Kebakaran di Pekalongan tewaskan seorang balita
Pekalongan (ANTARA
News) - Seorang balita, Ishak Naim (2,5 tahun, tewas dalam kebakaran
yang menghanguskan dua rumah di Kelurahan Kebulen, Kota Pekalongan,
Jawa Tengah, Senin.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat terjadi kebakaran, pemilik rumah, Yusuf Naim (40) dan Uswatun Khasanah (39), sedang tidak di rumah.
Sedangkan, rumah tersebut hanya ditunggui oleh Isak Maulana yang sedang tertidur di kamarnya dan Andre (6,5), anak dari pasangan suami-istri, Yusuf dan Uswatun.
Herman, saksi yang juga masih paman korban, mengaku sempat mendengar bunyi ledakan kecil dari samping rumah korban yang lokasinya masih berdekatan.
"Akan tetapi, saat kami keluar dari rumah, melihat kobaran api sudah langsung membesar di rumah korban," katanya.
Tarjono, saksi lain mengetahui kejadian itu saat warga yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban, Soimah (36), berteriak ada kebakaran.
"Bu Soimah teriak-teriak memanggil saya minta tolong karena ada kebakaran. Sedangkan kakak korban, Andre menangis histeris sambil memberitahu bahwa adiknya masih tidur di dalam kamar," katanya.
Warga yang melihat kebakaran tersebut lantas bahu-membahu memadamkan kobaran api dengan alat seadanya dengan mengambil air dari sumur musholla yang berada di depan rumah korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat terjadi kebakaran, pemilik rumah, Yusuf Naim (40) dan Uswatun Khasanah (39), sedang tidak di rumah.
Sedangkan, rumah tersebut hanya ditunggui oleh Isak Maulana yang sedang tertidur di kamarnya dan Andre (6,5), anak dari pasangan suami-istri, Yusuf dan Uswatun.
Herman, saksi yang juga masih paman korban, mengaku sempat mendengar bunyi ledakan kecil dari samping rumah korban yang lokasinya masih berdekatan.
"Akan tetapi, saat kami keluar dari rumah, melihat kobaran api sudah langsung membesar di rumah korban," katanya.
Tarjono, saksi lain mengetahui kejadian itu saat warga yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban, Soimah (36), berteriak ada kebakaran.
"Bu Soimah teriak-teriak memanggil saya minta tolong karena ada kebakaran. Sedangkan kakak korban, Andre menangis histeris sambil memberitahu bahwa adiknya masih tidur di dalam kamar," katanya.
Warga yang melihat kebakaran tersebut lantas bahu-membahu memadamkan kobaran api dengan alat seadanya dengan mengambil air dari sumur musholla yang berada di depan rumah korban.
Beberapa saat kemudian, sebuah mobil pemadam kebakaran berasal dari Kota Pekalongan datang ke lokasi kejadian berusaha ikut memadamkan kobaran api yang masih membesar.
Akan tetapi, karena lokasi kebakaran berada di tengah permukiman padat penduduk maka upaya pemadaman menemui berbagai hambatan dan kesulitan mengevakuasi korban dari dalam kamarnya karena akses menuju kamar tertutup reruntuhan atap dan terhalang almari yang ambruk.
Proses pemadaman api bisa berjalan cepat setelah petugas pemadan kebakaran dibantu warga naik ke atap dan genteng rumah milik warga yang berada di sebelah lokasi rumah yang terbakar.
Setelah api dapat dipadamkan, korban, Isak Maulana sudah ditemukan tewas terbakar di dalam ruang kamarnya dan langsung di bawa ke RSUD Bendan untuk diautopsi.
Kepala Kepolisian Sektor Pekalongan Barat, Kompol Tukiran mengatakan bahwa saat ini polisi masih menyelidiki kasus kebakaran tersebut.
"Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, apakah karena hubungan arus pendek listrik, kompor gas yang masih menyala, atau karena penyebab lainnya. Kejadian itu masih kami selidiki," katanya.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar