Nasabah BCA Dirampok
- Uang Rp 250 Juta Dibawa Kabur
- Pelaku Gunakan Alat Setrum
PEKALONGAN -
Aksi perampokan dengan modus baru terhadap nasabah bank terjadi di Kota
Pekalongan, kemarin (23/7) siang. Tas berisi uang senilai Rp 250 yang
hendak disetorkan salah seorang karyawati sebuah toko ponsel "Mitra
Sejati" ke Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BCA Jalan Sultan Agung,
Kota Pekalongan, dibawa kabur pelaku. Sebelumnya, pelaku melumpuhkan
korbannya menggunakan sebuah alat setrum. Hingga berita ini diturunkan,
pelaku masih dalam pengejaran aparat kepolisian.
Berdasarkan
keterangan yang dihimpun Radar di lokasi, aksi peperampokan tersebut
tergolong nekat. Pasalnya, aksi yang diduga dilakukan oleh tiga orang
itu terjadi pada siang bolong, saat lokasi kejadian masih ramai. Bahkan,
tempat kejadian tersebut hanya berjarak 200 meter dari Mapolsek
Pekalongan Timur.
Sang korban, Indah (21), warga Kelurahan
Kergon Gang 5 RT 5 RW 4 Kecamatan Pekalongan Barat menuturkan, kejadian
tersebut sangat cepat. Kejadian bermula saat korban, yang merupakan
karyawati toko ponsel "Mitra Sejati" Jalan Hayamwuruk 82, diutus oleh
sang bos untuk menyetorkan uang senilai Rp 250 juta ke Bank BCA di Jalan
Sultan Agung, pukul 13.15 Wib.
Indah saat itu ditemani
oleh Kelvin Jumantoro (22), yang juga masih keponakan si bos. Indah
membonceng Kelvin menggunakan sepeda motor Honda Revo bernomor polisi G
6060 OH menuju bank tersebut. Sementara sebuah tas warna hitam yang
berisi uang Rp 250 juta yang hendak disetor, dipegang korban.
Sesampainya
di depan kantor bank yang dituju, korban pun turun dari sepeda
motornya. Sementara Kelvin sedang mencari tempat untuk memarkir
motornya.
DISETRUM
Tiba-tiba,
sesaat setelah korban turun dari motor, ia didekati dua pria yang
mengendarai sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter. Seorang pria yang
membonceng sepeda motor tersebut langsung turun di dekat Indah.
Sementara seorang lainnya tetap melajukan sepeda motornya menjauhi
lokasi.
Saat korban belum sadar akan situasi tersebut,
seketika, pelaku langsung menyetrum tangan kanan korban menggunakan alat
kejut, sembari merampas tas yang dipegang korban. "Ia tiba-tiba
menyetrum tangan saya beberapa kali sambil menarik tas yang saya
pegang," Indah sembari terisak.
Tarik menarik antara
korban dan pelaku pun terjadi. Tali tas yang dililitkan oleh korban di
lengan kiri tampaknya menyulitkan pelaku untuk mengambilnya. Akibat
kerasnya tarik menarik tersebut, korban sempat terjatuh ke aspal.
Kerasnya
tarik menarik tas antara korban dan pelaku itu bisa dilihat dari
beberapa guratan merah yang masih membekas di tangan korban. Bahkan,
korban mengaku jika kepalanya sempat diinjak oleh pelaku, sebelum
akhirnya tas berisi uang Rp 250 juta tersebut berpindah ke tangan
pelaku.
Indah lantas langsung berteriak bahwa ia telah
dijambret. Sementara, pelaku yang berhasil menarik tas yang dibawa
korban, langsung menyeberang ke sisi timur jalan, dan langsung
membonceng seorang pria pengendara sepeda motor matic (diduga jenis
Yamaha Mio warna hitam) yang diduga rekan pelaku. Pelaku bersama
rekannya berboncengan menggunakan motornya kabur masuk ke Gang 6, yang
lokasinya berada di depan kantor Bank BCA tersebut.
Korban
yang masih dalam kondisi panik langsung berteriak ada jambret. Sejumlah
warga yang mengetahui kejadian itu, termasuk Kelvin, langsung berusaha
mengejar pelaku ke dalam gang. Namun, pelaku tetap tak tertangkap.
Saksi
sekaligus rekan korban, Kelvin, menuturkan jika dirinya tak melihat
persis saat pelaku merampas tas yang dipegang Indah. "Saat itu saya
berada di depan dia, lagi mau parkir," katanya.
Setelah
mendengar jika Indah telah dijambret, ia bersama sejumlah warga berusaha
mengejar pelaku ke dalam gang. Tetapi, hanya beberapa meter masuk gang,
para pelaku belum bisa dibekuk. Kelvin juga menyayangkan kenapa dirinya
tidak sempat mencatat nomor polisi sepeda motor yang dikendarai pelaku.
Hal
yang sama juga dituturkan oleh seorang aparat kepolisian yang saat itu
sedang berjaga di depan Kantor Bank BCA. Ia juga mengaku sempat ikut
mengejar pelaku, tetapi pelaku tetap lolos. "Pelaku mengendarai motornya
dengan sangat cepat. Tadi kami sempat mengejar, tapi tidak berhasil
menangkapnya. Padahal, tadi pelaku juga sempat jatuh saat kami kejar,"
tuturnya.
Atas kejadian tersebut, Indah bersama Kelvin
segera melaporkan kejadian yang baru menimpanya ke Mapolsek Pekalongan
Timur yang tak jauh dari TKP. Sejumlah anggota Polsek Pekalongan Timur
dan Polres Pekalongan Kota sesaat kemudian berdatangan ke lokasi
kejadian. Mereka segera mengumpulkan keterangan para saksi, dan
melakukan reka ulang kejadian. Sementara anggota lainnya langsung
melakukan pengejaran untuk menangkap para pelaku.
Kapolres
Pekalongan Kota AKBP Dhani Hernando bersama jajarannya, termasuk
Kapolsek Pekalongan Timur Kompol Sri Sumardi, turut serta mengecek ke
lokasi.
MODUS BARU
Kapolres
menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku. "Polisi
sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku," ujarnya.
Berdasarkan
penuturan korban, lanjut Kapolres, bisa dikatakan bahwa aksi yang masuk
katagori pencurian dengan kekerasan (curras) tersebut menggunakan modus
baru, yakni memakai alat kejut. "Ini termasuk modus baru," katanya.
Untuk
mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Kapolres mengimbau kepada
masyarakat untuk meminta bantuan pengawalan dari aparat kepolisian jika
membawa uang tunai dalam jumlah besar. "Mintalah pengawalan dari
Polisi. Apakah itu dari anggota Polsek ataupun Polres, supaya masyarakat
bisa lebih aman," tandas AKBP Dhani Hernando. (way)
sumber:http://www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/nasabah-bca-dirampok/405403082840335
Tidak ada komentar:
Posting Komentar