Dindikpora Kota Pekalongan Slamet Mulyono mengatakan, perbaikan sekolah rusak akan dimulai awal April nanti. “Awal April harus sudah dilaksanakan perbaikan,” kata Slamet ditemui usai upacara pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Kota Pekalongan di Lapangan Mataram, selasa (18/3).
Menurut dia, perbaikan 13 sekolah rusak tersebut didanai dari APBD Kota Pekalongan dan APBN. Untuk keperluan itu disiapkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar untuk memperbaiki sejumlah sekolah rusak tersebut. Sejumlah sekolah yang akan segera diperbaiki antara lain SD Pabean, SMP 12 Pekalongan dan SMA 2 Pekalongan. “Sekolah – sekolah yang diperbaiki diutamakan yang terkena rob. SD Pabean, SMP 12 Pekalongan dan SMA 2Pekalongan merupakan sekolah-sekolah yang sering tergenang rob,” papar Slamet.
Diprioritaskan
Terpisah, Kepala Kementerian Agma Kota Pekalongan menambahkan, sekolah-sekolah yang rusak akibat terendam banjir beberapa waktu lalu, akan diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Saat rapat pendataan sarana prasarana pascabanjir di provinsi disampaikan, lembaga pendidikan akan menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan,” kata Suratno. Sejumlah sekolah di bawah Kementerian Agama Kota Pekalongan yang terendam banjir, beberapa waktu lalu di antaranya Madrasah Salafiyah Ibtidaiyah (MSI) 12 Pabean dan Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah (MIS) Pasirsari. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 19-03-2014)

Perpanjangan izin usaha, Gratis

DPRD Gelar Dengar Pendapat
PEKALONGAN – Panita khusus (Pansus) I DPRD Kota Pekalongan, tengah menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Izin Usaha Industri. Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri. Jika sudah ditetapkan jadi Perda, maka akan ada beberapa perubahan terkait pengajuan izin untuk dunia industri.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Pekalongan, Supriono, jika Perda tersebut sudah diberlakukan, nantinya kalangan perusahaan yang bergerak di bidang industri tak lagi dikenai biaya untuk pengurusan perpanjangan izin usahanya. Hal ini berbeda dengan peraturan yang sudah ada sebelumnya.
Untuk izin usaha industri, izin perluasan dan tanda daftar industri, akan ada perbedaan dengan peraturan yang lama,” kata Supriono usai menjadi salah satu nara sumber dalam dengar Pendapat Raperda di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Pekalongan, senin (18/3). Ditambahkan, peraturan sebelumnya yang dibuat pada 2003 tentang usaha industri, kemudian diperbarui pada 2006.
Selanjutnya ada peraturan Menteri Perindustrian pada 2008 yang mengatur tentang hal yang sama. “Dengan demikian, perda yang sudah ada disesuaikan dengan peraturan yang ada di atasnya,” imbuh Supriono. Hal-hal yang berbeda dari Perda sebelumnya, kata dia, yakni tentang izin perluasan kapasitas industri, maupun iin perpanjangan usaha industri. Selama masih memenuhi persyaratan, maka pengurusan izinnya tidak dipungut biaya.
Kalau sebelumnya, kena biaya dengan besaran tertentu. Ke depan tidak lagi biaya itu,” tandas dia. Perbedaan lainnya, lanjut dia, yaitu adanya pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Provinsi kepada pemkot tentang izin usaha industri. “Nantinya akan ada kewenangan dari Walikota, bisa memberikan izin, dengan catatan nilai investasinya tidak lebih dari Rp 10 miliar. Kalau sebelumnya pengurusan izin harus di provinsi, sekarang didaerah bisa,” jelas Supriono.
Investasi Meningkat
Ia menambahkan, memang ada keharusan bahwa setiap industri yang melakukan usaha sejenis, selama lima tahun harus memperpanjang izin. Hal ini dalam rangka pembinaan sekaligus pengawasan. Dia mengharapkan, dengan adanya peraturan yang baru tentang izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan tanda Daftar Industri, maka akan memudahkan kalangan industri untuk pengurusan izin di Kota Pekalongan.
Dengan demikian, harapannya investasi akan bertambah, bisa mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Supriono. Terpisah, Ketua Pansus I DPRD Kota Pekalongan yang membahsa Raperda tersebut, Risqon menjelaskan, DPRD punya tugas dan kewenangan untuk melakukan proses legislasi . Masyarakat mesti memahami bahwa setiap penyusunan Raperda sebelum ditetapkan sebagai Perda, harus terlebih dulu melalui proses pembahasan di Pansus dan dengar pendapat. “Public hearing ini untuk menyerap masukan dari masyarakat, yang nantinya masukan-masukan ini akan dibawa ke pembahasan di tingkat pansus,” ujar Risqon yang juga politikus PAN itu.
Ia menehaskan, pada dasarnya Raperda tentang izin usaha industri, izin perluasan dan tanda daftar industri yang disusun bukan untuk memberatkan masyarakat. “Kami tidak akan pernah membiarkan sesuatu peraturan yang justru akan memberatkan masyarakat, termasuk perpanjangan izin usaha industri setiap lima tahun. Tetapi ini sebagai bentuk pengawasan dan pembinaan, dan untuk kepastian hukum,” lanjut Risqon. Dikatakan, dalam pembuatan Raperda, yang diutamakan bukan mengejar kuantitas, tetapi kualitas Raperda. Jika sudah ditetapkan menjadi Perda, nantinya bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak. (H63-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 19-03-2014)

Popda Kota Pekalongan Tahun 2014

Walikota Pekalongan Buka Popda 2014

Pekalongan, Info Publik – Bertempat di Lapangan Mataram, Pekalongan Selasa (18/3), Walikota Pekalongn dr HM Basyir Ahmad membuka Pekan Olahrarga Pelajar Daerah (Popda) Kota Pekalongan 2014. Popda itu diikuti oleh 3.648 atlit dari SD, SMP dan SMA atau yang sederajat. Ikut hadir dalam pembukaan tersebut Ketua DPRD M Bowo leksono, Kapolres AKBP Rifki dan sejumlah pejabat lainya.
Pada kesempatan tersebut basyir menegaskan perlunya para atlit untuk berlaku sportif. “Karena selain sebagai sarana berprestasi, Popda juga merupakan alat pemersatu guna saling mengenal, jadi meski berkompetisi tidak meninggalkan asas kekeluargaan,” tegasnya.
Dia berharap agar dari event ini bisa muncul bibit – bibit unggul dalam olahraga yang kemudian dapat dibawa ke event yang lebih tinggi. “baik tingkat provinsi, nasional maupun internasional,” katanya. 
Ditambahkanya Popda Tahun 2014 yang diselenggarakan kali ini, merupakan salah satu sarana silaturahim dan komunikasi antar-siswa sekolah, yang tentunya sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan kualitas potensi yang dimilikinya. ”Kami sangat bahagia menyaksikan kegembiraan, semangat dan antusiasme dari para peserta Popda. Hal ini menggambarkan, bahwa perhatian para generasi muda kita, terhadap bidang olah raga masih cukup tinggi. Disamping itu keinginan mereka untuk meraih prestasi, juga terus menggelora,” tandasnya lagi.
Acara ini sendiri akan berlangsung sampai dengan Minggu (23/3) mendatang. Pembukaanya dimeriahkan dengan defile peserta dan pelapasan balon oleh Walikota. (diskominfo/007)
sumber

Sabtu, 15 Maret 2014

Tembak di Tempat Bagi Pembakar Hutan

Kapolri Instruksikan Pembakar Hutan Riau Ditembak di Tempat

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kapolri Jenderal Sutarman menginstruksikan jajarannya menembak di tempat setiap perambah dan pembakaran lahan yang melawan dalam upaya penegakan hukum Operasi Terpadu Darurat Asap Riau.

"Kalau ada yang melawan dan sudah membahayakan, tembak saja," tegas Jenderal Sutarman di Lanud Roesmin Nurjadi, Pekanbaru, Sabtu (15/3).

Ia juga mengatakan, tidak ada toleransi bagi oknum aparat yang terlibat dalam kejahatan lingkungan yang mengakibatkan bencana asap di Riau. "Tembak mereka juga," katanya.

Jenderal Sutarman mengatakan, sejauh ini sudah ada 60 tersangka yang diamankan polisi dalam operasi penegakan hukum di Provinsi Riau."Satu tersangka dari perusahaan, PT NSP," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhitung sejak 14 Maret menyatakan peningkatan intensitas operasi terpadu tanggap darurat asap di Riau. Operasi itu meliputi tiga kegiatan utama, yakni upaya pemadaman api dan asap, kegiatan utama lainnya adalah perawatan dan pelayanan kesehatan serta penegakan hukum.

Operasi tersebut akan berlangsung selama tiga minggu ke depan, dan kemungkinan bisa diperpanjang apabila kondisi itu diperlukan.

Sebelumnya, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono mengatakan, sebanyak 558 personel gabungan sudah dikerahkan yang khusus untuk memburu pelaku perambahan serta pembakar hutan dan lahan di Provinsi Riau.

Kapolda mengatakan, bencana asap kebakaran di Riau tidak lepas dari adanya aktivitas pembalakan liar dan perambahan di hutan. Karena itu, pasukan yang diterjunkan kali ini juga menyertakan penyidik dari Ditreskrimsus Polda Riau.
Selain itu, unsur intelejen, Brimob, TNI dan Polhut juga dilibatkan.

Ia menjelaskan, pasukan dibagi dalam sembilan tim yang masing-masing berisi 62 orang. Operasi penegakan hukum tersebut akan berlangsung hingga 26 Maret.

Menurut dia, empat tim akan dikerahkan ke Kabupaten Pelalawan. "Fokusnya akan ke daerah Teluk Meranti yang berbatasan dengan Suaka Margasatwa Kerumutan dimana terdapat banyak titik api diduga karena perambahan," katanya.

Sedangkan, lima tim lainnya dikerahkan ke Kabupaten Bengkalis secara khusus juga akan memburu pelaku perambah dan pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu.

"Tim Bengkalis juga bisa ke Pulau Rupat dimana ada banyak titik api," ujarnya.

19 Janji Jokowi untuk DKI

Ingat, Inilah 19 Janji Jokowi Saat Pilgub DKI 2012

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat (14/3), resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. Jokowi pun telah menerima usungan dari PDIP tersebut.

Padahal, Jokowi saat ini belum genap dua tahun memimpin DKI Jakarta. Saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, Jokowi pernah menyampaikan janji-janjinya. Termasuk, soal janjinya untuk memimpin Jakarta selama lima tahun atau satu periode. 

Berikut ini 19 janji Jokowi saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta dulu seperti yang dimuat oleh situs resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 24 September 2012. Di mana, situs ini memuat hasil catatan dari Harian Terbit selama Jokowi berkampanye.

1. Tidak memakai Voorijder untuk merasakan juga kemacetan
2. Hanya 1 jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.
3. Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya
4. Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.
5. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta
6. Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp 500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.
7. Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.

8. Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012)

9. Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September 2012)

10. Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.

11. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus. Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.

12. Membangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar Tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18 September 2012)

13. Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.

14. Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.

15. Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama 5 tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, 29 Juni 2012).

16. Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)

17. Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).

18. Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14 September 2012)

19. Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap kecamatan

Pesawat Malaysia Airlines MH370 Masih Misterius

Buru Pesawat Nahas Malaysia Airlines, dari Satelit Sampai Dukun

Tak Cuma Dukun Setempat, Kalau Mau Anda pun Bisa Turut Serta

Di hari kelima sejak hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 secara misterius, pemerintah Malaysia masih belum menemukan titik terang mengenai keberadaan badan pesawat. Semua pihak masih menduga-duga, apakah pesawat tersebut meledak di udara, jatuh di laut, atau mungkin tersungkur di hutan belantara.

Sabtu, 8 Maret 2014 silam, Subang Air Traffic Control mengaku kehilangan kontak dengan pesawat nahas itu sekitar pukul dua pagi. Sontak saja insiden itu langsung menghiasi sejumlah laman media massa dunia, tak ketinggalan CNN, Reuters, dan BBC.

Pesawat jenis B777-200 itu lepas landas dari Kuala Lumpur sekitar pukul 00:41 waktu setempat, dan dijadwalkan tiba di Beijing sekitar pukul 06:30 waktu setempat pada hari yang sama. Pesawat membawa 227 penumpang, termasuk bayi, serta 12 awak pesawat.

Namun, hari ini, dunia mendapat hembusan kabar segar dari China. Satelit milik Negeri Tirai Bambu itu mengklaim berhasil menemukan tiga puing pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines yang nahas di perairan Laut China Selatan.

Diberitakan CNN, Kamis 13 Maret 2014, satelit China menangkap tiga puing yang mengambang di pertemuan antara Laut China Selatan dan Teluk Thailand, tempat yang diduga hilangnya penerbangan nomor MH370 itu. Citra itu ditangkap sekitar pukul 11 siang, Minggu 9 Maret lalu, namun baru dirilis Rabu lalu.

Dipantau dari mata satelit, objek itu tampak cukup besar. Masing-masing puing diperkirakan berukuran 13×18 meter, 14×19 meter, dan 24×22 meter. Sebagai perbandingan, rentang sayap pesawat yang hilang sekitar 61 meter dan panjang bodi 64 meter. Bisa jadi, objek yang ditemukan satelit China itu memang benar puing pesawat.

Objek itu ditemukan tenggelam di koordinat 105,63 bujur timur dan 6,7 lintang utara, sekitar sebelah timur laut dari tempat pesawat lepas landas di Kuala Lumpur, Malaysia, dan sebelah selatan Vietnam, dekat pertemuan antara Laut China Selatan dan Teluk Thailand.

“Di tempat memang seharusnya pesawat itu berada. Sekarang mereka harus mencapai tempat itu secepatnya,” kata Peter Goelsz, mantan direktur pelaksana Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi terbaru terkait tindak lanjut yang ditempuh pemerintah Malaysia terhadap temuan satelit China.

Bisa membantu
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pun tidak luput dari perhatian pengguna Internet. Ya, Anda pun bisa menjadi sukarelawan dunia maya yang turut serta mencari lokasi jatuhnya puing pesawat.

Caranya tentu saja berbeda. Alih-alih turun ke lapangan memantau puing pesawat yang mungkin mengapung di permukaan laut, Anda bisa mencari jejak badan pesawat dengan cara yan lebih mudah, yaitu menjelajahi pencitraan satelit yang diambil oleh DigitalGlobe, sebuah perusahaan penginderaan jauh asal Colorado, Amerika Serikat.

Anda boleh langsung mencobanya dengan membuka situs Tomnod.com. Bukannya tanpa hasil, terbukti salah satu pengguna Tomnod, Mike Seberger sudah menandai sebuah gambar berupa penampakan pesawat dalam air, yang ia dapatkan pada Minggu pagi, sehari setelah pesawat jatuh.

Gambar yang diduga puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di situs Tomnod.com

Awalnya, Seberger mengaku tak begitu percaya ia menemukan sesuatu petunjuk dengan cepat, namun kemudian dia akhirnya mengecek kembali. Dia berharap temuannya bisa segera diverifikasi.

“Mulanya, saya mengabaikan temuan itu, kemudian saya periksa lagi dan meyakinkan diri saya kalau itu memang mirip bodi sebuah pesawat,” ujarnya.

Sejauh ini, pencitraan satelit DigitalGlobe sudah mengunggah 1.300 kilometer persegi pencitraan dalam situs Tomnod, dan terus bertambah.

Penasaran? Anda dapat masuk ke situs Tomnod lalu zoom in pada tiap pencitraan satelit dan meletakkan sebuah penanda jika menemukan lokasi yang diduga jatuhnya pesawat di titik tertentu.

Sistem situs akan memprosesnya dengan sebuah alat yang akan menandai temuan. Untuk beberapa temuan yang sama, sistem akan mengolahnya secara otomatis. Misalnya, ada lebih dari satu orang yang telah menemukan sesuatu yang signifikan pada wilayah tertentu.

Kemudian temuan-temuan yang diunggah ke situs Tomnod akan diseleksi dan dianalisis para ahli. Sepuluh temuan paling siginifikan kemudian dikirimkan ke otoritas Malaysia, dengan harapan membantu menguak misteri hilangnya pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing yang membawa penumpang 239 orang itu.

Dilaporkan, setidaknya lebih dari 25 ribu sukarelawan telah ikut serta untuk membantu pencarian pesawat di Tomnod.com. Akibatnya, situs itu berulang kali down dan error.

“Kami tengah bekerja serius untuk menangani tingkat trafik situs yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung pencarian pesawat Malaysian Airlines,” jelas DigitalGlobe dalam keterangan resminya.

Dibantu dukun
Ternyata, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 juga menarik minat salah satu “bomoh” atau dukun di Malaysia. Dukun bernama Ibrahim Mat Zin itu, Senin 10 Maret 2014 lalu, mendatangi Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk melakukan ritual menggelikan dalam mencari keberadaan lokasi pesawat nahas itu.

Dilansir The Malaysia Insider, Ibrahim yang juga disebut Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP, mengaku tiba di KLIA karena diundang oleh salah satu pemimpin top Negeri Jiran. Namun, pengakuannya ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

“Kami menggunakan kail perangkap ikan dan teropong bambu untuk mencari dan meminta agar penumpang di dalam pesawat bisa segera ditemukan,” kata pria yang sudah menjadi dukun selama 50 tahun ini.

Media yang merekam aksinya melihat dia memanjatkan doa di pintu masuk bandara. Namun, sayang setelah berdoa, Ibrahim masih belum memperoleh petunjuk soal keberadaan pesawat itu.

“Di dalam doa, mata saya merasa sakit dan penglihatan saya menjadi hitam. Saya kira pesawat masih berada di udara atau telah jatuh ke laut,” ujar dia.

Dia berjanji, akan kembali lagi ke bandara dalam dua hari ke depan dan membawa sesuatu. Ibrahim pun turut meminta kepada semua pihak untuk berdoa bagi keselamatan para penumpang yang ada di dalam pesawat nahas itu.

Nama Ibrahim kesohor di Malaysia karena kerap menawarkan bantuan pada beberapa kasus. Salah satunya adalah tragedi runtuhnya bangunan apartemen Highland Tower yang terjadi pada 11 Desember 1993 lalu, menewaskan 48 orang.

10 satelit
Melihat lambannya gerak dalam memburu puing pesawat nahas Malaysia Airlines MH370, China mendesak pemerintah Malaysia agar lebih cepat. Tak mau banyak bicara, China langsung mengarahkan 10 satelit milik mereka untuk mencari jejak pesawat Boeing 777-200 itu.

Desakan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang. “Kami punya tanggung jawab untuk menuntu dan mendesak Malaysia meningkatkan upaya pencarian, melakukan penyelidikan secepatnya, dan menyediakan informasi yang relevan dengan benar pada China dengan waktu yang tepat dan singkat,” ujar Qin, dikutip koran People’s Liberation Army Daily.

Koran pertahanan China tersebut juga mengatakan, satelit mereka memiliki kemampuan pencitraan Bumi beresolusi-tinggi, pencitraan cahaya, dan teknologi lainnya.

Upaya yang ditempuh China ini pun beralasan. Dalam pesawat itu, penumpang asal China adalah yang terbanyak. Dari total 239 penumpang dan awak pesawat, ada 153 warga China dan seorang warga Taiwan. Ratusan warga China ini adalah seniman kaligrafi yang tengah menghadiri acara di Malaysia.

Memasuki hari keenam, puluhan pesawat dan 40 kapal laut dari 10 negara, termasuk Indonesia, Australia, China, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam masih belum menemukan apapun, bahkan jejak terkecil pun nihil. Ceceran minyak yang sebelumnya ditemukan ternyata bukan dari pesawat nahas itu.

Belakangan Jepang dan India yang ikut turun dalam pencarian belum membawa pengaruh yang signifikan. India menurunkan kapal perangnya, sementara Jepang mengerahkan Tim Pemulihan Bencana untuk operasi penyelamatan. Hingga saat ini, keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 masih misterius.

 

Status Gunung Slamet Aktif Normal menjadi Waspada

Antisipasi Bila Gunung Slamet Meletus

”Saat ini kami bersama teman-teman dari SAR Bumijawa, Kabupaten Tegal, sedang berkumpul di Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Brebes, untuk membuka jalur evakuasi,” kata seorang anggota Tim SAR Brebes, Subhan, Kamis (13/3).

Selain jalur evakuasi, kata dia, pihaknya juga menyiapkan titik evakuasi di Batursari, Kaliwadas, dan Igirklanceng, Kecamatan Sirampog, Brebes.

Sementara di Kabupaten Tegal, lanjut dia, titik evakuasi akan dibuka di Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Tegal. Titik evakuasi di Kecamatan Paguyangan, Brebes, akan dibuka di Pandansari dan Taman.

”Hingga saat ini memang belum ada dampak dari peningkatan aktivitas Gunung Slamet. Namun, gemuruh yang dikeluarkan Gunung Slamet menjangkau Desa Pandansari, Taman, Igirklanceng, Batursari, dan Kaliwadas,” bebernya.

Ia memperkirakan, jumlah warga yang harus dievakuasi jika terjadi erupsi mencapai 200 ribu jiwa. Kubah lava gunung itu mengarah ke barat laut atau sekitar Bumijawa.

Kendati demikian, ia meminta warga yang bermukim di desa-desa terdekat dengan puncak Gunung Slamet untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

”Mereka hanya menyaksikan lontaran-lontaran material yang dikeluarkan Gunung Slamet,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupeten Brebes, Warseno, mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait, termasuk Kodim 0713/Brebes, guna menyiapkan berbagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya erupsi.

Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet dari Aktif Normal menjadi Waspada pada Senin 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB.

Peningkatan status tersebut dilakukan mengingat aktivitas vulkanik gunung pada 1-7 Maret semakin meningkat. Pada periode itu, terjadi 1.209 kali gempa embusan, empat kali gempa vulkanik dangkal (VB), dan satu kali gempa vulkanik dalam (VA). Sementara pada 8-10 Maret hingga pukul 13.00 WIB terpantau 441 kali gempa embusan dan sembilan kali VB. (oke)

 

Empat Residivis Nekat Menjual-belikan Uang Palsu

Polisi Terkaget-kaget Lihat Uang Palsu Mirip Asli

MOJOKERTO – Tak kapok setelah empat tahun mendekam dalam penjara di Mojokerto, Jawa Timur karena kasus peredaran uang palsu (upal), empat residivis ini masih nekat menjual-belikan upal hasil karyanya sendiri di Surabaya. Sistem jual-belinya, 1 banding 4 atau Rp 1 juta uang asli ditukar Rp 4 juta upal.

Karena perbuatannya itu, keempat residivis tersebut, terpaksa harus kembali tidur di balik jeruji besi. Namun, kali ini mereka tidak lagi ditangani oleh kepolisian Mojokerto tapi dibekuk oleh anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Keempat tersangka kasus upal itu adalah, Samuel, Fauzi, Zainuri dan Jono. Keempatnya warga Mojokerto. “Mereka semua ini adalah residivis di Polres Mojokerto. Untuk tersangka SM (Samuel), pernah dihukum kasus penipuan dan penggelapan mobil dan divonis 10 bulan penjara di Mojokerto,” terang Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, Kamis (13/3).

Sedangkan untuk tiga tersangka lainnya, merupakan residivis kasus upal di Mojokerto. “Tersangka FZ (Fauzi) dihukum 4 tahun pejara, ZR (Zainuri) 3 tahun dan JN (Jono) dihukum 2 tahun dalam kasus yang sama.”

Namun, setelah bebas dari tahanan, keempat tersangka itu berkomplot untuk mengedarkan upal di Surabaya, tepatnya di kawasan Jalan Tambangboyo.

“Setelah kami menyelidiki informasi dari masyarakat, kemudian anggota dari Satreskrim Polrestabes melakukan transaksi dengan para tersangka di depan Hotel Pasar Besar di Jalan Pasar Besar Surabaya dan melakukan penangkapan,” kata Setija.

Selain mengamankan para tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa upal Rp 13 juta pecahan Rp 100 ribu, Rp 2 juta (upal pecahan Rp 50 ribu), empat unit HP serta puluhan alat cetak beserta bahannya.

“Jadi bisa dibilang upal-upal ini hasil home industri. Dan hasilnya luar biasa, hampir sama persis dengan aslinya. Hasilnya beda dengan upal yang pernah kita ungkap dari Blitar beberapa waktu lalu, jadi ini hasilnya lebih sempurna,” ucapnya kagum.

Hasil cetakan upal milik tersangka hampir sama persis dengan aslinya, meski hanya dicetak secara manual. Bahkan Kapolresta, sempat menyamakan uang asli dengan upal hasil cetakan para tersangka.

“Perbedaannya hanya terletak pada berat kertasnya. Semuanya tidak jauh beda dengan aslinya. Jadi tersangka ini cukup berpengalaman, jika dilihat dari hasilnya. Ayo silakan cek, mana uang asli dan mana yang palsu?,” ujar Setija di Mapolrestabes Surabaya sembari memberi tebakan.

Sementara itu, dari hasil penyidikan polisi, untuk mencetak upal yang sebelas dua belas alias sangat mirip itu, tersangka tidak membutuhkan peralatan canggih dan kertas mahal, melainkan dengan peralatan sablon sederhana dan menggunakan kertas buram.

Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya Iptu M Solihin Fery memaparkan, untuk mencapai hasil sempurna, awalnya tersangka mencoba dengan berbagai cara. “Untuk pembelajaran, awalnya tersangka menumpuk dua lembar kertas dengan sisi berbeda yang sudah dicetak. Namun hasilnya tidak maksimal,” terang Fery di samping Kapolrestabes Surabaya.

Setelah itu, tersangka mencoba mencetak dua sisi gambar berbeda dengan satu kertas, dan hasilnya cukup maksimal, sehingga berat kertas hampir sama dengan uang asli. “Mereka menggunakan kertas buram lalu untuk memutihkan, mereka mengecatnya dengan warta putih sehingga terasa kasar, baru kemudian menyablonnya dengan gambar sesuai kebutuhan,” katanya lagi.

Untuk mencetak upal agar sempurna seperti aslinya, Fery melanjutkan, tersangka membutuhkan 29 screen atau alat sablon dengan pengeblokan berbeda-beda. Screen pertama untuk pengeblokan dasar bolak-balik (dua sisi kertas), screen kedua bergambar pahlawan, gambar fosfor Gedung DPR (ketiga), gambar nominal uang (keempat), peta (kelima), nomor seri (keenam), garis uang (tujuh) dan seterusnya.

“Setelah proses screen selesai, kemudian disablon di atas kertas HVS 60 gram, selanjutnya disablon garis putus-putus dan nominal bolak-balik. Terakhir dilakukan pemotongan menggunakan karter,” terang Fery.

Fery juga menjelaskan peran masing-masing tersangka. Ide pembuatan uang berasal dari Fauzi. Mantan residivis Polres Mojokerto dalam kasus sama ini, juga mengajarkan bagaimana cara membuat uang palsu yang sempurna. Sementara Samuel, berperan sebagai pemberi modal, menyediakan alat-alat produksi serta mencetaknya sendiri.

Selanjutnya, uang hasil cetakan Samuel itu dijual kepada Fauzi dengan komposisi 1 banding 4. Untuk tersangka Zainuri sendiri berperan sebagai juru antar Fauzi, untuk mendampinginya menemui Jono, yang berperan sebagai pengedar.

Selanjutnya, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 36 dan 37 Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp 100 milyar.

“Dalam peredarannya, tersangka menukar Rp 1 juta uang asli dengan Rp 4 juta uang palsu. Jadi 1 banding 4,” tandas dia.

Sementara tersangka sendiri, di hadapan petugas mengaku baru beroperasi dan saat kali pertama menjalankan bisnisnya sudah ditangkap oleh polisi. “Masih baru kok, ini yang pertama,” aku Zainuri. (mrd)

Parti Gelar Aksi Galang Dukungan Masyarakat Pekalongan

Tolak Relokasi, Parti Galang Dukungan

KOTA - Pedagang pasar tiban atau parti, kembali menggelar aksi untuk melawan keputusan Walikota yang berencana merelokasi pedagang. Kali ini, ratusan pedagang menggelar aksi damai, sekaligus menggalang dukungan dari masyarakat Kota Pekalongan di Monumen Juang, Kamis (13/3).

Penggalangan dukungan tersebut, dituangkan dalam bentuk pembubuhan tanda tangan oleh masyarakat pengguna jalan, sebagai simbol mendukung keberadaan pasar tiban.

Ketua Pasti Bersatu, Arifianto menjelaskan, aksi yang dilakukan para pedagang tersebut sebagai bentuk upaya para pedagang untuk meminta dukungan dari masyarakat. Selain itu, para pedagang juga ingin menunjukkan permasalahan yang sedang terjadi antara pasar tiban dengan Pemkot Pekalongan.

enurut Arifianto, selama ini masyarakat tidak mengetahui akar permasalahan yang terjadi antara pasar tiban dengan Pemkot yang membuat sejumlah titik pasar tiban tidak lagi buka. “Yang pertama, kami ingin menunjukkan bahwa pasar tiban masih diinginkan, masih dicintai masyarakat. Karena, dalam beberapa kali masyarakat justru dibenturkan dengan kami, saat adanya upaya relokasi. Walaupun kami tahu masyarakat itu adalah masyarakat bayaran,” tegasnya.

Sehingga dalam aksi kali ini pihaknya akan memperlihatkan kepada Walikota mengenai sikap masyarakat sebenarnya. “Kami akan masuk ke strategi Pak Wali yang melibatkan masyarakat setempat untuk dibenturkan dengan kami. Kali ini kami akan menunjukkan bahwa masyarakat setuju dengan keberadaan pasar tiban,” imbuhnya.

Pria berambut gondrong tersebut juga mengatakan, akan merencanakan aksi yang lebih besar lagi dengan jumlah massa yang jauh lebih banyak jika kebijakan yang dikeluarkan Pemkot tak juga mendukung keberadaan pasar tiban, dan tuntutan para pedagang tentang penolakan rencana relokasi tak kunjung dipenuhi oleh Pemkot Pekalongan.

Kegiatan serupa, dilanjutkan Arifianto juga akan dilaksanakan di beberapa titik lokasi pasar tiban. Pihaknya menargetkan, dapat mengumpulkan sebanyak 5000 tanda tangan dari masyarakat Kota Pekalongan.

Setelah terkumpul, Parti akan membuat sebuah petisi yang diajukan kepada Pemkot Pekalongan tentang perijinan pasar tiban.

*Akan Diadukan ke Aburizal Bakrie.

Selain petisi kepada Pemkot, parti akan membuat surat yang akan dikirim kepada Gubernur, Kemendagri, Presiden dan tak ketinggalan kepada Aburizal Bakrie (ARB). Surat kepada Gubernur maupun Presiden, ditujukan untuk mengadukan kebijakan Pemkot yang tidak pro terhadap ekonomi kerakyatan.

Sementara surat kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, dimaksudkan agar sebagai pimpinan tertinggi Parpol dimana dr HM Basyir Ahmad juga ada di dalamnya, bisa melakukan pembinaan terhadap kadernya yang justru mempunyai sikap yang bertolak belakang dengan visi ekonomi kerakyatan yang selama ini digembar-gemborkan ARB.

“Karena secara kelembagaan ARB jelas mendukung ekonomi kerakyatan. Yang kami minta adalah komitmen ARB kepada jajaran atau pengurus yang ada di bawahnya yang tidak berpihak pada pegiat ekonomi kerakyatan. Harapannya Bapak ARB juga bisa memberikan teguran, kepada pemangku kebijakan disini,” bebernya lagi.

Sementara mengenai upaya relokasi yang sejauh ini masih terus diupayakan Pemkot Pekalongan, Arifianto dengan tegas tetap akan menolak untuk pindah, dan akan bertahan membuka pasar tiban di lokasi semula. Pasalnya menurut Arifianto, Pemkot sama sekali tak menerapkan asas keadilan dalam mengaplikasikan undang-undang maupun peraturan yang dijadikan dasar relokasi pasar tiban.

Arifianto memberi contoh, di jalan Teratai saat ini banyak PK5 bermunculan, dan menggunakan bahu jalan untuk berjualan justru setelah pasar tiban dipindah. “Kita lihat banyak Pk5 muncul dan berjualan di bahu jalan tapi dibiarkan saja. Kami ingin perjuangkan keadilan disini,” ujarnya.

Marzuki (39), salah seorang pengendara sepeda motor yang ikut membubuhkan tanda tangannya mengaku mendukung keberadaan pasar tiban. Menurutnya, selain memudahkan masyarakat dalam mencari barang yang dibutuhkan, pasar tiban juga menjadi hiburan tersendiri. “Kalau masalah macet kan hanya seminggu sekali. Jadi tidak masalah sebetulnya,” tutur Marzuki yang mengaku warga Sampangan. (nul)