Sabtu, 19 April 2014

TPQ dan Madrasah Diniyah, Membentuk Akhlak Mulia di Kota Santri

Madin dan TPQ Bentuk Akhlak Anak

PEMBERDAYAAN lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di kota Pekalongan harus ditingkatkan. Dikarenakan peran lembaga-lembaga pendidikan keagamaan seperti halnya Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah sangat penting dalam pembentukan akhlak anak-anak di kota santri Pekalongan.

“Keberadaan lembaga pendidikan keagamaan TPQ dan Madraasah Diniyah di Kota Pekalongan saat ini jumlahnya cukup banyak, hal ini sangat bagus, namun hal ini bisa menjadi beban jika tidak bisa diberdayakan secara maksimal,” ucap Suratno, kepala Kementrian Agama Kota Pekalongan dalam acara bimbingan teknik untuk kepala TPQ dan Madrasah Diniyah se-Kota Pekalongan yang bekerja sama dengan Badan Kordinasi TPQ Kota Pekalongan

Selain memberdayakan TPQ dan Madin, sambung Suratno, tidak kalah penting juga untuk menjalin kordinasi vertikal, antar lembaga maupun horisontal dengan dinas terkait. “Kami dari Kementrian Agama membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pengurus TPQ dan Madrasah Diniyah untuk mengajukan proposal bantuan kepada kami, akan kami usahakan untuk membantu semaksimal mungkin.” lanjutnya

Sementara Arifin, Kepala Bidang Kesra mengatakan, bahwa bimbingan teknik ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik di lingkungan lembaga pendidikan keagamaan. “Setiap tahun yang namanya dunia pendidikan akan selalu ada perubahan. Maka kami setiap tahun akan melakukan bimbingan teknik,” ucapnya

“Para kepala TPQ dan Madrasah diniyah yang dihadirkan ini diharapkan bisa menularkan ilmu yang didapat kepada para staf pengajar agar bisa meningkatkan mutu dan kualitas kinarja di lembaga pendidikan keagamaan,” pungkas Arifin. (ap3)    

Pencuri dan Penadah Diringkus Polisi

Pencuri dan Penadah Belasan Motor Diringkus

MAPOLRES - Tim Buser Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Pekalongan Kota berhasil meringkus dua tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor yang telah menggasak belasan sepeda motor korbannya. Satu tersangka diketahui sebagai pencuri motor, sedang satunya lagi menjadi penadah motor-motor curian.

Kedua tersangka, berinisial MR alias Cemplon (20), warga Bandengan, Pekalongan Utara, serta RA (23), warga Pasirsari, Pekalongan Barat. MR diketahui bertindak sebagai eksekutor pencurian. Sementara RA berperan sebagai penadahnya. Selain menangkap dua tersangka, polisi juga telah mengamankan barang bukti 5 unit sepeda motor hasil kejahatan para tersangka.

Dalam ekspos kasus tersebut di Mapolres Pekalongan Kota, Rabu (16/4), terungkap bahwa tersangka telah melakukan pencurian di banyak lokasi, terutama di sekitar wilayah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, serta Kabupaten Batang. Dari pengakuan tersangka, diketahui pula kalau mereka sudah berhasil menggasak sedikitnya 11 sepeda motor milik korbannya.

Tersangka MR alias Cemplon mengaku, dalam melakukan aksinya, ia dibantu seorang temannya yang saat ini masih menjadi buron. Selanjutnya, motor hasil curian tersebut dijual ke RA seharga Rp 1,5 juta hingga 3 juta. “Ada tiga motor yang saya jual ke RA,” ungkapnya, sembari masih menahan sakit karena kaki kirinya ditembak petugas.

Sementara, RA, mengaku menjadi penadah motor curian dari MR dan satu tersangka lainnya yang masih belum tertangkap. Motor tersebut kemudian ia jual lagi ke orang lain. MR mengaku mendapat upah Rp 300 ribu, untuk setiap motor yang berhasil ia jual. “Saya sudah menjualkan tiga motor,” kata pemuda yang mengaku sudah pernah dua kali masuk penjara karena kasus pencurian.

Sedangkan uang hasil penjualan sepeda motor curian itu, tutur MR dan RA, dipakai untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, serta dihabiskan bersama teman-temannya.

Pengungkapan kasus tersebut antara lain berawal dari adanya laporan korban bernama Wagiyono (27) warga Landungsari, Pekalongan Timur, pada 13 Maret silam. Kepada polisi, korban menuturkan sore itu setelah mandi dia pergi keluar rumah dengan mengendarai mobil lewat jalan Kartini.

Korban kaget, lantaran melihat sepeda motor Yamaha Vixion bernomor polisi G-2722-LA miliknya di-step oleh orang yang tidak ia kenal dari arah selatan menuju utara. Korban berusaha mengejar. Namun karena situasi jalan ramai dia kehilangan jejak. Korban pun kemudian melapor ke polisi.

Mendapati laporan tersebut, tim buser Satreskrim Polres Pekalongan Kota langsung melakukan penyelidikan, dan berhasil mengantongi identitas pelaku.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Rifki SH SIK, melalui Kasatreskrim AKP Bambang Purnomo, menuturkan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus tersebut berkat kerja keras anggota dan partisipasi masyarakat. “Alhamdulillah, akhirnya dua tersangka berhasil kita tangkap. Tersangka lainnya masih dalam pengejaran. Kita juga masih mencari barang bukti lainnya, semoga sebentar lagi bisa kita amankan,” katanya.
Modus yang dipakai para tersangka, ungkap Bambang, adalah dengan melakukan ‘hunting’, berkeliling mencari sepeda motor sasaran. Jika melihat ada sepeda motor yang diparkir tanpa dikunci setang, tersangka langsung beraksi. Sepeda motor tersebut dibawa kabur dengan cara di-step. Kemudian setelah dirasa aman, tersangka meminta bantuan temannya untuk menghidupkan mesin motor tersebut.

Bambang membeberkan, kedua tersangka sudah mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor di 11 lokasi, yang berada di wilayah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang. “Dari tersangka yang kita tangkap, ternyata mengembang ke daerah lain selain Kota Pekalongan, yakni Kabupaten Pekalongan dan Batang. Untuk itu, kita sudah berkoordinasi dengan Polres Pekalongan dan Polres Batang,” ungkapnya. Tersangka akan dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara. (way)

 

Laga "Panas" Persip Pekalongan-PSIS Semarang

Persip Siap Menjamu PSIS

KOTA - Kesebelasan Persip Pekalongan siap menjamu PSIS Semarang dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 di Stadion Kota Batik, Selasa (22/4) mendatang.

Kesiapan itu disampaikan Pelatih Persip, Sugeng Widodo, usai mengasah kemampuan skuad Laskar Kalong dalam latihan rutin di Stadion Kota Batik, Jumat (18/4) sore. “Kita siap tempur melawan PSIS,” ujarnya.

Sugeng menyatakan, dalam laga kedua yang akan dijalani Persip setelah laga perdana lawan Persitema Temanggung kemarin, pihaknya akan menerapkan strategi menekan terlebih dulu. “Kita jadi tuan rumah, sebisa mungkin harus bisa menekan sejak menit awal,” katanya.

Terkait dengan komposisi pemain yang akan diturunkan, besar kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan yang diturunkan saat bertandang ke Temanggung, Selasa (15/4) lalu. Hanya saja, Sugeng menandaskan, pihaknya masih akan menunggu perkembangan kondisi pemainnya lebih lanjut. “Kita lihat besok, siapa yang paling siap untuk dimainkan,” tandasnya.

Ada kemungkinan, Nur Coyo akan diduetkan dengan striker asal Mali, Sanau Salia, sebagai starter. Hal ini sama dengan saat Persip meraih kemenangan 3-1 atas Temanggung di Stadion Bhumi Phala sebelumnya. Ketika itu, Coyo dan Salia diduetkan sejak babak dua, dan hasilnya positif.

Mengenai hasil pertandingan Selasa mendatang, Sugeng optimistis Nur Coyo dkk mampu mengatasi anak-anak Mahesa Jenar. Terlebih, saat ini mental para pemain Persip sedang bagus-bagusnya, setelah berhasil membawa pulang poin penuh dari laga tandang pertamanya. “Tetapi kita tetap mewaspadai PSIS. Informasinya, striker asing mereka punya kecepatan dan keunggulan duel bola-bola atas,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam latihan rutin di Stadion Kota Batik Jumat (18/4) sore kemarin, Sugeng mengasah kerjasama tim para pemainnya. Anak-anak Persip kemarin menjalani latihan game-game ringan. Mereka dibagi menjadi dua tim untuk sparing, sembari melatih sentuhan akhir. Tak lupa, para pemain juga diasah untuk mengeksekusi bola-bola mati ke arah kiper. “Sekaligus melatih kiper kita untuk siap mengeblok tembakan bola dari pemain lawan,” pungkasnya.

Sementara itu, Manager Persip H Budi Setiawan menargetkan tim Laskar Kalong bisa meraih kemenangan dari laga kontra PSIS Selasa mendatang. “Manajemen sudah menargetkan, Persip harus mampu sapu bersih semua laga kandang,” tegasnya. (way)

 

Penyelundupan Narkoba Gagal

Napi Lapas Pekalongan Pesan Ganja dan Sabu

EKALONGAN – Satuan Narkoba Polres Pekalongan Kota bersama petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba ke dalam Lapas setempat, Rabu (16/4).

Sebanyak satu paket narkoba jenis daun ganja kering seberat 1,6 kg, serta 5 gram sabu-sabu, itu sebelumnya ditemukan tergeletak di teras depan Lapas Kelas IIA Pekalongan pada Rabu sekira pukul 05.00.

Paket narkoba tersebut disamarkan dengan cara disimpan di dalam kantong plastik hitam, disertai dua nasi bungkus, dua bungkus snack singkong, dan dua botol air mineral. Barang bukti tersebut kemudian disita Sat Narkoba Polres Pekalongan Kota guna pengembangan lebih lanjut.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan jajaran Polres Pekalongan Kota, dan koordinasi dengan petugas Lapas, diketahui bahwa paket narkoba itu merupakan pesanan salah seorang warga binaan (napi) Lapas Pekalongan yang menghuni Blok 4.

Napi tersebut bernama Dedi Hanura (50), yang merupakan napi kiriman dari LP Cipinang Jakarta. Dedi tercatat sudah menjalani hukuman selama dua tahun, dari 12 tahun vonis yang diterimanya.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Rifki SH SIK, didampingi Kasat Narkoba AKP Junaedi dan Kasubbag Humas AKP M Ghufron, kepada sejumlah wartawan, Kamis (17/4), menjelaskan bahwa pengungkapan kasus tersebut bermula dari adanya informasi dari petugas Lapas Pekalongan.

Petugas Lapas menginformasikan kalau di teras depan Lapas setempat, pada Rabu (16/4) pagi ada orang tak dikenal yang menaruh satu bungkusan plastik berisi paket ganja dan sabu-sabu.

Polres bersama pihak Lapas kemudian berkoordinasi untuk melakukan penyelidikan siapa pemilik barang tersebut. “Kita koordinasi dengan petugas Lapas untuk mengetahui siapa pemilik barang itu,” jelas Kapolres.
“Akhirnya kita ketahui bahwa barang tersebut milik seorang napi berinisial DH (Dedi Hanura, red). Saat kita interogasi, yang bersangkutan mengakui bahwa barang tersebut adalah pesanannya,” imbuhnya.

Dari pemeriksaan terhadap napi tadi, paket ganja seberat 1,6 kg dan 5 gram sabu yang bernilai sekitar Rp 15 juta itu dipesan dari seseorang yang berdomisili di Jakarta. “Masih kita dalami, siapa yang mengirimkan barang tersebut. Menurut keterangan dari tersangka, barang itu dipesan melalui orang yang berdomisili di Jakarta,” jelas AKBP Rifki.

Kapolres menegaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman untuk mengungkap siapa di balik pengiriman paket narkoba tadi. Polres juga masih mendalami, apakah ada keterlibatan pihak-pihak lain.

*) DIPANCING
Sementara itu, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Pekalongan, Suprapto, membenarkan jika bungkusan di dalam kantong plastik hitam yang di dalamnya diantaranya berisi paket ganja seberat 1,6 kg dan 5 gram sabu-sabu itu, sebelumnya ditemukan oleh petugas di depan teras pintu depan Lapas.

Bungkusan tersebut sejak sekitar Subuh diletakkan oleh orang tak dikenal yang diduga kuat sebagai kurir narkoba. “Petugas kami melihat ada bungkusan diletakkan di teras depan. Tapi kita belum tahu itu pesanan siapa,” ujarnya.

Untuk mengetahui siapa pemesan barang tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Pekalongan Kota melakukan penyelidikan. Bungkusan berisi paket ganja dan sabu-sabu itu dibiarkan masih tergeletak di teras, sembari terus diawasi oleh petugas Lapas dan kepolisian.

Namun sampai sore hari, tidak ada seorangpun yang mengambil barang tersebut. Petugas Lapas dan kepolisian sengaja memancing warga binaan Lapas setempat yang diduga sebagai pemesan paket ganja dan sabu-sabu tadi.

Benar saja, tak berapa lama ada warga binaan Lapas yang menanyakan apakah ada kiriman paket barang yang ditujukan untuknya. Dan ternyata, benar bahwa paket berisi ganja dan sabu itu adalah pesanan warga binaan bernama Dedi H.

Dedi kemudian menjalani pemeriksaan dan penyidikan oleh petugas kepolisian. Setelah ditelusuri, ternyata barang tersebut dipesan dari orang di Jakarta. Barang itu lalu berusaha dikirimkan ke dalam Lapas oleh kurir. “Kita belum tahu siapa kurir tadi. Masih diselidiki,” ujarnya.

Suprapto menegaskan, dengan adanya pengungkapan kasus tersebut, pihaknya akan memproses napi yang terlibat sesuai aturan hukum yang berlaku. “Akan kita beri sanksi. Yang bersangkutan juga kita taruh di sel tersendiri. Kita pisahkan dengan yang lain, agar jangan sampai mengatur siasat dengan penghuni yang lain. Sambil kita lakukan pengembangan terus,” tandasnya.

*) SUDAH CURIGA
Lebih lanjut Suprapto menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah menaruh kecurigaan terkait adanya temuan barang-barang terlarang, termasuk narkoba, yang dimasukkan ke dalam Lapas. “Kita curiga, pasti ada kurir dari luar yang melakukannya,” ungkapnya.

Maka, pengawasan terhadap barang-barang dan penghuni Lapas pun diperketat. Termasuk dengan menggelar operasi atau razia secara rutin, bersama jajaran Polres Pekalongan Kota.

Namun diakuinya, masih saja ada pihak-pihak yang berusaha menyelundupkan narkoba ke dalam Lapas. Bahkan, beber Suprapto, pihaknya mengetahui pernah ada orang dari luar yang melempar paket ganja dari luar tembok Lapas.

“Bahkan pernah kami dapatkan, barang tersebut ada yang tersangkut kawat duri pagar tembok Lapas. Ada pula yang sampai jatuh di bawah pagar,” beber Suprapto. (way)

Jajanan Sekolah, Berbahayakah?

Sebagian Pedagang Pilih Buat Jajanan Sendiri

PEKALONGAN – Sebagian pedagang jajanan anak sekolah memilih membuat sendiri jajanan yang akan dijual ke sekolah-sekolah. Sementara pedagang lainnya mengambil dari distributor. Asrofi, pedagang es kuwut dan indil bakso mengatakan, selama 20 tahun berjualan, ia membuat sendiri indil yang dijualnya ke sekolah-sekolah.
Nggak mantap rasanya kalau tidak membuat sendiri,” kata dia. Senin (14/4). Dengan demikian, ia bisa memastikan jajanan yang dijualnya aman dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan berbahaya. Sebaliknya, jika mengambil dari produsen, ia tidak bisa memastikan kandungan bahan-bahan dalam jajanan tersebut.
Saya sendiri memiliki anak yang sekolah di SD. Jadi saya juga sering menasehati agar anak saya tidak jajan sembarangan. Karena itu dalam membuat jajanan pun, saya tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya,” kata dia.
Lebih Efisien
Sementara pedagang lainnya memilih mengambil jajanan dari produsen. Kustirah, salah seorang pedagang aneka jajanan dari bahan baku ikan mengatakan, ada 20 jenis jajanan yang dijualnya setiap hari. Sehingga lebih efisien jika mengambil produknya dari produsen.
Diakui, ia tidak mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan jajanan yang dijualnya itu. Menurut Kustirah, beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan membeli barang dagangannya untuk dijadikan sampel pemeriksaan. Jika setelah diperiksa beberapa jajanan yang dijualnya mengandung bahan-bahan berbahaya, ia akan menghentikan pembelian jajanan tersebut dari produsen. (K30-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 16-04-2014)

Waspada, 251 Jenis Narkotika Baru

Ditemukan, 251 Jenis Narkotika Baru

PEKALONGAN BARAT – Jenis narkoba baru terus bertambah. Dari 165 jenis, saat ini ditemukan 251 jenis narkoba baru. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba agar jumlah korban tidak bertambah.
Kepala Bidang (Kabid) Pendegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah, Susanto mengatakan, bertambahnya jenis narkoba baru itu juga menambah jumlah penggunanya. Menurut dia, pertumbuhan jumlah penyalah guna narkoba sangat cepat. Dari 1971 sampai sekarang bertambah 200 kali lipat.
Dengan jumlah pecandu yang cukup besar 4,3 juta hingga 4,7 juta jiwa pada 2013,” kata Susanto pada Sosialisasi Penegakan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) kepada Mahasiswa. Kegiatan berlangsung di ruang Kalijaga Setda, selasa (15/4).
Dijelaskan, kejahatan narkotika sudah sangat luas dan masif. Tidak mengenal batas usia dan status. Setiap tahun, kata dia, sedikitnya 50 orang Indonesia meninggal dunia akibat narkoba. Di Jawa Tengah, dari Jumlah warga Jawa Tengah pada 2011, 2,2 persen terjerat penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Jumlah tersebut meningkat menjadi 2,3 persen pada 2013.
Jadi Kader
Berdasarkan penelitian BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesian pada 2008, 70 persen adalah pelajar dan mahasiswa. “Karena itu, perlu diberikan pemahaman-pemahaman tentang bahaya narkoba kepada mahasiswa dan pelajar,” kata dia.
Dikatakan, untuk menekan laju pertumbuhan peredaran narkoba, BNN Jawa Tengah akan menggandeng mahasiswa untuk menjadi kader antinarkoba. “Mahasiswa diharapkan bisa menjadi kader dalam upaya pencegahan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa. Sehingga pada 2015, laju pertumbuhan peredaran narkoba bisa ditekan hingga di bawah 2,28 persen,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis Pusat Rehabilitasi Narkoba Rumah Sakit (RS) HA Djunaid, Dinawati menjelaskan, saat ini ada lima pengguna narkoba yang menjalani rawat inap di Pusat Rehabilitasi Narkoba RS HA Djunaid.
Sebagian datang sendiri karena keinginan untuk berobat dan ingin sembuh,” kata dia. Selain itu, Pusat Rehabilitasi Narkoba RS HA Djunaid merehabilitasi 18 pecandu narkoba dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekalongan. (K30-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 16-04-2014)

Sabtu, 05 April 2014

Bursa Kreasi Anak Muda Bangsa, Full Talenta (Buka Masa)

Buka Masa Got Talent Digelar

PEKALONGAN - Group Dealer Yamaha Agung Motor, sebagai dealernya kawula muda Pekalongan dan sekitarnya. Kembali menggelar event bergengsi Bursa Kreasi Anak Muda Bangsa, Full Talenta (Buka Masa) Got Talent yang digelar secara bertahap selama bulan Maret sampai dengan Mei 2014 di seluruh wilayah eks Karesidenan Pekalongan.

“Babak penyisihan berlangsung di mall-mall dan kampus ternama. Diantaranya seperti  di Trans Carrefour Pekalongan, Ramayana Pekalongan Square, Yogya Mall Slawi dan Yogya Mall Pemalang,” terang Divisi Promosi Yamaha Agung Motor Group Juhara Rasad kepada Radar.

Selain itu, tambahnya, pada bulan April babak penyisihan juga masih akan terus berlangsung. Diantaranya akan digelar di kampus Unikal dan Mall Pekalongan atau Banjarsari. “Sedangkan babak final, akan digelar secara akbar di out door dengan hadiah jutaan rupiah,” jelasnya.

Kompetisi tersebut bebas menampilkan berbagai keahlian yang penting bisa ditampilan dan menghibur. Bagi yang memiliki bakat dari nyanyi, band, dance, musik akustik, sulap, stand up comedy dan lain sebagainya.

Untuk peserta yang akan mendaftar hanya akan dibedakan pada dua macam kategori saja. Yaitu pelajar (SMP dan SMA) dan umum. Pendaftaran Gratis alis tidak dipungut biaya,  bisa di Dealer Yamaha Agung Motor Jalan Dr Sutomo No 65 Pekalongan dengan menghubungi Putri. Juga bisa mendaftar ke seluruh cabang Yamaha Agung Motor terdekat.

Dijelaskan lebih detail, juri pada event ini adalah para pPraktisi di bidangnya masing-masing. Diantaranya ada instruktur tari, guru kesenian salah satu SMA Negeri dan mantan pengelola stasion radio.

“Mereka akan membibing dan memberikan saran-saran yang konstruktif selama acara berlangsung. Istimewanya pada event ini juga melibatkan puluhan juri votelock. Dan pooling sms akan semakin melengkapi dan membuat hasil penjurian lebih dinamis. Jika anda punya talent yang layak diapresiasi, silahkan daftar di event ini,” pungkasnya. (han)

 

Pemkot Akan Merelokasi Pasar Ikan Hias Sayun

Pedagang Ikan Hias Tak Takut Rugi

RENCANA Pemkot untuk merelokasi pasar ikan hias dari pasar sayun ke kawasan Kuripan Lor yang relatif lebih lebih sepi pada tahun 2015 tidak membuat pedagang khawatir dagangan mereka akan sepi pembeli.

Demikian disampaikan Suwanto (48), salah seorang pedagang ikan hias di pasar Sayun yang akan direlokasi. “Kalau kami para pedagang menyambut baik rencana pemindahan pasar ke daerah Kuripan Lor. Kami tidak khawatir sepi pembeli, karena jualan ikan itu seperti jualan hobi. Jadi dimanapun tempat jualannya pasti akan ada pembelinya,” ucapnya

Menurut Suwanto, salah satu faktor yang membuat para pedagang tidak takut rugi adalah kualitas ikan hias yang tinggi di Pekalongan. “Kualitas ikan hias Pekalongan tergolong baik. Pedagang disini biasanya punya pelanggan dari luar kota seperti Tegal, Semarang, Jogjakarta, dan Cirebon. Jadi pasti ada pembelinya,”lanjutnya.

“Kalau yang dipindah cuma satu atau dua saja tentu kami keberatan dan pasti tidak laku, tapi ini kan yang akan dipindah semuanya satu pasar. Jadi ya kami ikut saja. Ditambah lagi kami tak punya pilihan, karena disini juga tanahnya mau dipakai PJKA,” papar Suwanto.

Selain itu Suwanto menambahkan dengan rencana pemerintah yang akan membuatkan expo dan pemeran ikan hias di tahun 2015 mendatang membuat para pedagang semakin antusias. ”Kalau pemerintah kan katanya kalau sudah dipindah kesana, mau dibuatkan pameran dan expo ikan hias. Kalau hal tersebut benar-benar dilaksanakan kami para pedagang akan menyambut baik hal itu,“ pungkasnya. (ap3)

Langkah Tegas, Peserta Kampanye Ditilang

Peserta Kampanye Ditilang

KOTA – Sejak dimulai masa kampanye pada 15 Maret lalu, hingga kemarin (4/4), Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pekalongan Kota telah menilang belasan pengendara yang merupakan simpatisan berbagai partai politik di Kota Pekalongan.

Mereka ditilang karena tidak mematuhi aturan tertib berlalulintas ketika mengikuti kampanye terbuka dari caleg maupun parpol yang mereka dukung.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Rifki SH SIK, melalui Kasatlantas AKP Pranata mengatakan, para pelanggar tersebut sebagian besar adalah pengendara roda dua. “Adapun pelanggaran yang dilakukan, diantaranya tidak memakai helm, berboncengan tiga, kendaraan yang dipreteli, serta tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan,” ungkap Pranata, Jumat (4/4).

Selain menilang para pengendara roda dua yang tidak taat aturan lalulintas ketika mengikuti kampanye, imbuh Pranata, pihaknya juga beberapa kali memberikan teguran terhadap pengemudi mobil bak terbuka. Pasalnya, mobil yang sebenarnya untuk mengangkut barang tersebut, dipakai untuk mengangkut orang. “Akhirnya pengemudinya kita tegur,” jelasnya.

Langkah tegas dari petugas Satlantas terhadap peserta kampanye yang melanggar aturan tertib berlalulintas  itu, salah satunya dilakukan pada Jumat (4/4) di Jalan Cempaka, Kota Pekalongan.

Sejumlah anggota Satlantas menghentikan beberapa pengendara roda dua yang mengikuti konvoi kampanye terbuka salah satu parpol.

Sedikitnya ada tiga sepeda motor yang kemudian dibawa petugas, lantaran pengendaranya tidak memakai helm. Sepeda motor yang dihentikan petugas itupun terpantau tidak dilengkapi spion. Dan, ketika diperiksa, pengendara yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan surat-surat kelengkapan kendaraannya. (way)

 

Tunjangan Profesi Guru (TPG) tahun 2014

Kebutuhan Anggaran TPG Capai Rp 59,2 milliar

DINDIKPORA Kota Pekalongan sudah mulai melakukan proses tahapan penerbitan SK untuk mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan pertama tahun 2014. Meski tahun ini tidak lagi melalui proses mekanisme pengusulan anggaran, namun Dindikpora telah menghitung kebutuhan anggaran TPG untuk guru PNS. Hasilnya, kebutuhan anggaran TPG untuk tahun 2014 mencapai Rp 59,2 milliar untuk satu tahun. Anggaran tersebut merupakan kebutuhan dana TPG hanya untuk 1493 guru PNS di Kota Pekalongan.
Tidak adanya proses pengusulan besaran kebutuhan TPG dari daerah ke pusat, membuat anggaran TPG ditentukan langsung oleh pusat. Untuk menentukannya, pemerintah pusat berpedoman pada jumlah penerimaan TPG tahun lalu, ditambah kenaikan gaji. Dan juga jumlah peserta yang lulus dalam PLPG tahun 2013.
Pengelola TPG Dindikpora Kota Pekalongan Mabruri, Spd menjelaskan, mekanisme pencairan memang dibedakan antara guru PNS dan non PNS. Untuk guru non PNS, prosesnya langsung dilakukan oleh pusat. Sehingga untuk saat ini sudah ada sebagian guru yang telah menerima TPG. “Untuk non PNS, guru Dikdas sebagian sudah menerima dan disalurkan lewat rekening masing-masing. Sementara untuk TK dan Dikmen SK sudah ada di pusat. Sedangkan guru PNS saat ini sedang dalam proses pengusulan SK di semua jenjang.” terangnya, Kamis (27/3)
Meknisme pengusulan SK, lanjutnya, juga dibedakan dari jenjang guru mengajar. Untuk jenjang TK, dan Dikmen yaitu SMA, SMK, pengusulannya lewat proses manual. Sementara untuk Dikdas yaitu SD dan SMP, pengusulannya lewat online melalui aplikasi dindikpora yang tahun lalu sempat menjadi kendala dalam penyusunan SK.
Namun untuk tahun ini, kata Mabruri, guru sudah mulai terbiasa dengan aplikasi Dapodik. Sehingga dari jumlah guru yang sudah mengusulkan SK, hanya lima persen yang dinyatakan tidak valid, “Ada beberapa faktor yang membuat data tidak valid, diantaranya kesalahan guru atau operator yang menginput data atau memang tidak memenuhi jam mengajar 24 jam secara linier.” bebernya lagi.
Sementara untuk jumlah guru yang menerima TPG, dirinya mengatakan bahwa tahun ini jumlahnya bertambah sebanyak 300 orang dengan total guru sebanyak 1854 yang terdiri dari 361 guru non PNS dan 1493 guru PNS. Pencairan TPG untuk guru PNS, masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang besaran TPG yang diberikan. Sampai pertengahan maret ini, hampir seluruh daerah belum menerima pencairan dana TPG. “Kondisinya sama dihampir seluruh daerah yang belum cair. Karena PMK terbit serentak untuk smeua daerah.” imbuhnya.
Setelah cair, menurut Mabruri, untuk guru PNS masih ada tahapan selanjutnya, karena anggaran masuk ke kas daerah.
Dari kas daerah baru TPG dicairkan ke rekening masing-masing guru. Berbeda dengan guru non PNS yang anggarannya dari pusat langsung masuk rekening masing-masing. Untuk kisaran besaran TPG adalah satu kali gaji pokok dipotong pajak. Besaran gaji yang menjadi acuan, adalah gaji perbulan januari 2014 dan berlaku untuk satu tahun.
Kami dari pengelola berkomitmen akan berupaya untuk mengurus masalah TPG dengan sebaik-baiknya, sehingga kami imbau untuk para guru agar tetap bisa fokus menjalankan tugas keprofesian sebaik-baiknya tidak perlu khawatir tentang pengelolaan TPG. Sehingga bisa mengurangi konsentrasi mereka,” pesan mabruri. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 28-03-2014)

Hari jadi Kota Pekalongan ke 108

HUT kota Pekalongan Ke 108 Sederhana dan Khidmat
Pekalongan, Info Publik – Hari jadi Kota Pekalongan ke 108 diperingati secara sedehana dan khidmad, Selasa (1/4). Diawali dengan kirab budaya, gunungan buah-buahan dan nasi bungkus megono yang merupakan makanan khas kota batik tersebut. Acara ditutup dengan Doa bersama dengan para ulama.
Walikota dr HM Basyir Ahmad, Wakil Walikota HA Alf Arslan Djunaid, Ketua DPRD M Bowo Leksono serta sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) juga mengikuti kirab tersebut. Yang menarik kirab tersebut juga diikuti sejumlah peserta cantik berkulit bule yang memakai pakaian tradisional Jawa.
Kirab di mulai dari depan kantor Kelurahan Podosugih menuju Kompleks Pemkot Pekalongan di jalan Mataram dan disaksikan ribuan warga. Usai kirab dan doa bersama gunungan buah-buahan dan nasi megono itu langsung menjadi rebutan warga.
Dora (17) remaja asal Jerman yang mengikuti kirab bersama sejumlah temanya mengaku sangat tertarik dengan tradisi dan kirab budaya ini. “Sangat istimewa,” katanya dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Kepala DinasPerhubungan dan Pariwisata Kota Pekalongan, Doyo Budi Wibowo mengatakan peringatan Hari Jadi Kota Pekalongan ini memang dilakukan dengan sederhana karena saat ini sedang menghadapi musim kampanye menjelang Pemilu. “Namun kami berharap kesederhanaan acara ini tidak mengurangi arti dari Hari jadi itu sendiri,” ujarnya.
Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad saat memberikan sambutan menegaskan bahwa Kirab budaya ini menunjukkan Kota Pekalongan didirikan dan dibangun dengan basis budaya.