Minggu, 17 Februari 2019

Sri Ratu Semarang Resmi Ditutup Akhir Februari 2019, Ada Closing Diskon Besar-besaran

Berdiri Sejak 1986, Sri Ratu Semarang Resmi Ditutup Akhir Februari 2019

Merespon beredarnya kabar penutupan Pasaraya Sri Ratu Semarang, Operation Meneger Sri Ratu Group, Tri Budi Suharyono mengatakan bahwa kabar tersebut benar.

Tri mengatakan, nanti diakhir bulan Febuari Sri Ratu akan resmi ditutup untuk permament seperti cabang-cabang Sri Ratu yang lain.

Dari keterangan Tri, Sri Ratu Semarang akan resmi ditutup pada akhir bulan Febuari 2019 dan mulai pengosongan di bulan Maret.
Menurutnya, Sri Ratu sudah melakukan perjalanan panjang sejak 28 Juli 1986 dan akhirnya, kalah bersaing dengan pembisnis retail yang lain.
Ia mengatakan, tutupnya Sri Ratu dikarenakan persaingan antara pembisnis retail yang ketat membuat Sri Ratu kuwalahan.
“Kalau Sri Ratu ingin bersaing, kita harus merombak gedung ini mas, memperbaiki fasilitas yang ada dan merubah beberapa desain,” jelasnya, seperti diberitakan RMOL Jateng, Minggu (17/2).
Dengan syarat persaingan yang ketat, Tri menganggapan bahwa bisnis retail yang ada di Sri Ratu tidak bisa dipertahankan lagi.
Dari hitungannya, Tri sudah merasakan bahwa Sri Ratu telah mengalami penurunan secara derastis sejak empat tahun yang lalu.
“Sejak 2016 kita sudah merasakan goncangan yang besar ya mas, jadi mulai tahun itu sampai sekarang kita sudah berusaha dengan keras namun hasilnya memang tetap seperti ini,” tandasnya.
Toko-toko mulai Dikosongkan
Beberapa toko yang berjualan di Sri Ratu Semarang berangsur-angsur sepi. Sejumlah toko telah mengosongkan stok dagangannya untuk dijual.
Salah satu penjual, Anita Rosyadi mengatakan, ia tidak menyetock barang lagi karena bulan Febuari merupakan bulan terakhir untuk jualan di Sri Ratu.
Menurutnya, Sri Ratu akan resmi ditutup akhir bulan nanti sehingga dirinya harus persiapan untuk mulai pengosongan.
“Makannya ada closing diskon besar-besaran mas, ya itu karena mau tutup,” jelasnya, Minggu (17/2).
Ia sendiri bulam mempunya rencana akan pindah kemana untuk berjualan. Pasalnya ia memang sudah sejak lama berjualan di Sri Ratu.
“Ya semoga nanti ada tempat yang lebih baik,” paparnya.
Menurutnya, Sri Ratu mempunyai ruang tersendiri bagi warga semarang, karena Sri Ratu memang retail tertua di Semarang.
Ia juga menyanyangkan Sri Ratu akan tutup karena Sri Ratu sudah menjadi icon di Kota Semarang.
“Sri Ratu sebenarnya mempunyai ruang tersendiri buat warga Semarang. Sudah menjadi icon mas,” tandasnya. (rmoljateng)

KOMISI C DPRD: SIDAK PEMBANGUNAN PASAR KEDUNGWUNI BLOK C

Bangunan Pasar Kedungwuni Dinilai Asal Jadi


KEDUNGWUNI – Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Kedungwuni Blok C. Sidak dilaksanakan karena banyaknya masukan dari warga yang terkesan asal dalam pembangunan Pasar Kedungwuni Blok C, Jumat (15/3)

Sidak digelar mulai pukul 09.30 Wib dipimpin langsung oleh Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan, Heri Triyono Sabdo, Sekretaris Komisi, Edi Sutrisno, anggota Catur Adriansyah dan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Komisi C DPRD ditemui langsung oleh Sekdin Dinperindagkop Kabupaten Pekalongan. Selain itu, para wakil rakyat itu juga ditemui langsung oleh PPTK Pasar Kedungwuni dan pelaksana proyek.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan, Heri Triyono Sabdo, menyatakan bahwa kunjungannya ke Pasar Kedungwuni adalah untuk mengetahui kondisi bangunan pasar. Sebab meskipun sudah jadi, akantetapi banyak laporan ke DPRD Kabupaten Pekalongan
“Pembangunan pasar Kedungwuni blok c memang sudah jadi, tapi terkesan asal jadi saja. Karena masih ada yang belum dicat walaupun sedikit dan kualitas dari kios sendiri terkesan apa adanya, cuma memakai triplek dan baja ringan saja.” terang Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan, Herri Triyono Sabdo.
Sedangkan saat sidak, Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan juga mendapati cat yang kurang terang, kemudian Triplek sebagai pembatas ada yang lepas. Untuk itu, ia meminta kepada pelaksana melakukan evaluasi.
“Kalau seperti ini pedagang yang jadi korban,” ungkapnya.
Sementara dalam kesempatan itu, PPTK Pasar Kedungwuni, Teguh Imam menjelaskan bahwa progres pembangunan pasar akhir tahun sudah selesai. Meski demikian masih dalam pemeliharaan.
“Pasar sudah jadi dan dalam masa pemeliharaan sampai 28 juni 2019,” katanya.
Dikarenakan masih dalam pemeliharaan, maka rekanan akan melakukan perbaikan. (yon)

3 Siswa SMP Tewas Tenggelam Saat Ujian Praktik Renang

Tragis! 3 Siswa SMP Ini Tewas Tenggelam Saat Ujian Praktik Renang


TIGA siswa kelas IX SMPN 25 Semarang tenggelam saat mengikuti ujian praktik renang di kolam renang Paradise Club, Jalan Utari I, komplek perum Indrapsata, Semarang Utara, Sabtu (17/2). Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa ketiganya akhirnya tak tertolong.

Kapolsek Semarang Utara Kompol I Made Sapru menerangkan, ketiga siswi tersebut adalah Jibran, 15, warga Kuningan; Mutia, 15, warga Bandarharjo; dan Tasa, 16, warga Banowati, Bulu lor, Semarang Utara. Perisitiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Made menceritakan, awalnya 148 siswa SMPN 25 Semarang mengikuti kegiatan penilaian dalam rangka ujian sekolah kelas IX. “Hanya ada dua guru pengawas yang mendampingi,” katanya.
Minimnya jumlah pengawas inilah yang kemudian memicu peristiwa nahas ini. “Saat tiga korban berada di (kolam renang) kedalaman 2,75 meter tidak terpantau,” sambungnya.
Sejumlah pengunjung dan teman-teman korban yang mengetahui situasi tersebut langsung bergegas mengangkat ketiga siswi tadi dari kolam renang. Saat tubih ketiganya diangkat, denyut nadi korban masih terasa. Namun saat dibawa ke RS Wira Bakti Tamtama (RST), nyawa mereka tak terselamatkan. Kapolsek mengatakan, saat ini jenazah sudah dimakamkan pihak keluarga.
Pasca kejadian, para guru pendamping siswa dan pengelola kolam renang langsung dibawa ke Mapolsek Semarang Utara guna dilakukan pemeriksaan. Apabila ditemukan unsur kelalaian, baik dari pihak sekolah maupun pengelola, besar kemungkinan kasus ini dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
“Kami akan dalami SOP di kolam renang, berapa kapasistas maksimal pengunjung, apakah jumlah siswa sebanding dengan jumlah guru pendamping,” tandasnya. (jawapos)

Jumat, 15 Februari 2019

Razia Gabungan,Tekan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

Tekan Tunggakan Pajak, UPPD Kota Pekalongan Gencarkan Razia Gabungan


KOTA – Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Samsat Kota Pekalongan, tahun ini akan menggencarkan razia gabungan bersama Satlantas Polres Pekalongan Kota dengan sasaran kendaraan bermotor yang menunggak pajak.
Razia dimaksudkan untuk menekan tingginya tunggakan pajak kendaraan bermotor (PKB), sekaligus meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor.
Demikian disampaikan Kepala UPPD/Samsat Kota Pekalongan, RM Agung Wibisono, usai menggelar rapat koordinasi bersama Satlantas Polres Pekalongan Kota di Kantor UPPD Kota Pekalongan, Kamis (14/2).

“Razia kendaraan bermotor akan kita tingkatkan intensitasnya, dengan menggandeng Satlantas Polres Pekalongan Kota. Razia akan digelar secara rutin, dalam satu bulan hingga beberapa kali,” ungkapnya.
Dia menyebutkan bahwa tunggakan pajak kendaran bermotor yang tercatat di UPPD/Samsat Kota Pekalongan dalam lima tahun terakhir ini jumlahnya mencapai Rp4 miliar. Sehingga, pihaknya akan melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk mengurangi tunggakan tersebut.
Razia kendaraan yang rutin digelar terbukti membawa dampak positif, mampu meningkatkan penerimaan pajak. Dengan adanya razia, diharapkan juga akan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan para pemilik kendaraan untuk membayar pajak kendaraannya. “Kegiatan razia bersama rekan-rekan dari Satlantas terbukti cukup efektif untuk meningkatkan penerimaan pajak kendaraan bermotor dan menekan tunggakan pajak,” tuturnya.
Agung Wibisono menyampaikan, target realisasi Pajak Kendaraan Bermotor yang dikelola Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kota Pekalongan di tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp75.050.500.00, atau kurang lebih Rp75 miliar. Sedangkan target Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp37.882.000.000.
Dalam rangka pencapaian target pendapatan maupun meningkatkan realisasi penerimaan pajak dan mengurangi jumlah tunggakan pajak kendaraan, sejumlah upaya dilakukan UPPD/Samsat Kota Pekalongan. Selain mempermudah pelayanan terhadap wajib pajak, menggencarkan razia bersama jajaran kepolisian, juga mengintensifkan pelaksanaan ‘door to door’ terhadap tunggakan pajak kendaraan bermotor.
“Kita ada tim buser yang mendatangi alamat rumah wajib pajak untuk melakukan penagihan pajak kendaraan bermotor yang menunggak,” ungkapnya.
Disampaikan pula bahwa UPPD/Samsat Kota Pekalongan telah menambah jumlah titik pelayanan kepada para Wajib Pajak. Sebelumnya di tahun 2018, titik layanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor ada lima titik. Titik layanan ini yakni di Samsat Induk, Samsat Cepat, Samsat Drive Thru, Samsat Siaga 1, Samsat Siaga 2, dan Samsat Keliling. 

“Mulai awal tahun ini kita menambah titik layanan melalui Samsat Keliling,” imbuhnya. (way)


Pendopo Lama Akan Diubah Jadi Pekalongan Tower atau Plaza

Pendopo Lama Akan Jadi Plaza


Pendopo lama aset milik Pemkab Pekalongan yang ada di Kota Pekalongan bakal dijadikan Pekalongan Plaza atau Pekalongan Tower.
Hal itu disampaikan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dalam sidang paripurna persetujuan bersama di Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan, Senin (11/2) siang.
“Kabupaten Pekalongan punya pendopo lama di Kota Pekalongan dengan luas 2,6 hektar, nanti juga akan dikelola BUMD untuk mendirikan Pekalongan Plaza atau Pekalongan Tower,” terangnya.
Asip menuturkan, dalam mengongkrak perekonomian pemerintah akan membuka berbagai bidang baik pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, pertambangan, sumber energi, properti perdagangan, pariwisata dan investasi.
“Semoga dengan adanya perusahaan umum daerah bisa berdampak langsung pada perekonomian Kabupaten Pekalongan,” katanya
Untuk meminta dinas terkait memetakan potensi dan aset yang dimiliki Kabupaten Pekalongan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Untuk permulaan nanti akan kami bangun usaha pembuatan malam yang digunakan sebagai bahan batik, karena melihat potensi penggunaan malam yang mencapai ribuan ton setiap harinya,” jelasnya.
Menurutnya, pembuatan malam ada di Kabupaten Pekalongan dan dimiliki oleh perorangan bukan BUMD.
“Malam bisa menjadi potensi, begitu juga kain mori dimana kebutuhan setiap hari mencapai 2 juta yard. Jika Pemerintah Daerah bisa membangun dua usaha tersebut kami yakin pertumbuhan perekonomian akan mudah dicapai,” imbuhnya.
Disamping menyetujui Raperda pembentukan perusahaan umum daerah Kajen Berkah Infestama, dalam rapat paripurna tersebut, Pemkab juga menyetujui Raperda tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Dan sebagai wujud persetujuan kedua Raperda, dilakukan penandatanganan oleh pihak eksekutif yang diwakili oleh Bupati dan oleh pihak legislatif yang diwakili oleh Ketua DPRD Hj. Hindun beserta para Wakil Ketua DPRD H. Kundarto dan H. Achmad Khozin. Disaksikan oleh Wakil Bupati Hj. Arini Harimurti, para unsur Muspida, Sekda Hj. Mukaromah Syakoer, para anggota DPRD, para Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Pekalongan yang hadir.

Penyuluhan Dan Sidak Antisipasi Cegah Dini Narkoba Bagi Pelajar

Kesbangpol Kota Pekalongan Sidak Narkoba di Kalangan Pelajar

Kantor Kesbangpol Kota Pekalongan melakukan penyuluhan dan sidak antisipasi cegah dini narkoba bagi pelajar di SMKN 4 Kota Pekalongan, Selasa (12/2/2019). Kegiatan ini merupakan sidak ke sekolah dilanjutkan tes urine narkoba dan sosialisasi bahaya narkoba untukmembentengi pelajar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kesbangpol Kota Pekalongan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batang, Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, RS Djunaid, RSUD Bendan, dan Polres Pekalongan Kota.
Kepala Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kota Pekalongan, Mohamad Ainur Rofiq SE MSi mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan ini sebagai benteng bagi pelajar terhadap penyalahgunaan narkoba. “Narkoba sudah menyasar di kalangan pelajar, kegiatan ini untuk menimalisasi agar pelajar tidak menggunakan narkoba atau penyalahgunaan obat legal yang melebihi dosis,” terang Rofiq.
Rofiq memaparkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba atau penggunaan obat legal melebihi dosis sudah berkurang di Kota Pekalongan. Rofiq mengaku berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru agar selalu melakukan pembinaan kepada siswanya.
“Penyalahgunan narkoba ini akibat pergaulan, setiap pelajar harus mampu membentengi diri dari ajakan teman. Jika masih muda saja mengonsumsi hal semacam ini apalagi kalau sudah dewasa atau sudah bekerja, mari cegah sejak dini penyalahgunaan narkoba. Semoga Kota Pekalongan dapat terbebas dari narkoba,” tukas Rofiq.

Persiapan Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan,Mengusung Tema Tempo Dulu

Ramaikan Hari Jadi, Pemkot Bakal Pasang Lampu Hias Inovatif


Mempersiapkan Hari Jadi Ke-113 Kota Pekalongan tahun 2019 ini, Pemerintah Kota Pekalongan mulai menyiapkan perayaan pada April mendatang. Dijelaskan Sekda Kota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih pada Rapat Koordinasi Persiapan Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan, Kamis (7/2/2019), pihaknya akan mengusung tema tempo dulu dan memasang lampu hias di kota hingga ke tingkat kelurahan.. 
Menilik sejarah bahwa Pemerintahan Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Peraturan Daerah No 2 tahun 2007 tentang Hari Jadi Kota Pekalongan yang ditetapkan tanggal 1 April 1906. Tanggal tersebut merupakan tanggal diundangkannya staadblaad nomor 124 tahun 1906 tentang desentraliasi dengan pemisahan keuangan untuk Ibukota Pekalongan dari keuangan pemerintah Hindia Belanda. Dengan mengenang sejarah tersebut Pemkot Pekalongan pada perayaan Hari Jadinya ke-113 akan mengusung konsep tempo dulu.
“Tahun ini berbeda dengan tahun lalu, kami ingin menerapkan Kota Pekalongan tempo dulu. Untuk rangkaian acara, kami tetap selenggarakan istighosah, kirab budaya, pentas seni, dan acara pendukung lainnya,” papar Sri Ruminingsih.
Menurut Sri Ruminingsih, konsep yang bagus akan memberikan kesan yang bagus, dengan mengusung tempo dulu dengan Pemasangan lampu hias di tingkat kelurahan sampai kota secara inovatif diharapkan mampu memeriahkan hari jadi dan mempercantik kota “Perayaan hari jadi yang akan digelar April ini masih akan kami rapatkan lagi untuk persiapannya,” ujar Sri Ruminingsih.

Minggu, 10 Februari 2019

Prakiraan Cuaca Hari Senin, 11 Februari 2019

Peringatan Hari Raya Imlek 2570 Warga Tionghoa di International Batik Center

BUPATI HADIRI PERINGATAN HARI RAYA IMLEK WARGA TIONGHOA DI IBC WIRADESA


KAJEN – Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menghadiri peringatan Hari Raya Imlek 2570 warga Tionghoa di International Batik Center (IBC) Wiradesa, Sabtu (9/2/2019) malam. Peringatan Hari Raya Imlek menampilkan kolaborasi wayang kulit dan barongsai.
 
Tampak hadir dalam peringatan tersebut antara lain mantan Bupati Pekalongan H. Amat Antono, M.Si., Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Pekalongan Haryanto Nugroho, S.STP, pengurus FKUB Kabupaten Pekalongan KH. Minanul Azis, Camat beserta Muspika Kecamatan Wiradesa dan ratusan warga Tionghoa se Kabupaten Pekalongan.
 
Dalam sambutannya, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menyampaikan dukungannya dengan acara yang diselenggarakan warga Tionghoa yakni dengan mengkolaborasikan dua kebudayaan yang sengaja dipertunjukan. “Dalam merayakan Hari Raya Imlek kali ini kami mendukung kolaborasi antara kebudayaan Jawa dan Tionghoa,” katanya.
 
Perpaduan wayang kulit dan barongsai, dipaparkan Asip, sebagai gambaran keharmonisan masyarakat Kabupaten Pekalongan. “Masyarakat Kabupaten Pekalongan terkenal dengan keramahan, walaupun berbeda kebudayaan tapi tetap bisa melebur menjadi satu,” jelasnya.
 
Di Tahun Baru Imlek, Bupati Asip berharap masyarakat tetap menjaga harmonisasi baik antar sesama dan alam. “Dengan harmonisasi Kabupaten Pekalongan akan semakin baik,” imbuhnya.
 
Pihaknya menambahkan, tahun ini Pemkab Pekalongan tengah membangun krematorium yang terletak di Desa Gejlik Kecamatan Kajen. “Selain krematorium, Pemkab juga akan memfasilitasi tempat pemakaman yang representatif bagi warga Tionghoa. Pemakaman tersebut ditempatkan di dekat krematorium yang kini dalam proses pembangunan,” tambahnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Festival Durian Lolong Semakin Diminati Pengunjung

RIBUAN PENGUNJUNG PADATI FESTIVAL DURIAN LOLONG


KAJEN - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah memadati wisata Lolong untuk menyaksikan secara langsung kemeriahan Festival Durian Lolong 2019. Festival yang digelar secara rutin oleh pemerintah Kabupaten Pekalongan tersebut mampu menarik pengunjung baik dari lokal maupun luar daerah.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan Ir. M. Bambang Irianto, M.Si mengatakan, setiap tahun festival durian Lolong semakin diminati pengunjung sehingga di lokasi kegiatan semakin ramai dan macet.
“Kita masih melakukan kajian tentang lokasi durian ke depan mengingat jumlah pengunjung semakin bertambah, bisa nanti di geser ke Lapangan Limbangan atau di sekitar Kecamatan Karanganyar, namun kita juga pertimbangkan nilai historis,” ucapnya, Sabtu (9/2/2019).
Ditambahkan Bambang, Festival Durian Lolong merupakan ajang untuk mempromosikan wisata Lolong kepada masyarakat umum. “Selain juga sebagai sarana untuk memudahkan petani durian dalam memasarkan hasil pertaniannya, utamanya saat musim durian yang melimpah,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si mengatakan produksi buah durian di Kabupaten Pekalongan sangat melimpah, terbukti dalam sekali musim dapat menghasilkan buah sebanyak 145 ribu kuintal.
Menurutnya dengan produksi sebanyak itu mampu memberikan pemasukan bagi warga hingga puluhan milyar. “Festival durian ini sebagai salah satu sarana mengangkat dan melestarikan durian lokal yang ada disini,” terangnya.
Ke depan, jelas Bupati, Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan melakukan sertifikasi terhadap varietas durian lokal unggul agar mempunyai klasifikasi khusus dan akan dikembangkan. “Sertifikasi itu untuk meningkatkan nilai durian lokal dan akan menjadi ciri khas buah durian lokal asli,” tuturnya.
Pihaknya meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk mendata bibit durian lokal unggul, kemudian akan dikontestasikan agar secara kualitas dan kuantitas dapat terus meningkat. “Kita ada durian lokal diantaranya durian Boyo, Lolong, Doro, Lemahabang, Lebakbarang dan lain sebagainya,” jelasnya.
Terkait dengan serbuan durian import, Bupati Asip menegaskan tidak khawatir, dikarenakan durian lokal mempunyai rasa yang berbeda dan memiliki kekhasan. “Durian lokal diminati oleh masyarakat baik lokal maupun dari daerah lain, saya optimis durian kita dapat bersaing,” ungkapnya.
Kegiatan dihadiri Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si beserta istri Ny. Hj. Munafah, Wakil Bupati Pekalongan Ir. Hj. Arini Harimurti, Ketua DPRD Dra. Hj. Hindun, MH., Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, SH.,S.IK.,M.Si., Dandim 0710 Pekalongan, Ketua Pengadilan Agama, perwakilan Kejaksaan Negeri Kajen.
Tampak pula Sekda Kabupaten Pekalongan Dra. Hj. Mukaromah Syakoer, MM., beserta para Asisten, para Staf Ahli Bupati dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Pekalongan. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Sikap Netral Dalam Tahun Politik Harus Dijaga

Rizal Ramli: Tugas Ridwan Kamil Bekerja Untuk Rakyat, Bukan Untuk Jokowi

RMOL. Ekonom senior Dr. Rizal Ramli menyarankan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar fokus bekerja untuk masyarakat Jabar, tidak terlalu fokus kampanye pilpres.

Demikian disampaikan RR biasa dia disapa saat ditanya awak media soal pembangunan Jabar di sela-sela seminar di STIE Sebelas April Sumedang, Jabar (Jumat, 9/2).

"Kang Ridwal (saat ini) saya lihat lebih sibuk kampanyekan Presiden Jokowi. Sing eling(sadarlah). Tugas dia itu kerja untuk warga Jawa Barat bukan buat kampanye," kata RR.

Menurut Menko Prekonomian era Presiden Gus Dur ini, Jabar sebagai interland atau poros penyanggah ibukota DKI Jakarta, harusnya bisa lebih cepat maju.

RR mengaku belum melihat inisiatif RK yang bagus untuk membuat Jabar cepat berkembang.

"Di Bandung kan banyak orang pintar, minta saran mereka bagaimana memperbaiki dan mempercepat pembangunan Jawa Barat," ungkapya.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar sebelumnya mengingatkan seluruh kepala daerah di Jabar agar menjunjung tinggi netralitas jelang Pilpres 2019. Peringatan Bawaslu tersebut terkait beredarnya video Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang mengacungkan simbol "satu jari" dalam acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). [rus]

Peringatan Hari Pers Nasional : Kemerosotan Fungsi dan Peran Pers Menjadi Catatan

Abdullah Rasyid: Pers Mulai Doyong Dan Hampir Roboh

RMOL. Kemerosotan fungsi dan peran pers menjadi catatan dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019, yang puncaknya diperingati tanggal 9 Februari di Surabaya, Jawa Timur.

Wakil Sekretaris Departemen Dalam Negeri Partai Demokrat, Abdullah Rasyid menilai sebagai pilar demokrasi, pers sudah mulai doyong dan hampir roboh.

“Pers atau media mainstreamlebih menjadi corong penguasa yang mengobral janji-janji dan kebohongan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (11/2).

Menurutnya, di tahun politik ini berita-berita anti penguasa hampir tidak mendapat tempat. Jikapun dimuat sudah berubah lunak bahkan jauh dari realita di lapangan.

“Masih segar diingatan kita Reuni 212 Desember 2018 lalu, hampir semua pers mainstreamseperti mati rasa dan hilang akal sehat,” kata Rasyid memberi contoh.

Lebih lanjut, dia menyoroti peringkat kebebesan pers Indonesia yang berada di posisi 124 versi Reporters Without Borders (RSF) yang dirilis 25 April lalu . Posisi ini jauh dari negara yang baru lahir seperti Timor Leste (95) dan negara yang masih penuh konflik, Afghanistan (118).

“Keperihatinan ini ditambah para aktivis yang sering bersuara di media sosial ditangkapi dengan tuduhan-tuduhan tanpa punya alasan hukum yang jelas. Dulu ada Raden Nuh dan Ongen, sekarang Ahmad Dhani serta Buni Yani,” tegasnya. 

“Aturan karet untuk membungkam diterapkan (hate speech) dan pidana pada UU ITE,” sambung Rasyid.

Dia berharap dari catatan-catatan tentang HPN 2019, pers Indonesia bisa kembali berdaya dan menjadi sumber berita dan edukasi.

“Tidak menjadi alat untuk meracuni pikiran dan nurani rakyat,” pungkasnya. [ian]

Seorang Pemuda Tewas Tersambar Petir

Sedang Telpon Saat Hujan, Pemuda Ini Tewas Tersambar Petir


BATANG – Zaki Nur Faizin (20) warga Dawuan Desa Puncak Wangi, Kecamatan Pagaruyung, Kabupaten Kendal, meninggal di Wisata Alam Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Minggu (10/2).
Korban diketahui meninggal setelah tersambar petir saat menggunakan hanphonenya disaat cuaca hujan lebat. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar dibeberapa bagian tubuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Minggu korban datang ke objek wisata yang ada di Desa Deles, Kecamatan Bawang bersama temannya, Taufik (21) yang masih satu desa denganya.
Sekitar pukul 14.45 wib, kawasan wisata diguyur hujan deras. Korban bersama temannya mencari sigyal handphone, dan setelah dapat Nurfai menggunakan hanphonenya dengan handshet ditelinga.
Pada saat telpon, tiba-tiba ada petir dan ternyata menyambar korban. Akibatnya korban mengalami luka terbakar pada bagian telinga dan luka pada leher serta dada. Selain itu, handphone korban juga hancur.
Akibatnya korban langsung meninggal di lokasi kejadian, sedangkan temannya yang berada didekatnya mengalami luka pada bagian kaki.

Korban sendiri kemudian dibawa ke Puskesmas Bawang untuk dilakukan Otopsi. Setelah selesai korban dibawa pulang keluarganya di Dukuh Dawuan, Desa Puncak Wangi, Pagaruyung, Kendal. (don/red)

Musrenbang Kecamatan Menghasilkan Usulan Penanganan Rob

Kecamatan Pekalongan Utara Prioritaskan Rob dan Pengadaan Sanggar Anak

Tidak hanya permasalahan penanganan rob, Kecamatan Pekalongan Utara memfokuskan pada program non fisik seperti pengadaan sanggar anak yang diusulkan oleh Forum Anak sebagai wadah memfasilitasi anak-anak untuk berkreasi dan berkreativitas. Hal itu dibahas dalam diskusi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pekalongan yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Pekalongan Utara, Kamis (07/01/2019).
Musrenbang tingkat kecamatan dilaksanakan sebagai tindak lanjut musrenbang kelurahan yang sebelumnya dilaksanakan di tiap kelurahan masing-masing yang nanti akan diusulkan ke tingkat kota dalam rangka mendukung pengembangan daerah.
Camat Pekalongan Utara yang diwakilkan oleh Sekretaris kecamatan (Sekcam), Sri Karyati, menuturkan Pekalongan Utara sebagai wilayah yang kerap dilanda banjir karena berada di wilayah pesisir, Kecamatan Pekalongan Utara memprioritaskan penangan banjir sebagai usulan utama. 
“Berdasarkan hasil usulan musrenbang kecamatan tadi memang sebagian besar untuk penanganan rob seperti peninggian jalan, betonisasi, pembuatan tanggul, parapet itu masuk P1 sebagai upaya untuk penanganan rob di Pekalongan Utara. Selain itu, kita juga mendapat masukan dari warga, kita tidak hanya memfokuskan pada program fisik saja melainkan non fisik juga termasuk dari Forum Anak yang minta difasilitasi sanggar untuk berkegiatan dan berkreativitas. Untuk kegiatannya nanti kita koordinasikan dengan DPMPPA,” tutur Karyati.
Dijelaskan Karyati, pertimbangan pengadaan sanggar tersebut sebagai upaya mengaktifkan kembali sanggar sebagai wadah kreasi anak yang sebelumnya pasif. Pertimbangan lainnya juga karena anak anak merupakan komponen penting yang harus di perhatikan, terlebih Kecamatan Pekalongan Utara merupakan wilayah rentan banjir yang dapat berpengaruh langsung terhadap anak.
Karyati berharap melalui musrenbang kecamatan ini, tidak hanya pemberdayaan masyarakat saja yang ditingkatkan melainkan swadaya masyarakat dan peran para OPD terkait sangat diperlukan untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di Kecamatan Pekalongan Utara.
 “Harapan kita semaksimal mungkin terutama masukan masyarakat, karena musrenbang ini sifatnya perencanaan dari masyarakat. Selain memberdayakan masyarakat, kita harapkan tidak hanya menunggu dana dari pemerintah saja, tetapi kita mengoptimalkan swadaya masyarakat. Kita harapkan selain pemberdayaan masyarakatnya, swadaya masyarakat kita tingkatkan juga OPD-OPD terkait diharapkan dapat membantu permasalahan yang ada di Kecamatan Pekalongan Utara.

Jumat, 08 Februari 2019

Program Elektronik Santunan Kematian, E-Sakti Dilirik Pemkab Temanggung

Program Santunan E-Sakti Dilirik Pemkab Temanggung


BATANG- Program ekektronik santunan Kematian bagi warga miskin Kabupaten Batang sangat simpel dan mudah. Hal inilah yang menjadi rujukan DPRD Kabupaten Temanggung belajar ke Batang.
Rombongan DPRD Temanggung diterima oleh Asisten Pemerintahan Setda Batang. (dok istimewa)
“Prosedur pengurusan e-sakti sangat simpel, sederhana dan mudah, bahkan pemerintah melalui dinas sosial dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sangat proaktif, ini yang menarik bagi kami,” ujar Ketua Komisi D DPRD kabupaten Temanggung, Badrun Mustofa Kamis (7/2).
Menurutnya, setelah belajar ke Batang rencananya di Temanggung juga akan diterapkan program sosial santunan kematian. Namun kemungkinam ada sedikit perbedaan, ketika nanti di lapangan harus ada perbaikan atau untuk bisa lebih simpel lagi.
“Ini program baik, yang tentunya akan ikut diterapkan di Kabupaten Temanggung, baik secara mekanismenya. Mengingat selama ini di daerah kami belum menerapkan program sosial santunan kematian,” jelas Badrun Mustofa.
Asisten Pemerintahan Sekda Batang, Retno Dwi Irianto mengatakan, DPRD Kabupaten Temanggung sangat tertarik dengan program sosial di Kabupaten Batang. Seperti, santunan kematian, pemberian insentif pada guru Madrasah Diniyah dan rumah tidak layak huni.
“E-sakti merupakan ide dan gagasan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono yang masuk dalam visi misinya yang mekanismenya sama -sama menggunakan basis data dari BPS. Namun kita memiliki modivikasi yang berbeda untuk menentukan kebijakan,” jelas Retno Dwi Irianto.
Dijelaskan pula dalam melaksanakan program sosial, Pemkab Batang melihat fakt – fakta dilapangan. Mengingat tidak semua kondisi warga miskin terdata oleh BPS.
“Oleh karena itu, warga miskin yang tidak terdata menjadi kebijakan Bupati untuk diverifikasi oleh tim. Sehingga nantinya bisa memperoleh bantuan, karena Bupati dan Wakil Bupati ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” beber Retno Dwi Irianto.
Ditambahkan, Pemkab Batang sangat terbuka bagi daerah lain apabila mau belajar.
“Prinsip Pemkab Batang adalah terbuka bagi Pemkab lain sepenjang memberikan sisi kebaikan. Dan kami mempersilahkan untuk melakukan modivikasi sesuai kebutuhan masing-masing, dan kita pun juga akan belajar ke daerah lain untuk pelayanan yang lebih baik,” tandas Retno Dwi Irianto. (rls/red)

Kasus Pencabulan Siswi SMP Negeri, Pelaku Oknum Seorang Guru Di Pekalongan Kota

Oknum Guru SMP Negeri Diduga Cabuli Siswinya

**Polisi Sudah Menahan 8 Hari

KOTA – Dunia pendidikan di Kota Pekalongan tercoreng. Seorang oknum guru sebuah SMP Negeri di Kota Pekalongan berinisial SJS (57), belum lama ini diamankan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pekalongan Kota.
Oknum Guru SMP Negeri Cabuli Siswinya
Pria paruh baya berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS) itu diduga telah mencabuli seorang siswinya. Informasi yang dihimpun, diduga perbuatan asusila itu dilakukan hingga beberapa kali di sebuah rumah milik tersangka.
Orang tua korban yang belakangan mengetahui kejadian itu kemudian melaporkan kasus tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polres Pekalongan Kota. Setelah mendapat laporan, memeriksa saksi maupun korban dan mengumpulkan bukti awal, polisi kemudian mengamankan oknum guru tersebut. Bahkan, oknum guru itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di ruang tahanan Mapolres Pekalongan Kota sejak 31 Januari lalu.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandy Sitepu saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan kasus pencabulan tersebut.
“Tersangka sudah ditahan. Akan kita kenakan pasal Pencabulan. Ancaman hukumannya sampai 15 tahun penjara,” jelas Kapolres, Jumat (7/2).
Sementara itu, dalam pemeriksaan tersangka mengaku kalau dia melakukan hanya sekali di rumahnya. “Dia (korban, red) sendiri yang datang ke tempat saya,” kata tersangka, saat gelar perkara di aula Mapolres Pekalongan Kota, Jumat (8/2).
Disisi lain, Kepala SMP Negeri yang bersangkutan saat dikonfirmasi wartawan menyatakan pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke Dinas Pendidikan. “Secara kedinasan sudah kami laporkan dan serahkan ke dinas,” katanya.
Dia menambahkan, ditahannya SJS, salah satu guru pengajar mapel Matematika oleh pihak kepolisian itu secara umum tidak berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. 
“Sudah ada guru penggantinya. Sementara kami atasi dengan GTT, jadi KBM berjalan seperti biasa,” ujarnya. (way)

Satpol PP Akan Adakan HUT Ke 69 di Kota Pekalongan

HUT Ke 69 Satpol PP, Seluruh Hotel di Kota Pekalongan akan Dipesan

KOTA – Menyambut peringatan HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-69 dan dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) ke-57 tahun 2019 yang akan dipusatkan di Kota Pekalongan, seluruh hotel yang ada akan dipesan untuk tamu acara.
Sekda Kota Pekalongan memimpin rapat persiapan HUT Satpol PP. (dok istimewa)
Hal itu dilakukan mengingat jumlah tamu undangan yang datang diperkirakan mencapai 7.500 orang. Dengan rincian, masing-masing kabupaten/kota se-Jawa Tengah rata-rata akan mengirimkan 60 orang, belum termasuk pendamping dan instruktur.
Pada rapat koordinasi persiapan HUT Satpol PP di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Kamis (7/2/2019), Sekda Kota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih meminta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dinparbudpora) untuk menghubungi pihak hotel. Mengingat pada pelaksanaan HUT Satpol dan Linmas se-Jawa tengah yang akan digelar di Kota Pekalongan 20-21 Februari 2019 seluruh hotel akan dipesan untuk tamu undangan dari berbagai daerah.
“Karena ini merupakan pelaksanaan pertama kalinya di Kota Pekalongan, dan merupakan event tingkat Provinsi, maka Pemkot sebagai Supporting dan Fasilitasi minta agar seluruh OPD yang terkait dalam acara ini maksimal dalam persiapannya.” ujar Sekda.
Selain itu, Sri Ruminingsih juga meminta agar Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan untuk menyiapkan pameran UKM.
“Saya meminta agar masing-masing OPD bertanggung jawab dengan bagiannya untuk mendukung kesuksesan perayaan HUT Satpol dan Linmas. Mari selalu berkoordinasi dan sinergi menjadi tuan rumah yang baik dan menyukseskan acara ini,” himbau Sri Ruminingsih.
Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso memaparkan rangkaian acara HUT Satpol dan Linmas serta pembagian tugas di tiap-tiap OPD. Untuk kegiatan upacara akan digelar di Stadion Hoegeng, dan OPD terkait bertanggung jawab dengan tugasnya.
“Untuk Dinparbudpora kami minta untuk menyiapkan stadion, sarana prasarana lomba, dan fasilitasi seni dan budaya. Dinas Kesehatan kami minta untuk menyiapkan armada dan personilnya dalam memberikan pelayanan kesehatan ketika acara, DLH kami minta menyiapkan toilet portabel dan kebersihan lingkungan stadion, berikut OPD lainnya,” tandas Sri Budi Santoso.