PEKALONGAN, Suaramerdeka - Ribuan warga dari Kota
Pekalongan maupun dari kabupaten sekitarnya berebut potongan lopis
raksasa pada perayaan syawalan di Kelurahan Krapyak Kidul dan Kelurahan
Krapyak Lor, Kecamatan Pekalongan Utara, Minggu (26/8). Ulama di kedua
kelurahan tersebut mengimbau warga untuk tidak mengultuskan lopis
raksasa tersebut.
"Lopis ini lopis biasa, bukan lopis yang bertuah dan tidak punya
kekuatan apapun. Sehingga tidak akan bisa menyembuhkan penyakit. Yang
bisa menyembuhkan penyakit hanyalah Allah," pesan ulama Kelurahan
Krapyak Lor, KH Tafsir, sesaat sebelum lopis raksasa dipotong oleh
Wakil Wali Kota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid.
Hal yang sama juga disampaikan KH Zaenuddin Ismail, ulama di
Kelurahan Krapyak Kidul. "Berulang kali saya sampaikan, lopis ini
jangan dikultuskan," tegasnya.
Warga Krapyak Kidul, tahun ini membuat lopis dengan berat 936
kilogram, tinggi 175 centimeter dan lingkar 232 centimeter. Lopis
tersebut, pagi tadi dipotong secara bergantian oleh Wali Kota M Basyir
Ahmad, Wakil Wali Kota A Alf Arslan Djunaid, Ketua DPRD M Bowo Leksono,
Kapolres Pekalongan AKBP Dhani Hernando dan Kajari I Gede Gunawan
Wibisana, sebelum diperebutkan warga. Sedangkan lopis di Kelurahan
Krapyak Lor beratnya mencapai 1200 kilogram.
Nurhayati, warga dari Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang,
merupakan salah satu warga yang ikut berhimpitan berebut potongan lopis
raksasa itu. "Beratnya perjuangan untuk mendapatkan lopis ini,"
ucapnya. Nurhayati dan keluarganya berangkat dari Petarukan pada pukul
05.00. "Ingin ‘ngalap berkah’," sambungnya.
( Isnawati / CN27 / JBSM )
sumber artikel:http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/08/26/128085/Ribuan-Warga-Berebut-Potongan-Lopis-Raksasa
sumber gambar:www.batikblogger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar