Batang jadi Sentra Bibit Bawang Putih Nasional
BATANG – Sejarah suksesnya budidaya bawang putih di Kabupaten Batang, ternyata mendapat perhatian dari Kementrian Pertanian RI. Untuk itulah, pihak kementrian akan menjadikan Batang sebagai salah satu daerah centra bawang putih.
Apalagi dari hasil ujicoba yang dilakukan, ternyata hasil panen yang didapatkan melebihi dari target nasional.“Memang ada sejarah sukses tentang Bawang putih, untuk mengulang sukses Kabupaten Batang diproyeksikan Kementerian Pertanian.
Bupati Wihaji menjelaskan, dengan keberhasilan masyarakat tanam bawang, maka Kabupaten Batang bisa andil dalam menjaga ketahanan pangan nasional yang selama ini kebutuhannya selalu mengimpor.
Selain itu, Batang juga diharapkan dapat menjadi“Bawang putih sebagai alternatif petani selain menanam padi dengan hasil yang lebih baik, khususnya di dataran tinggi. Oleh karena itu, dengan banyak petani yang menanam, otomatis dapat mengurangi impor. Apalagi hasil panen bawang putih di Batang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang, Migayani Tamrin menambahkan, di wilayah Batang memulai menanam bawang putih tahun 2018 dengan luasan 94 hekatar, dan tahun 2019 sekitar 300 hektar.
“Batang memang menjadi pusat penyedia benih yang di 2019 ditargetkan oleh Kementraian, sedangkan lahan yang dikembangkan sendiri melalaui pendanaan APBN ada sekitar 275 hektar, dan yang dari kemitraan seluas 84 hektar dengan varietas lumbu ijo dan lumbu,” jelas Migayani.
Migayani Tamrin membeberkan, khusus Kabupaten Batang memang dikhususkan untuk pembibitan bukan untuk konsumsi. Sedangkan untuk harga jual bawang putih sendiri, basah untuk bibit 1 kg Rp 10.000, kalau bawang putih kering satu bulan dihargai Rp 35 ribu
Ditjen holtikultura melalui Kasubit tanaman Obat, Kementrian Pertanian, Wiwi Sutiwi mengapresiai Pemkab Batang yang serius dalam budidaya melalui program pengembangan bawang putih.
“Di Tahun 1990 bawang putih di Indoensia berjaya dengan 20.000 ha, namun dengan berjalanya waktu menurun 2000 ha, bahkan kita
Oleh karena itu, di harapkan di tahun 2021 Indonwsia bisa swasembada pangan bawang putih, karena sejak tahun 2017 dari Kementrian Pertanian terus mengembangkan kawasan dengan pemberian bibit secara gratis.
“Kita mulai benahi benihnya dan kita sebarkan ke patani, dan Batang kita fokuskan untuk pengembangan benihnya dulu, dengan harapan 2021 sudah swasembada pangan, karena sejak 2017 sudah kita kembangkan 1500 ha, 2018 sebanyak 5500 ha dan 2019 ada 10.000,” jelas Wiwit.
Sementara Petani bawang putih Desa Gunungsari, Kecamatan Bawang, Saat mengatakan, bahwa menanam bawang putih lebih untung serta menjanjikan dari pada menanam padi.
“Saya memiliki luasan 2000 meter persegi yang ditanamai bawang putih, dalam satu kali panen bisa untung bersih Rp 2 juta yang satu tahun dua kali tanam,” tandasnya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar