Nasyiatul Aisyiyah Dorong Kemandirian Ekonomi Ibu Rumah Tangga
KOTA – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Pekalongan, menggelar musykerda yang menjadi ajang evaluasi program kerja organisasi di tengah periode. Nasyiatul Aisyiyah memilih Pusat Informasi Mangrove (PIM) sebagai lokasi musykerda sekaligus menutup agenda dengan penanaman mangrove di pesisir pantai Kota Pekalongan.
Tak hanya mengevaluasi program kerja pengurus Nasyiatul Aisyiyah dua tahun sebelumnya, dalam kegiatan itu juga muncul rekomendasi yang akan dilaksanakan dalam periode kepengurusan dua tahun mendatang. Rekomendasi yang muncul, masih seputar program kemasyarakat dengan fokus pada perempuan dan anak.
Salah satu yang jadi program utama yakni mendorong kemandirian ibu rumah tangga lewat program Sekolah Istria Bahagia (Sigia). Program tersebut akan memberdayakan kompetensi yang dimiliki anggota Nasyiatul Aisyiyah agar ditularkan kepada para ibu rumah tangga muda.
“Salah satu rekomendasi untuk program dua tahun ke depan adalah program kemasyarakatan yaitu program keluara bahagia. Tujuannya agar ibu rumah tangga muda bisa mandiri dengan memiliki kompetensi melalui pendidikan ketrampilan yang diberikan anggota-anggota NA yang memang punya kompetensi tertentu di sejumlah bidang,” tutur Ketua PD Nasyiatul Aisyiyah Kota Pekalongan, May Amna usai kegiatan, Minggu (24/11).
Nasyiatul Aisyiyah akan menyelenggarakan pelatihan baik formal maupun non formal untuk membekali ketrampilan pada setiap anggotanya. Dengan program tersebut, output yang diharapkan adalah para ibu rumah tangga dapat mandiri secara ekonomi tanpa perlu bekerja di luar.
“Targetnya dapat terwujud ekonomi berbasis keluarga dengan menguasai sebuah ketrampilan. Sehingga ibu rumah tangga bisa mandiri secara ekonomi tanpa meninggalkan kewajiban. Selain itu, teman-teman di Nasyiatul Aisyiyah juga diharapkan punya bargaining kompetensi sehingga mampu memberikan kontribusi lebih di tengah masyarakat” jelasnya.
Sementara mengenai pemilihan lokasi musykerda dan kegiatan penunjang yakni penanaman mangrove, dia mengatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari perwujudan 10 pilar keluarga muda tangguh. “Di pilar nomor 9 adalah ramah lingkungan. Isu pemanasan global dan rob di Kota Pekalongan mendorong kami untuk mencari kegiatan yang tepat dan dipilih penanaman mangrove,” tambah May.
Dia berharap kegiatan tersebut dapat memantik kesadaran para anggota dan organisasi otonom di bawah Muhammadiyah yang juga dilibatkan dalam kegiatan, agar sadar bahwa masalah lingkungan kini menjadi persoalan yang cukup krusial. “Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi salah kontribusi dakwah kami untuk turut menjaga lingkungan sekitar,” tandasnya.(nul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar