15,67% Jajanan Anak Sekolah Mengandung Formalin
PEKALONGAN
– Dinas Kesehatan Kota Pekalongan masih menemukan adanya jajanan anak
sekolah yang mengandung bahan-bahan tidak aman untuk kesehatan, seperti
zat pewarna (rhodamin B), boraks dan formalin. Berdasarkan hasil
pemeriksaan terhadap 876 sampel jajanan yang diambil dari pedagang yang
mangkal di sekitar di sekitar SD, MI dan TPQ serta sejumlah pasar
tradisional di Kota Pekalongan, tercatat 15,67 persen jajanan anak
sekolah mengandung formalin. Selain formalin, hasil pemeriksaan
tersebut juga menunjukkan 13,15 persen jajanan mengandung zat pewarna
dan 10,84 persen mengandung boraks.
Kepala
Bidang Pencegahan, Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Tuti Widayanti memaparkan, dari 319
sampel jajanan yang diindikasi mengandung formalin, setelah diperiksa
15,67 persen jajanan mengandung formalin. Formalin itu ditemukan pada
bakso, mie goreng dan mie basah.
Sementara
itu, dari 369 sampel makanan yang diindikasi mengandung boraks, setelah
diperiksa 10,84 persen mengandung boraks. Jajanan yang mengandung
boraks di antaranya bakso dan mie kremes. Adapun zat pewarna ditemukan
di makanan arumanis, es mambo, kerupuk usek dan kolang kaling. “Kami
memeriksa 251 jajanan yang diindikasi mengandung zat pewarna. Hasil
pemeriksaan menunjukkan, 13,15 persen mengandung zat pewarna,” ungkap
Tuti di ruang kerjanya, (18/11).
Ikut Mengawasi
Dinas
Kesehatan Kota Pekalongan juga memeriksa 105 sampel jajanan yang
dicurigai mengandung pemanis. Namun setelah dilakukan pemeriksaan,
tidak ditemukan bahan pemanis dalam 105 sampel makanan tersebut.
Pedagang menjual jajanan mengandung bahan berbahaya itu dibina agar
tidak menjual jajanan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.
Pedagang yang jajanannya aman, tidak mengandung bahan berbahaya
ditempeli stiker.
Menurut
Tuti, pemeriksaan jajanan anak sekolah dilakukan setiap tahun. “Kalau
ada indikasi jajanan yang dijual pedagang mengandung bahan berbahaya,
lapor kepada puskesmas terdekat. Nanti petugas dari puskesmas akan
memeriksanya apakah jajanan tersebut mengandung bahan berbahaya atau
tidak?” tandas dia. (K74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 19-11-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar