Jumat, 08 Februari 2019

Program Elektronik Santunan Kematian, E-Sakti Dilirik Pemkab Temanggung

Program Santunan E-Sakti Dilirik Pemkab Temanggung


BATANG- Program ekektronik santunan Kematian bagi warga miskin Kabupaten Batang sangat simpel dan mudah. Hal inilah yang menjadi rujukan DPRD Kabupaten Temanggung belajar ke Batang.
Rombongan DPRD Temanggung diterima oleh Asisten Pemerintahan Setda Batang. (dok istimewa)
“Prosedur pengurusan e-sakti sangat simpel, sederhana dan mudah, bahkan pemerintah melalui dinas sosial dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sangat proaktif, ini yang menarik bagi kami,” ujar Ketua Komisi D DPRD kabupaten Temanggung, Badrun Mustofa Kamis (7/2).
Menurutnya, setelah belajar ke Batang rencananya di Temanggung juga akan diterapkan program sosial santunan kematian. Namun kemungkinam ada sedikit perbedaan, ketika nanti di lapangan harus ada perbaikan atau untuk bisa lebih simpel lagi.
“Ini program baik, yang tentunya akan ikut diterapkan di Kabupaten Temanggung, baik secara mekanismenya. Mengingat selama ini di daerah kami belum menerapkan program sosial santunan kematian,” jelas Badrun Mustofa.
Asisten Pemerintahan Sekda Batang, Retno Dwi Irianto mengatakan, DPRD Kabupaten Temanggung sangat tertarik dengan program sosial di Kabupaten Batang. Seperti, santunan kematian, pemberian insentif pada guru Madrasah Diniyah dan rumah tidak layak huni.
“E-sakti merupakan ide dan gagasan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono yang masuk dalam visi misinya yang mekanismenya sama -sama menggunakan basis data dari BPS. Namun kita memiliki modivikasi yang berbeda untuk menentukan kebijakan,” jelas Retno Dwi Irianto.
Dijelaskan pula dalam melaksanakan program sosial, Pemkab Batang melihat fakt – fakta dilapangan. Mengingat tidak semua kondisi warga miskin terdata oleh BPS.
“Oleh karena itu, warga miskin yang tidak terdata menjadi kebijakan Bupati untuk diverifikasi oleh tim. Sehingga nantinya bisa memperoleh bantuan, karena Bupati dan Wakil Bupati ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” beber Retno Dwi Irianto.
Ditambahkan, Pemkab Batang sangat terbuka bagi daerah lain apabila mau belajar.
“Prinsip Pemkab Batang adalah terbuka bagi Pemkab lain sepenjang memberikan sisi kebaikan. Dan kami mempersilahkan untuk melakukan modivikasi sesuai kebutuhan masing-masing, dan kita pun juga akan belajar ke daerah lain untuk pelayanan yang lebih baik,” tandas Retno Dwi Irianto. (rls/red)

Tidak ada komentar: