PEKALONGAN –
Para pengurus masjid di Kota Pekalongan diminta segera mengurus
administrasi tanah wakaf di semua masjid yang dikelolanya. Hal itu
dilakukan untuk mengantisipasi persoalan hukum mengenai aspek legal
kepemilikan tanah di kemudian hari.
“Sangat
riskan jika status tanah masjid tidak diurus dengan baik. Hari ini
aman, tetapi lima tahun yang akan datang, siapa tahu? Jadi, kami minta
kepada pengurus masjid untuk mengurus kejelasan status banda masjid,
aset masjid,” tandas Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia
(DMI) Jawa Tengah, Ahmad pada silaturahmi Ulama dan Umaro dan Rapat
kerja daerah (rakerda) DMI Kota Pekalongan di ruang Amarta Setda Kota
Pekalongan.
Menurut
dia, banyak masjid yang berdiri di atas tanah wakaf yang penyerahannya
hanya secara lisan. Ia khawatir jika tanah wakaf di masjid-masjid tidak
segera diurus, nantinya akan timbul gugatan oleh pihak ahli waris
pemilik lahan yang mewakafkan lahan itu pada warga untuk pendirian
masjid. Untuk mengantisipasi adanya gugatan dari pihak ahli waris, ia
meminta kepada para pengurus masjid di Kota Pekalongan untuk segera
mengurus administrasi tanah wakaf.
Alokasi Bantuan
“kami
minta kepada para pengurus masjid di Kota Pekalongan untuk menjadikan
hal ini (pengurusan administrasi tanah wakaf) sebagai prioritas program
kerja pada tahun ini. Kalau sudah diurus, siapa pun tidak akan bisa
mengganggu. Karena secara hukum sudah aman,” imbuh dia.
Sebelumnya,
Wakil Walikota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid mengatakan, di Kota
Pekalongan ada sekitar 200 masjid dan 300 mushalla. Bersama Walikota M
Basyir Ahmad, ia berupaya mewujudkan Kota Pekalongan selama lima tahun
untuk bisa menjadi kota yang religius.
“bantuan
apa yang bisa kami berikan untuk masjid dan mushala? Akhirnya kami
memutuskan untuk mengalokasikan bantuan untuk masjid sebesar Rp 3 juta
setiap tahun dan untuk mushala Rp 1juta setiap tahun. Ini di luar
mushala yang dibangun di kantor, di rumah atau di sekolah,” paparnya.
Dengan
adanya bantuan tersebut, ia berharap masjid bisa memakmurkan jamaah dan
warga di lingkungan sekitarnya. Sementara itu, Ketua DMI Kota
Pekalongan Ahmad Slamet Irfan mengatakan, selain untuk membahas program
kerja DMI Kota Pekalongan tahun 2015-2017, kegiatan hari itu juga
sekaligus sebagai ajang untuk mempererat dan memperkuat tali
silaturahmi antara para pengurus masjid di Kota Pekalongan dengan para
ulama. (K30-74)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar