Minggu, 29 Juni 2014

Ramadhan, Tempat Hiburan Tetap Buka

Tempat Hiburan Boleh Buka

 PEKALONGAN – Pernyataan Walikota yang sebelumnya setuju untuk menerapkan aturan tutup total bagi tempat hiburan selama Ramadan, tidak benar-benar terealisasi. Bahkan, kebijakan yang sebelumnya disampaikan langsung oleh Walikota tersebut berubah drastis. Tempat hiburan, tetap diperbolehkan buka selama Ramadan dan Pemkot hanya membatasi jam operasional mereka selama Ramadan.

Kebijakan tersebut, tercantum jelas dalam seruan yang diedarkan Pemkot Pekalongan. Dalam seruan yang ditandatangani langsung oleh Walikota Pekalongan, Kapolres Pekalongan Kota, Ketua DPRD Kota Pekalongan dan Ketua MUI Kota Pekalongan tersebut, Pemkot hanya melarang segala bentuk perjudian dan penyakit masyarakat lainnya seperti prostitusi. Hal itu tercantum dalam poin pertama.

Sedangkan pernyataan yang mengatur tentang tempat hiburan, terdapat pada poin keempat dimana disebutkan bagi para penjual makanan dan minuman (warung makan, kafe dan restoran), serta penyelenggara hiburan agar tidak mengganggu orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Sebelumnya, dalam poin kedua dan ketiga, Pemkot juga melarang peredaran dan konsumsi miras serta narkoba. Di poin ketiga, larangan serupa juga disampaikan untuk produksi, memperdagangkan mengedarkan dan memasang petasan. Total, seruan berisi enam poin tentang larangan maupun imbauan kepada masyarakat selama bulan puasa.

Saat dikonfirmasi terkait seruan yang sudah diedarkan kepada masyarakat itu, Kepala Dishubparbud setempat, Drs Doyo Budi Wibowo MM membenarkan bahwa selama bulan Ramadan nanti, temapt hiburan tetap diperkenankan buka. Hanya saja, Pemkot memberikan batasan jam operasional.

“Jadi sesuai dengan seruan yang disampaikan Pemerintah Kota, bahwa sebenarnya untuk hiburan itu tidak ditutup, hanya saja diberikan pembatasan jam operasional. Dasarnya ada surat dari Gubernur yang memberikan seruan agar jangan membatasi orang berusaha, namun tetap mengatur pengawasan dan monitoringnya,” beber Doyo, Jumat (27/6).

Diterangkannya lagi, Pemkot hanya akan mengatur jam operasional tempat hiburan agar keberadaannya tidak mengganggu masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Hal yang sama juga disampaikan Kasi Trantib Satpol PP, Sudarno. Dikatakannya, menurut hasil rapat yang digelar Dishubparbud kemarin, disepakati jam operasional tempat hiburan. Tempat hiburan hanya diwajibkan tutup H+2 di awal Ramadan. Selanjutnya, tempat hiburan diperbolehkan buka dengan jam operasional mulai 12.00 siang sampai 17.00 sore, jam 17.30 sampai jam 19.30 mereka harus tutup dan baru kembali buka jam 20.00 sampai maksimal 12.00 malam.

“Kesepakatan ini sudah diatur dan dijadikan seruan untuk disampaikan kepada seluruh pelaku usaha di pariwisata mulai dari restoran, hotel dan tempat karaoke,” terangnya.

Setelah H+3, lanjut Sudarno, pihaknya akan melakukan monitoring bersama sejumlah instansi terkait lainnya untuk melihat apakah kesepakatan yang dibuat tersebut benar-benar dilaksanakan oleh para pelaku tempat hiburan. “Peraturan ini dibuat sesuai dengan edaran Gubernur yang menyatakan bahwa tidak bileh mematikan usaha, dan hanya membatasi jam operasional saja agar tidak mengganggu dan menimbulkan gejolak di masyarakat,” ucapnya.

Selain mengawasi tempat hiburan apakah berjalan sesuai kesepakatan, Satpol PP dikatakan Sudarno juga akan tetap aktif untuk melakukan operasi di tempat-tempat yang disinyalir menjadi pusat peredaran dan penyalahgunaan minuman keras guna menciptakan suasan kondusif selama bulan Ramadan. (nul)

Sabtu, 14 Juni 2014

Pembuatan Jalan Tembus Krapyak Lor-Degayu

TNI dan Warga buat Jalan Tembus Krapyak Lor-Degayu
PEKALONGAN – Untuk meningkatkan akses jalur ekonomi pertanian, TNI bersama warga melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) berhasil menyelesaikan pembuatan jalan tembus penghubung antara Kelurahan Krapyak Lor dan Dukuh Clumprit Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Pembuatan jalan dengan panjang 235 meter dengan lebar 3 meter serta talut sepanjang 470 meter dengan tinggi 1,35 meter diselesaikan selama 21 hari, sejak Rabu (21/5) – Rabu (10/6). Danramil 19/Pekalongan Utara Kapten CZI Agus Pujiatmo selaku Panglima Kotis TMMD, dalam laporannya pada Upacara penutupan TMMD di halaman kompleks Rusunawa Slamaran, Krapyak Lor, Kecamatan Pekalongan Utara, Selasa (10/6) menyatakan, melalui kegiatan TMMD telah terlaksana proyek fisik. Yakni pembangunan jalan sirtu sepanjang 235 meter dengan lebar 3 meter, serta membuat talud sepanjang 470 meter dan tinggi 1,35 meter.
Sasaran Fisik
Adapun sasaran fisik tambahan berupa renovasi rumah tidak layak huni sebanyak 10 unit. “Ada pula sasaran nonfisik berupa penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan selama TMMD. Di antaranya penyuluhan hukum, kamtibmas, lalu lintas, pencegahan narkoba, kesehatan, dan keluarga berencana (KB),” ujarnya.
Dijelaskan, kegiatan TMMD melibatkan 105 personel. Mereka terdiri atas 40 anggota TNI, 10 anggota Polri, 50 warga masyarakat, ditambah dengan 5 orang tim teknis. Pembiayaan kegiatan TMMD bersumber dari APBD Provinsi sebesar Rp 120 juta, dan APBD Kota Pekalongan Rp 100 juta. Dengan total Rp 220 juta. Menurutnya, manfaat dari kegiatan TMMD ini yakni memperlancar arus lalu lintas perekonomian, pendidikan dan pemerintahan.
Meningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta kamtibmas. “Serta meningkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan serta melestarikan budaya gotong royong dan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tegas Kapten CZI Agus Pujiatmo. Dalam upacara kemarin, secara resmi TMMD ditutup oleh Walikota M Basyir Ahmad. (H63-47)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 11-06-2014)
sumber

Jumat, 13 Juni 2014

Temukan Granat Aktif Lokasi Wisata

Warga Temukan Granat Aktif di Lokasi Wisata

WELERI – Sebuah granat aktif ditemukan di lokasi pembangunan Talud yang ada di depan lokasi wisata religi, Goa Bunda Maria, Besokor, Jumat (13/6). Penemuan yang mengagetkan tersebut membuat geger warga sekitar lokasi. Berada di lokasi jalan yang menanjak, lokasi sempat dilihat oleh warga sekitar yang penasaran akan penemuan granat tersebut.

Kapolsek Weleri, AKP Haryo Deko Dewo, mengatakan, penemuan granat tersebut diperkirakan merupakan sisa-sisa peninggalan jaman perang Belanda dulu. Melihat bentuknya yang sudah tertutup tanah dan terlihat berwarna kekuning-kuningan. Karena diduga masih aktif, maka pihaknya melaporkannya kepada Tim Gegana Brimob Polda Jateng untuk menjinakkannya.

Granat tersebut ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB, oleh salah seorang pekerja, yang sedang menggarap pembangunan Talud, tepat di depan lokasi wisata religi, Goa Bunda Maria. “Granat ini diduga masih aktif sehingga akan diledakkan.

Proses peledakkan akan dilakukan oleh Tim Gegana Brimob Polda Jateng,” bebernya.

Proses peledakkan granat tersebut dilakukan sorehari setelah kedatangan Tim Gegana Brimob Polda Jateng. Penjinakkan granat tersebut dilakukan dengan meletakkan granat di sebuah ladang yang berjarak kurang lebih 50 meter, untuk kemudian dipicu dengan menggunakan sebuah detonator. “Kami amankan granat tersebut di lokasi yang cukup kondusif dengan dibatasi garis polisi. Setelah kedatangan Tim Gegana Brimob Polda Jateng, baru granat tersebut dijinakkan,” imbuhnya.

Sementara itu, RT setempat, Paito mengungkapkan jika dirinya mendapat laporan dari salah satu pekerja yang melaporkan adanya penemuan granat tersebut. “Setelah mendapat laporan dari pekerja tersebut, saya kemudian melaporkan penemuan ini kepada Polsek Weleri untuk ditindaklanjuti. Mereka kemudian datang meninjau lokasi dan melihat granat tersebut,” katanya. (yog)

Empat Tersangka Berbuat Asusila

Cabuli Gadis di Bawah Umur, Empat Pemuda Ditangkap

KOTA – Sebanyak empat pemuda, kemarin (13/6), ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Pekalongan Kota, karena telah mencabuli seorang gadis di bawah umur.

Para tersangka, masing-masing adalah AS (21), MD (27), RA (15), ketiganya warga Panjang Baru, Pekalongan Utara, serta DK (15), warga Pasirsari, Pekalongan Barat. Mereka kini mendekam di sel tahanan Mapolres setempat, dan akan dijerat dengan Pasal 81 UU No 23 Tahun 20012 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Rifki SH SIK, melalui Kasubbag Humas AKP Ghufron SH menjelaskan, pengungkapan kasus tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur itu, tak lepas dari informasi warga yang melaporkan kasus tersebut ke polisi, Kamis (12/6).

Ketika itu, pada Kamis (12/6) dini hari sekira pukul 00.30, beberapa warga melihat ada seorang remaja putri yang sedang dicabuli oleh tersangka di teras rumah tersangka AS di daerah Panjang Baru.

Mengetahui kejadian itu, warga setempat segera berusaha menolong yang masih belum sadar sepenuhnya, karena dalam pengaruh obat. Sementara tersangka langsung melarikan diri. Warga selanjutnya melaporkan kasus tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polres Pekalongan Kota.

Dari hasil pemeriksaan terhadap korban, polisi kemudian berhasil menangkap empat orang tersangka. Diungkapkan pula bahwa peristiwa pencabulan itu diawali dari adanya ajakan oleh AS dan MD pada Rabu  (11/6) mengajak korban yang merupakan warga Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, ke tempat kos di daerah Panjang Wetan, Pekalongan Utara.

Di lokasi tersebut, korban diajak untuk melakukan persetubuhan. Sore harinya, aksi pencabulan kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh DK di daerah Krakalan, Pekalongan Utara. “Korban semula diajak oleh tersangka yang tak lain adalah pacarnya, pergi ke tempat kos di daerah Pekalongan Utara. Kemudian diajak untuk melakukan persetubuhan,” ungkap Ghufron.

Peristiwa tersebut kembali berulang pada Kamis (12/6) dini hari. Korban kembali dicabuli oleh tersangka. Hingga kemudian, peristiwa tersebut diketahui warga sekitar dan dilaporkan ke polisi.

Salah satu tersangka, MD, mengaku dirinya mencabuli korban bergantian bersama temannya, AS. “Saya nggak memaksa korban. Saya bahkan nawari, dia mau minta apa saya beri. Saya melakukannya bergantian sama teman saya,” akunya.

Tetapi ia menyangkal jika dirinya merayu korban untuk melakukan hubungan suami istri. “Dia yang mengajak saya melakukan hubungan itu. Saya juga sudah bilang ke dia (korban), mau minta apa saya beri,” sangkalnya.

Tersangka lainnya, AS, mengaku bersama MD mencabuli korban. Tersangka ini juga mengaku kalau korban sebelumnya berpacaran dengan DK, sudah terlebih dulu berpacaran dengannya.

Sedangkan tersangka RA menyangkal melakukan persetubuhan dengan korban. “Saya tidak sampai berhubungan dengan dia. Saya hanya melepas pakaiannya,” elaknya.

Diungkapkan pula kalau tindakan itu dilakukan lantaran ia benci dengan korban. “Saya benci dia (korban). Dia juga benci saya, biasa ngejek saya,” ungkapnya.

Sementara, tersangka lainnya, yang juga pacar korban, DK, mengaku telah mencabuli korban. Tetapi ia mengelak jika dirinya mengajak teman-temannya untuk ikut mencabuli korban. “Saya nggak tahu kalau itu,” sangkalnya. (way)

Peresmian Gedung SMAN 2 Pekalongan

Walkot Resmikan Dua Lantai di SMAN 2
 WALIKOTA dr HM Basyir Ahmad meresmikan dua gedung baru SMA Negeri 2 Pekalongan, Jumat (13/6) pagi, yang memiliki dua lantai sebagai langkah awal untuk membebaskan komplek sekolah tersebut dari rendama banjir rob.
Dua gedung baru tersebut, berada di bagian depan komplek sekolah atau di sisi kanan kiri joglo. Rencananya, gedung tersebut akan digunakan untuk ruang kelas, dan laboratorium.
Kepala SMAN 2, Budi Hartati MPd mengatakan, pembangunan gedung tersebut dapat dikerjakan setelah mendapatkan anggaran dari APBN melalui kementrian.
Setelah dua gedung itu, pihaknya juga sudah berencana akan melakukan peninggian dan membangun akses jalan agar tidak terendam rob. Rencana tersebut sudah tercantum dalam rencana pembangunan jangka pendek sekolah. “Kondisi saat ini, lapangan basket, tenis, voli dan futsal masih terendam, kami berencana akan melakukan pengurugan. Kemudian kami juga berencana akan meninggikan akses jalan, dan peninggian selasar. Keduanya akan menggunakan dana sumbangan dari masyarakat yaitu sumbangan orang tua siswa dan anggaran DAK,” beber Budi dalam paparannya.
Pihak sekolah, dikatakan Budi, juga sudah mempunyai rencana pembangunan jangka panjang. Namun untuk rencana tersebut, sekolah tengah berupaya untuk mencari anggaran dengan mengajukannya ke kementrian pusat.
Kepala Dindikpora, drg Agust Marhaendayana MM dalam sambutannya menyatakan, bahwa pihaknya sempat berencana merelokasi gedung SMAN 2 Pekalongan. Mengingat kondisi alam yang ada. Namun saat ini, Dindikpora bersama pihak sekolah sudah mendapatkan sejumlah bantuan baik dari provinsi maupun pusat. Sehingga dapat membangun gedung SMAN 2 dengan sistem dua lantai, sehingga menghindari terjangan air rob.
Selain gedung baru, lanjutnya, SMAN 2 juga juga sudah membuat lingkungan yang asri dengan mengurug lapangan tengah, dan membuat taman disana.
Kedepan, Agust juga berharap SMAN 2 dapat kembali membangun gedung bertingkat di bagian belakang komplek sekolah. Tak hanya sarana berupa gedung, menurut Agust sekolah tersebut juga membutuhkan polder yang nantinya sekaligus dapat dibuat kolam, sehingga polder bisa berfungsi ganda. Selain untuk penampungan air rob juga dapat digunakan untuk kolam yang mendukung spesifikasi SMAN 2 sebagai sekolah plus perikanan.
Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad, dalam sambutannya mengakui bahwa tantangan SMAN 2 untuk berkembang memang terbilang berat. Selain dituntut mempertahankan kualitas dan kuantitas sebagai sekolah SMA yang berdiri kedua di Pekalongan, SMAN 2 juga harus menghadapi tantangan alam.
“Padahal SMAN 2 ini mempunyai tanah yang paling luas, tapi letaknya di tepi pantai. Sehingga sering diterjang rob dan banjir. Namun jangan patah semangat, caranya dengan tetap bersungguh-sungguh dan serius untuk tetap membangun sekolah dengan kondisi yang demikian,” pesannya.
Walikota juga menginginkan agar segenap jajaran guru dan kepala sekolah tidak berputus asa, dan terus melakukan inovasi yang kreatif. “Sekarang posisi Kota Pekalongan yang terendah sudah satu meter berada di bawah permukaan laut.
Namun kami akan tetap berupaya, karena kami melihat Belanda yang ketinggiannya tujuh meter di bawah permukaan laut pun bisa,” pungkas Walkot. (nul)