2019, Pemkab Pekalongan Fokus Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan
KAJEN – Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) fokus di Tiga poin mendasar. Ketiga poin tersebut yaitu infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan.
Hal itu dikatakan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dalam acara Musrenbang di Aula Lantai 1 Setda Pemkab Pekalongan, kemarin. Kata dia, permasalah yang ada dalam cakupan tiga sektor tersebut.
“Infrastruktur akan terus kami dorong penyelesaiannya, di tahun lalu infrastruktur jalan yang sudah kami perbaiki mencapai 80 persen,” jelasnya.
Dari total panjang jalan yang mencapai 668 kilometer, Asip menargetkan perbaikan akan tuntas dilakukan 2020 mendatang.
“Tahun ini kami targetkan 90 persen, dan 2020 kami targetkan semua jalan di Kabupaten Pekalongan bagus 100 persen,” katanya.
Selain infrastruktur jalan, pihaknya juga menjelaskan permasalah di dunia pendidikan harus segera diselesaikan.
“Kualitas pendidikan harus terukur, kami instruksikan kepada dinas terkait agar program zero drop out dilaksanakan tidak hanya sebagai wacana. Nantinya kami akan pastikan perbaikan sarana prasarana pendidikan pendukung pendidikan di Kota Santri,” ujarnya.
Asip menambahkan, permasalahan di bidang kesehatan juga akan segera dicarikan solusinya. “Kota Santri masih memiliki pekerjaan rumah yaitu menurunkan jumlah gizi buruk, karena Kabupaten Pekalongan tercatat menduduki nomor 4 se-Jateng. Kami juga menekankan kepada Dinas Kesehatan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Ketiga poin tersebut menjadi pilar dan fokus Pemkab Pekalongan tahun ini,” tambahnya.
Ketua DPRD Kabupatena Pekalongan Dra. Hj. Hindun MH juga menjelaskan bahwa musrenbang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena memberikan nuansa elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara musrenbang ini. “Saya mengapresiasi kepada bapak bupati pekalongan karena menghadirkan kesenian tradisional sintren dari pringsuran dan drama musikal dari sekolah alam Bukit Pelangi kecamatan karanganyar serta promosi wisata baru Telaga Mangunan di Petungkriyono.”
Sistem perencanaan pembangunan sendiri diharapkan menerapkan lima pendekatan yaitu bottom up, top down, demokratif, partisipatif dan kolektif, karena paritisipasi dalam pembangunan itu mutlak dan pembangunan diharapkan sesuai dengan harapan dan kondisi real di masyarakat serta tidak menyimpang dari RKPD supaya kedepan bisa mencapai 3 besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar