Sebagian Pedagang Pilih Buat Jajanan Sendiri
PEKALONGAN
– Sebagian pedagang jajanan anak sekolah memilih membuat sendiri
jajanan yang akan dijual ke sekolah-sekolah. Sementara pedagang lainnya
mengambil dari distributor. Asrofi, pedagang es kuwut dan indil bakso
mengatakan, selama 20 tahun berjualan, ia membuat sendiri indil yang
dijualnya ke sekolah-sekolah.
“Nggak
mantap rasanya kalau tidak membuat sendiri,” kata dia. Senin (14/4).
Dengan demikian, ia bisa memastikan jajanan yang dijualnya aman
dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan berbahaya. Sebaliknya, jika
mengambil dari produsen, ia tidak bisa memastikan kandungan bahan-bahan
dalam jajanan tersebut.
“Saya
sendiri memiliki anak yang sekolah di SD. Jadi saya juga sering
menasehati agar anak saya tidak jajan sembarangan. Karena itu dalam
membuat jajanan pun, saya tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya,”
kata dia.
Lebih Efisien
Sementara
pedagang lainnya memilih mengambil jajanan dari produsen. Kustirah,
salah seorang pedagang aneka jajanan dari bahan baku ikan mengatakan,
ada 20 jenis jajanan yang dijualnya setiap hari. Sehingga lebih efisien
jika mengambil produknya dari produsen.
Diakui,
ia tidak mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan
jajanan yang dijualnya itu. Menurut Kustirah, beberapa waktu lalu Dinas
Kesehatan membeli barang dagangannya untuk dijadikan sampel
pemeriksaan. Jika setelah diperiksa beberapa jajanan yang dijualnya
mengandung bahan-bahan berbahaya, ia akan menghentikan pembelian
jajanan tersebut dari produsen. (K30-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 16-04-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar