Kota Pekalongan Hadapi Kendala Dalam Penanggulangan Bencana
KOTA PEKALONGAN – Penanggulangan bencana alam yang
dihadapi Kota Pekalongan, seperti bencana banjir, rob, tsunami dan sebagainya mengalami
banyak kendala. Kendala-kendala tersebut diantaranya dalam hal peralatan yang masih
belum cukup dan memadai. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus
menganggarkan peralatan-peralatan tersebut guna menghadapi dan menanggulangi bencana
alam dimasa depan. Demikian komentar yang disampaikan Wakil Walikota Pekalongan
HA. Alf Arslan Djunaid saat meresmikan Kampung Siaga bencana di Lapangan Lemah
Abang, Panjang Baru, Pekalongan Utara Kamis (8/11).
Menurut
pria yang akrab disapa Alex ini kesiapan atau kesiagaan warga terhadap bencana
memang harus selalu ditumbuhkan. Karena bencana datang selalu tanpa diduga.
“Kesiagaan warga ini penting karena kami memang menyadari minimnya peralatan
bagi penanggulangan bencana,” katanya. Jika warga selalu waspada dan siap
menghadapi bencana maka jumlah korban akan bisa ditekan seminimal mungkin.
Pada
kesempatan tersebut, Alex juga mengingatkan kepada warga masyarakat saat ini
sudah memasuki musim hujan, dimana dimungkinkan terjadi banjir atau rob.
Sementara
itu Hengky Budi Susilo Koordinator Tim SAR ‘Sotong Resque’ yang ditunjuk
menjadi ‘lurah’ kampung siaga bencana ini menyambut baik adanya kampung siaga
bencana. “Kota pekalongan merupakan satu-satunya Kota di Indonesia yang
memiliki Kampung Siaga bencana. “Dengan adanya Kampung Siaga bencana
diharapkan seluruh elemen masyarakat bisa mewaspadai terjadinya bencana hingga
tidak terjadi korban atau kerugian yang fatal,” tandasnya.
Usai
diresmikan, langsung dilakukan simulasi tanggap bencana yang dilakukan oleh
puluhan anggota warga masyarakat, Tim SAR, Tagana, petugas kepolisian dan
militer. Bahkan saking semangatnya tak sedikit yang terjatuh di kubangan air. (Achmad
Mahmudin kontributor Jateng Newsroom/P).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar