Rabu, 02 Juli 2014

2016, Krisis Listrik

2016 Terancam Krisis Listrik

 PEKALONGAN – Apabila tahun ini proyek Pembangkit listrik tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Desa Karanggeneng, Ujungnegoro, dan Ponowareng, Kecamatan Kandeman dan Tulis, Kabupaten Batang tidak segera dibangun, maka pada tahun 2016 seluruh pulau Jawa akan terancam krisi listrik serta pemadaman bergilir.
 
Jika Tak Segera Bangun PLTU, Investor Tunda Masuk Batang
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Wilayah Distribusi Jateng DIY, Supriyono saat menyerahkan program beasiswa CSR PT PLN kepada 5 anak dari Kabupaten Batang senin (30/6) di kantor PLN Distribusi Jateng dan DIY. “PLTU ini memang sangat dibutuhkan, karena pada tahun-tahun kedepan kebutuhan listrik kita akan naik. Kalau hal tersebut tidak diimbangi dengan pemabngunan PLTU ini, maka dikhawatirkan pada 2016 akan terjadi pemadaman bergilir karena kekurangan pasokan listrik,” ucapnya.

Sementara itu Manager PLN Rayon Batang, Hengky Leonard Lumingas mengatakan bahwa beberapa tahun ke depan arus investasi ke Jawa Tengah khususnya Batang akan naik. “Investasi produksi di Batang pada beberapa tahun kedepan akan mengalami peningkatan, hal ini harus diimbangi dengan jumlah pasokan listrik yang cukup banyak,” katanya.

“Pada tahun ini penggunaan listrik untuk wilayah Kabupaten Batang sendiri baik untuk produksi maupun rumah tangga mencapai sekitar 30 Mega Watt. Dan sekarang PLN sedang menangguhkan permintaan listrik dari salah satu perusahaan dari Jakarta yang akan investasi di Batang dengan perkiraan pemakaian listrik sebesar 32 mega watt,” jelasnya.

Apabila pihak PLN memaksakan, sambung Hengky, bisa saja memberi pasokan listrik pada sektor produkssi sebesar itu. Namun  efeknya harus ada pemadaman bergilir, karena saat ini PLN masih mengambil listrik dari Jawa Timur. “Itu baru satu perusahaan, karena masih ada banyak perusahaan yang sudah masuk ke PLN minta listrik. Diantaranya perusahaan pengolahan kayu dan perusahaan air minum,” bebernya.

“Maka dengan dibangunnya PLTU Batang dengan daya listrik 2 x 1000 Mega watt, masalah pasokan listrik untuk Batang pada khusunya dan pulau Jawa pada umumnya dapat teratasi. Selain itu sebelah barat pulau jawa, sampai Sumatra juga akan aman untuk pasokan listriknya.” sambungnya.

Hengky mengatakan bahwa pada tahun ini rencana pembangunan PLTU terbesar se-Asia Tenggara tersebut akan dilaksanakan. “Pembangunan proyek ini sudah molor dari rencana yaitu oktober tahun lalu. Harapannya tahun ini bisa segera dimulai pembangunannya, walaupun kami belum tahu pada bulan apa,” pungkasnya. (ap3)