PLN Prioritaskan Pelanggan Baru yang Sudah Bayar
KOTA – Sejak memberlakukan kebijakan menutup
pelanggan baru PLN pada 8 Mei lalu dikarenakan terbatasnya sarana berupa
meteran yang dimiliki. Kini PT PLN (Persero) mulai membuka kembali
pendaftaran pelanggan baru.
Manager PLN Area Pekalongan, Djoko Trihastjarjo, saat ditemui di
kantornnya, Rabu (25/6) mengaku, memang beberapa waktu, PT PLN
kekurangan KWH meter untuk pelanggan baru, terutama perumahan-perumahan
baru.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan REI untuk menemukan solusi
terbaik, Namun mulai minggu ini kami telah mendapat informasi bahwa
stok KWH meter dan sarana lain sudah droping, sehingga permasalahan
sudah dapat teratasi mulai minggu ini,” jawabnya.
Namun begitu, sambung Djoko Trihastjarjo, PT PLN mempunyai skala
prioritas yang harus dipenuhi, yakni mengutamakan pelanggan yang sudah
membayar.
“Jumlahnya sekitar 455 pelanggan, dan untuk pelanggan yang bukan
prioritas jumlahnya lebih dari 1000, bukan berarti tidak kami layani,
kami tetap melayani dengan maksimal,”lanjutnya.
Karena pada saat ini, sambung joko, PLN fokus untuk melayani listrik
bagi rumah-rumah sederhana, karena hal tersebut lebih urgent.
“Dalam skala rumah itu ada tiga, rumah mewah, rumah sedang, dan rumah
sederhana. fokus kami adalah listrik untuk rumah sederhana, karena
rumah sederhana ini biasanya adalah rumah-rumah bagi keluarga baru yang
masih sangat butuh listrik,” sambungnya.
Sebelumnya Ketua REI Pekalongan Ricsa Mangkulla, sempat khawatir
terkait terbatasnya salah satu fasilitas di perumahan yakni KWH Meter,
dirinya mengaku khawatir jika distribusi alat tersebut jumlahnya
terbatas, dikhawatirkan bisa menganggu para pengembang yang punya bisnis
perumahan. “Padahal setelah memenuhi persyaratan, pemesan unit
perumahan ingin cepat menempatinya,” ujar dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ricsa mengatakan pihaknya tengah
mempersiapkan diri untuk membuat surat ke Kementrian Perumahan. Yang
intinya akan berisi permintaan supaya lebih memperhatikan permasalahan
tersebut. Dalam kasus ini, secepatnya mengatasi kelangkaan barang yang
menjadi salah satu fasilitas di perumahan.
selain itu pihaknya juga telah menemui pihak PLN Area Pekalongan.
“Saya sudah menemui pihak PLN Area Pekalongan membahas permasalahan
tersebut. Salah satu yang dibicarakannya soal persediaan alat listrik
penting yang dipasang di rumah, dan saya senang karena pihak PLN sangat
terbuka menerima keluhan yang kami sampaikan. Kondisi ini membuat
hubungan antara REI dan PLN jadi mencair,” tutur Ricsa.(ap3/nul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar