Krisis Pangan Landa Puluhan Juta Warga Eropa
LONDON, suaramerdeka.com - Krisis ekonomi yang
melanda Eropa lima tahun lalu, bakal menjadi masa tak terlupakan bagi
warga di kawasan itu. Jutaan orang kini berbaris untuk mendapatkan
makanan di dapur umum.
Tak sedikit yang menerima paket makanan di
rumah-rumah mereka. Bahkan, warga yang dulu masuk kelas menengah banyak
tinggal di tenda, stasiun kereta api, atau tempat penampungan untuk
para tunawisma.
Ironisnya, mereka juga tak ragu-ragu mendatangi
organisasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta organisasi lainnya
untuk meminta bantuan. Upaya itu dilakukan, jika tidak ada jalan lain
bagi mereka untuk mempertahankan hidup.
Mereka meminta makanan
atau obat-obatan. Ada juga yang meminta uang untuk membayar biaya sewa
agar tidak diusir dari rumah mereka. Jutaan orang kini telah dihantui
oleh krisis ekonomi terburuk dalam enam dekade terakhir.
Menurut
laporan terbaru International Federation of Red Cross (IFRC) and Red
Crescent
Societies, pada Kamis 10 Oktober 2013 waktu setempat, krisis
telah membuat orang kehilangan pekerjaan dan rumah mereka.
Meskipun, mereka tidak pernah membayangkan itu bisa terjadi. Krisis telah membuat mereka menjadi miskin bahkan lebih miskin.
"Eropa
sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam enam dekade
terakhir," kata Sekretaris Jenderal IFRC, Bekele Geleta, dalam laporan
itu.
Banyak yang tidak menyangka krisis akan berlangsung begitu
lama dan berpengaruh besar. Saat ini, menurut laporan itu, terdapat
lebih dari 18 juta orang yang kembali membutuhkan bantuan pangan yang
didanai Uni Eropa.
Bahkan, 43 juta orang tidak mendapatkan cukup makan setiap hari, dan 120 juta orang menghadapi risiko kemiskinan.
Laporan
itu juga menyebutkan, krisis tidak hanya terjadi di negara-negara
langganan krisis. Tetapi juga banyak melanda negara Eropa lainnya. Di
Prancis, misalnya, ada tambahan 350.000 orang yang jatuh di bawah garis
kemiskinan sejak 2009. Tren serupa tercermin di banyak negara lain.
Palang
Merah Nasional dan Bulan Sabit Merah di Eropa telah merespons kondisi
itu dengan semakin meningkatnya bantuan domestik dan program-program
sosial.
(
vvn / CN34 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar