Intensitas hujan Tinggi, Banjir Mulai Menerjang
KOTA
– Intensitas hujan yang mulai tinggi pada tiga hari terakhir, membuat
beberapa kelurahan di wilayah Pekalongan Utara, dan Pekalongan Barat,
kembali diterjang banjir sejak Selasa (31/12). banjir yang terjadi,
berasal dari luapan sungai setempat akibat hujan deras ditambah air rob
yang sudah rutin menggenangi wilayah tersebut. Di wilayah Pekalongan
Utara, beberapa kelurahan yang tergenang. Diantaranya Kelurahan pabean,
Bandengan, Panjang Baru, Kandang Panjang dan Pantaisari, Panjang Wetan.
Sementara di wilayah Pekalongan Barat, tercatat Kelurahan Pasirsari
yang memang sudah rutin terkena banjir kembali mengalami bencana
serupa. Dari beberapa wilayah tersebut, terpantau air juga menggenangi
ratusan rumah di wilayah yang tergenang cukup parah yaitu Pabean dan
Bandengan.
Akibatnya,
aktifitas masyarakat setempat juga mulai terganggu, sehingga mereka
membutuhkan bantuan. Selain itu, genangan air banjir juga menghambat
pasokan air bersih bagi warga. Sejak banjir menggenang, warga mulai
sulit untuk mengakses air bersih karena sumber air di rumah mereka
sudah tergenang air banjir. Munzilah (36), warga Kelurahan Pabean RT 03
RW 01 mengungkapkan, air yang memasuki rumahnya berkisar antara 10
hingga 30 sentimeter. Akibat kondisi tersebut, dirinya tidak bisa
melakukan aktifitas dan bekerja seperti biasa. Hal itu juga berdampak
pada penghasilannya sebagai buruh jahit menurun.
Untuk
itu, dirinya berharap agar ada bantuan dari pemerintah setempat guna
meringankan bebannya karena tidak bisa bekerja secara maksimal. “kami
berharap ada bantuan dari pemerintah, agar bisa segera diberikan.
Karena warga disni segera diberikan. Karena warga disini tidak bisa
melakukan aktifitas seperti biasa sehingga penghasilan kami menurun,”
harapnya. Sejauh ini diakuinya belum ada bantuan yang diberikan dari
pemerintah setempat. Memang sudah ada beberapa petugas dari kelurahan
yang sudah turun untuk memantau kondisi warga, namun belum memberikan
bantuan. Selain berupa makanan, warga setempat juga membutuhkan bantuan
obat-obatan. Krena genangan air berpotensi menimbulkan beberapa
penyakit bagi warga.
Sementara
itu, Lurah Pasirsari, Maryoto mengatakan, bahwa banjir yang terjadi
saat bersumber dari air sungai dan rob. Sementara untuk jumlah warga
yang menjadi korban, Maryoto memperkirakan ada ratusan warga di
wilayahnya yang terdampak akibat musibah tersebut, dan bertambah dari
pada musibah serupa yang terjadi pada tahun lalu. Maryoto juga mengaku
sudah melaporkan bencana banjir yang terjadi kepada Pemkot Pekalongan.
“kami sudah melaporkan kejadian ini dan kondisi warga kami kepada
Pemkot Pekalongan,” ucapnya. Di kota Pekalongan, memang terdapat 23
titik yang dipetakkan menjadi lokasi rawan banjir dan pasang air laut.
Ke 23 titik tersebut, tersebar di seluruh wilayah. Namun didominasi di
wilayah utara. Sementara mengenai penyebab, sebagian besar dikarenakan
luapan air sungai saat intensitas mulai meninggi dan juga pasang air
laut yang sering menimpa beberapa kelurahan di wilayah utara. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 02-01-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar