KAJEN – Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber
daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh berbagai
faktor. Salah satu faktor yang sangat esensial adalah terpenuhinya
kebutuhan pangan yang bergizi.
Karena itu, pembangunan pangan dan gizi
perlu diposisikan sebagai prioritas pembangunan bagi keseluruhan
pencapaian target Millenium Development Goal’s (MDGs) yang telah
menjadi komitmen bersama. Dengan demikian upaya untuk mencapai
kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional merupakan program
prioritas yang harus tercapai dan tidak hanya dipandang dari sisi
untung rugi secara ekonomi saja tetapi harus disadari bahwa itu sebagai
bagian yang mendasar bagi ketahanan pangan nasional yang harus
dilindungi.
Demikian sambutan tertulis Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si yang dibacakan Sekda Ir. H. Susiyanto, MM pada acara penerimaan mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan Goes To Field Institut Pertanian Bogor (IPB), Senin (26/6) di pendopo Bupati Pekalongan.
Sekda atas nama Bupati mengucapkan selamat datang
kepada segenap civitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB),
khususnya para mahasiswa peserta KKP dan Goes to Field. ”Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada IPB atas kepercayaan yang diberikan kepada
Kabupaten Pekalongan untuk dijadikan lokasi Kuliah Kerja Profesi (KKP)
dan Goes to Field,” tutur Sekda.
Sekda menerangkan, Kabupaten Pekalongan memiliki penduduk sebanyak 841.123 jiwa (tahun 2011) dengan mata pencaharian di berbagai sektor, antara lain sekitar 27% angkatan kerja berada di sektor pertanian. Untuk itu, Pemkab Pekalongan terus berupaya meningkatkan hasil sektor pertanian sebagai salah satu potensi produk unggulan daerah melaksanakan program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan ketahanan pangan dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan.
Namun demikian kondisi pertanian di Kabupaten Pekalongan masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan kualitas sumber daya manusia, kurang tanggap dalam menerima inovasi baru, masih terbatasnya informasi mengenai harga dan kebutuhan pasar, pola tanam yang kurang baik, adanya serangan hama penyakit yang terus-menerus serta lemahnya kemampuan modal usaha.
Dalam konteks tersebut, munurut Sekda, program KKP dan Goes to Field sebagai realisasi dari salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi, mempunyai nilai yang strategis untuk selalu dilaksanakan dan ditingkatkan dengan tujuan memberikan tambahan pendidikan kepada masyarakat khususnya para petani dalam meningkatkan pengetahuannya di bidang produksi pertanian maupun teknologi pemasarannya guna mengatasi masalah-masalah yang timbul di lapangan.
Sementara itu Wakil Rektor IPB Prof. DR. Ir. Yonny Koesmaryono, MS dalam sambutan menyampaikan bahwa KKP dimaksudkan lebih memberikan fokus kepada profesi mahsiswa. KKP adalah kredit akademik, sehingga seorang mahasiswa yang pergi KKP harus sudah mengantongi kredit akademik tertentu. Sedangkan Goes to Field adalah program akademik yang sifatnya sukarela bagi mahasiswa.
”Tujuan dari kegiatan KKP dan Goes to Field ini bukan hanya bagi mahasiswa, bukan hanya untuk IPB Bogor, akan tetapi juga bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan,” ucapnya.
”Bahkan diluar itu kita harapkan para dosen setelah pelaksanaan program KKP ini bisa melanjutkan program-program lainya yang bisa membuat keberlanjutan program-program kerjasama ini untuk bisa dikembangkan,” lanjut Yonny.
Sedangkan Ketua LPPM IPB DR. Ir. Prastowo, M.Eng selaku ketua rombongan dalam laporannya menyampaikan bahwa pada tahun 2012 mahasiswa yang ikut KKP sejumlah 871 siswa dari 4 Fakultas (Pertanian, Ekologi Manusia, Ekonomi dan Manajemen, Peternakan). Sedangkan Goes to Field diikuti oleh 243 siswa dari hampir semua program studi. Namun untuk di Kabupaten Pekalongan didominasi mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Perikanan.
”Pada tahun ini jumlah mahasiswa yang akan mengikuti KKP di Kabupaten Pekalongan berjumlah 91 siswa yang rencananya akan ditempatkan di Kecamatan Talun, Doro dan Petungkriyono,” ujar Prastowo.
”Sedangkan mahasiswa yang akan mengikuti Goes to Field sebanyak 40 orang, masing-masing 20 orang dengan tema pengembangan budi daya melon dan 20 orang lainnya dengan tema pengembangan perikanan darat dan perikanan pesisir,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan cinderamata dari mahasiswa IPB berupa jam dinding, patung bebek dari akar wangi, tungku sekam, perangkat tes tanah sawah, serta bibit jagung manis dan cabai. (lilik, di2k)
sumber:www.pekalongankab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar