2016 Terancam Krisis Listrik
PEKALONGAN – Apabila tahun ini proyek Pembangkit
listrik tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Desa Karanggeneng,
Ujungnegoro, dan Ponowareng, Kecamatan Kandeman dan Tulis, Kabupaten
Batang tidak segera dibangun, maka pada tahun 2016 seluruh pulau Jawa
akan terancam krisi listrik serta pemadaman bergilir.
Jika Tak Segera Bangun PLTU, Investor Tunda Masuk Batang
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Manajer Komunikasi dan Bina
Lingkungan PT PLN Wilayah Distribusi Jateng DIY, Supriyono saat
menyerahkan program beasiswa CSR PT PLN kepada 5 anak dari Kabupaten
Batang senin (30/6) di kantor PLN Distribusi Jateng dan DIY. “PLTU ini
memang sangat dibutuhkan, karena pada tahun-tahun kedepan kebutuhan
listrik kita akan naik. Kalau hal tersebut tidak diimbangi dengan
pemabngunan PLTU ini, maka dikhawatirkan pada 2016 akan terjadi
pemadaman bergilir karena kekurangan pasokan listrik,” ucapnya.
Sementara itu Manager PLN Rayon Batang, Hengky Leonard Lumingas
mengatakan bahwa beberapa tahun ke depan arus investasi ke Jawa Tengah
khususnya Batang akan naik. “Investasi produksi di Batang pada beberapa
tahun kedepan akan mengalami peningkatan, hal ini harus diimbangi dengan
jumlah pasokan listrik yang cukup banyak,” katanya.
“Pada tahun ini penggunaan listrik untuk wilayah Kabupaten Batang
sendiri baik untuk produksi maupun rumah tangga mencapai sekitar 30 Mega
Watt. Dan sekarang PLN sedang menangguhkan permintaan listrik dari
salah satu perusahaan dari Jakarta yang akan investasi di Batang dengan
perkiraan pemakaian listrik sebesar 32 mega watt,” jelasnya.
Apabila pihak PLN memaksakan, sambung Hengky, bisa saja memberi
pasokan listrik pada sektor produkssi sebesar itu. Namun efeknya harus
ada pemadaman bergilir, karena saat ini PLN masih mengambil listrik dari
Jawa Timur. “Itu baru satu perusahaan, karena masih ada banyak
perusahaan yang sudah masuk ke PLN minta listrik. Diantaranya perusahaan
pengolahan kayu dan perusahaan air minum,” bebernya.
“Maka dengan dibangunnya PLTU Batang dengan daya listrik 2 x 1000
Mega watt, masalah pasokan listrik untuk Batang pada khusunya dan pulau
Jawa pada umumnya dapat teratasi. Selain itu sebelah barat pulau jawa,
sampai Sumatra juga akan aman untuk pasokan listriknya.” sambungnya.
Hengky mengatakan bahwa pada tahun ini rencana pembangunan PLTU
terbesar se-Asia Tenggara tersebut akan dilaksanakan. “Pembangunan
proyek ini sudah molor dari rencana yaitu oktober tahun lalu. Harapannya
tahun ini bisa segera dimulai pembangunannya, walaupun kami belum tahu
pada bulan apa,” pungkasnya. (ap3)