Walkot Resmikan Dua Lantai di SMAN 2
WALIKOTA dr HM Basyir Ahmad meresmikan dua gedung
baru SMA Negeri 2 Pekalongan, Jumat (13/6) pagi, yang memiliki dua
lantai sebagai langkah awal untuk membebaskan komplek sekolah tersebut
dari rendama banjir rob.
Dua gedung baru tersebut, berada di bagian depan komplek sekolah atau
di sisi kanan kiri joglo. Rencananya, gedung tersebut akan digunakan
untuk ruang kelas, dan laboratorium.
Kepala SMAN 2, Budi Hartati MPd mengatakan, pembangunan gedung
tersebut dapat dikerjakan setelah mendapatkan anggaran dari APBN melalui
kementrian.
Setelah dua gedung itu, pihaknya juga sudah berencana akan melakukan
peninggian dan membangun akses jalan agar tidak terendam rob. Rencana
tersebut sudah tercantum dalam rencana pembangunan jangka pendek
sekolah. “Kondisi saat ini, lapangan basket, tenis, voli dan futsal
masih terendam, kami berencana akan melakukan pengurugan. Kemudian kami
juga berencana akan meninggikan akses jalan, dan peninggian selasar.
Keduanya akan menggunakan dana sumbangan dari masyarakat yaitu sumbangan
orang tua siswa dan anggaran DAK,” beber Budi dalam paparannya.
Pihak sekolah, dikatakan Budi, juga sudah mempunyai rencana
pembangunan jangka panjang. Namun untuk rencana tersebut, sekolah tengah
berupaya untuk mencari anggaran dengan mengajukannya ke kementrian
pusat.
Kepala Dindikpora, drg Agust Marhaendayana MM dalam sambutannya menyatakan, bahwa pihaknya sempat berencana merelokasi gedung SMAN 2 Pekalongan. Mengingat kondisi alam yang ada. Namun saat ini, Dindikpora bersama pihak sekolah sudah mendapatkan sejumlah bantuan baik dari provinsi maupun pusat. Sehingga dapat membangun gedung SMAN 2 dengan sistem dua lantai, sehingga menghindari terjangan air rob.
Kepala Dindikpora, drg Agust Marhaendayana MM dalam sambutannya menyatakan, bahwa pihaknya sempat berencana merelokasi gedung SMAN 2 Pekalongan. Mengingat kondisi alam yang ada. Namun saat ini, Dindikpora bersama pihak sekolah sudah mendapatkan sejumlah bantuan baik dari provinsi maupun pusat. Sehingga dapat membangun gedung SMAN 2 dengan sistem dua lantai, sehingga menghindari terjangan air rob.
Selain gedung baru, lanjutnya, SMAN 2 juga juga sudah membuat
lingkungan yang asri dengan mengurug lapangan tengah, dan membuat taman
disana.
Kedepan, Agust juga berharap SMAN 2 dapat kembali membangun gedung
bertingkat di bagian belakang komplek sekolah. Tak hanya sarana berupa
gedung, menurut Agust sekolah tersebut juga membutuhkan polder yang
nantinya sekaligus dapat dibuat kolam, sehingga polder bisa berfungsi
ganda. Selain untuk penampungan air rob juga dapat digunakan untuk kolam
yang mendukung spesifikasi SMAN 2 sebagai sekolah plus perikanan.
Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad, dalam sambutannya mengakui
bahwa tantangan SMAN 2 untuk berkembang memang terbilang berat. Selain
dituntut mempertahankan kualitas dan kuantitas sebagai sekolah SMA yang
berdiri kedua di Pekalongan, SMAN 2 juga harus menghadapi tantangan
alam.
“Padahal SMAN 2 ini mempunyai tanah yang paling luas, tapi letaknya
di tepi pantai. Sehingga sering diterjang rob dan banjir. Namun jangan
patah semangat, caranya dengan tetap bersungguh-sungguh dan serius untuk
tetap membangun sekolah dengan kondisi yang demikian,” pesannya.
Walikota juga menginginkan agar segenap jajaran guru dan kepala
sekolah tidak berputus asa, dan terus melakukan inovasi yang kreatif.
“Sekarang posisi Kota Pekalongan yang terendah sudah satu meter berada
di bawah permukaan laut.
Namun kami akan tetap berupaya, karena kami melihat Belanda yang
ketinggiannya tujuh meter di bawah permukaan laut pun bisa,” pungkas
Walkot. (nul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar