Masuk 10 Besar Sport Center Disetujui
PEKALONGAN
- Sebelum berangkat ke ajang Poprov Jateng 2013 beberapa lalu,
kontingen Kota Pekalongan menghadap Walikota HM Basyir Ahmad. Salah
satu hal yang disampaikan dalam penemuan itu yakni rencana pembuatan
sport center.
Sarana olahraga itu akan dibangun dengan catatan, di
Porprov Jateng yang berlangsung di Banyumas, Kota Pekalongan harus
memnuhi target yakni meraih 20 medali emas dan masuk di peringkat 10
besar. Semua target itu ternyata dapat dicapai oleh kontingen Kota
Batik sehingga Walikota pun menyetujui rencana pembangunan sarana itu.
Sebab sport center memang sangat penting untuk pembinaan olahraga di
wilayah kerjanya.
Evaluasi
"Meski
sudah mencapai target, kami berharap pihak KONI harus melakukan
evaluasi soal hasil yang dicapai para atletnya," tandasnya. Menurut
Basyir, 20 emas yang dicapai itu sebagian besar diraih hanya dua cabang
olahraga yakni biliar (13) dan dansa (5). Sedangkan sisanya dari dua
cabang olahraga yaitu angkat berat (binaraga) dan panahan. Adapun
cabang olahraga lainnya masih belum menyumbangkan sehingga dianggap
kekuatannya tidak merata.
Makanya
KONI segera melakukan evaluasi, kenapa bisa sampai seperti itu. Meski
demikian, dia merasa bersyukur daerahnya dapat lolos di peringkat 10
besar pengumpul medali terbanyak di Jateng. Ketua KONI Kota Pekalongan
H Ricsa mengaku gembira dengan apa yang dikatakan Walikota soal
pembuatan sport center. Misalkan rencana itu dapat direalisasikan maka
pembinaan atlet muda akan dipusatkan di tempat itu. "Mudah-mudahan kita
bisa memanfaatkan sarana olahraga itu dengan baik," katanya.
Terkait
prestasi yang diraih para atletnya kurang merata saat berlaga di
Porprov Jateng, Ricsa menjelaskan, banyak sekali faktornya. Pertama
adalah atlet yang terjun di olahraga empat tahunan di Jawa Tengah itu
sebagian besar merupakan atlet pelatnas dan punya "jam dinding" hingga
ke luar negeri. Sedangkan atletnya yang dibawa ke Banyumas beberapa
waktu lalu hampir seluruhnya hasil pembinaan dan putra daerah yang
pengalaman bertandingnya belum begitu banyak. Menurutnya, kalau memang
ingin mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, lebih baik "membeli"
atlet nasional. Namun demikian, hal itu tidak bagus untuk pembinaan
atlet muda yang ada di Kota Pekalongan. (H4-69)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 17-10-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar