Tradisi Syawalan Berlangsung Meriah
Pekalongan,Tradisi syawalan Krapyak Pekalongan Utara berlangsung meriah, Puncak acara syawalan di Pekalongan yang berlangsung setiap tanggal 7 Syawwal atau sepekan setelah lebaran ditandai dengan pemotongan lopis raksasa.
Selain untuk tersilaturahmi, kedatangan warga ke perayaan syawalan tidak lain juga untuk menyaksikan pemotongan kue lopis ukuran raksasa di Krapyak Kidul Gang 8, yang memiliki seberat 936 kilogram dengan tinggi 175 centimeter serta lebar diameter mencapai 282 centimeter.
Kue yang menjadi simbol syawalan ini dibuat dengan bahan 4 kwintal beras ketan yang direbus dengan dandang raksasa selama tiga hari tiga malam. Pembuatan lopis ini yang dihimpun dari para donatur , iuran warga serta bantuan Pemkot.
Membuat kue lopis raksasa setiap perayaan syawalan merupakan tradisi turun temurun warga Krapyak sejak tahun 1950. Ritual ini pertama kali dicetuskan oleh Tokoh ulama setempat, yaitu KH.Abdullah Siroj dalam rangka siar Islam, sekaligus sebagai wujud pemersatu.
Setelah dilakukan doa bersama yang dipimpin ulama setempat, kue lopis raksasa ini kemudian menjadi rebutan para pengunjung. Walikota Pekalongan Basyir Ahmad berpesan agar Lopis ini tidak di kultuskan, dan lopis hanya perlambang masyarakat Pekalongan. Selain itu pemotongan lopis juga di lakukan di Krapyak Lor oleh Walikota, Lopis di Krapyak Lor dengan tinggi 170 cm dengan diameter 60 cm. (Dirhamsyah)
sumber:http://www.radiokotabatik.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar