Pemkot Bandung Pelajari SIM Administrasi di Kota Pekalongan
PEMKOT
– Administrasi surat-menyurat dengan basis teknologi informasi (TI)
yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, jadi jujugan Pemkot
Bandung untuk study banding. Hal ini terlihat dari kunjungan rombongan
Bagian Administrasi dan Sandi Telekomunikasi (Sanditel) Pemkot Bandung
ke Kota Pekalongan, kamis (14/11).
Rombongan
dari Bandung yang berjumlah tujuh orang yang dipimpin Kasubbag,
Administrasi dan Sanditel Bagian Tata Usaha Pemkot Bandung, Eddy
Waluyo. Mereka diterima oleh Kabag Umum Setda Kota Pekalongan, Zainul
Hakim SH MHum, didampingi sejumlah staf terkait, antara lain Kasubbag
TU dan Sandi Telekomunikasi Setda Kota Pekalongan, Darminto, maupun
perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat,
Harri Rudianto, bertempat di Ruang Kresna, Setda Kota Pekalongan. Dalam
kunjungan Study Banding tersebut, pokok-pokok bahasan yang dibicarakan
adalah mengenai persandian, radio komunikasi, komunikasi telepon,
jaringan internet, pengelolaan radiogram, serta pengelolaan
administrasi surat-menyurat berbasis IT.
Kasubbag
Administrasi dan Sanditel pada Bagian TU Pemkot Bandung, Eddy Waluyo,
menuturkan bahwa kunjungannya ke Pemkot Pekalongan itu berawal dari
kebijakan Walikota Bandung yang baru, Ridwan Kamil, San Walikota ingin
agar pengelolaan administrasi surat-menyurat di jajaran lingkungan
kantor pemerintahannya harus segera berbasis IT. “Bapak Walikota ingin
agar pengelolaan surat menyurat harus berbasis IT. Informasi yang masuk
pun harus segera sampai ke pimpinan. Selama ini, Pemkot Bandung dalam
penyampaian nota dan naskah sandi, dan sebagainya kebanyakan masih
pakai sistem-manual,” ungkap Eddy.
Ia
mencontohkan, misalnya undangan kegiatan rapat dewan, rapat pimpinan,
dan lainnya. “Ke depan, Pak Wali ingin agar lebih cepat dan efisien,
pakai sistim online elektronik. Walaupun mungkin surat dalam bentuk
fisik juga disampaikan. Tapi setidaknya, dengan berbasis IT, maka
penyampaiannya akan lebih cepat dan efisien,” bebernya. Dari kegiatan
itulah, maka mereka datang ke Kota Batik untuk mempelajari sistim
administrasi dan pengelolaan surat-menyurat yang digunakan di
lingkungan Pemkot Pekalongan. Karena mereka mendapat informasi, kalau
Pemkot Pekalongan sudah melakukannya. “Kami ingin menggali sejauh mana
dan bagaimana melakukannya dari Kota Pekalongan,” jelasnya.
Kabag
Umum Setda Kota Pekalongan, Zainul Hakim, menjelaskan bahwa Pemkot
Pekalongan, utamanya di lingkungan setda, sudah mulai menjalankan
administrasi surat menyuratnya berbasis IT. Pemkot Pekalongan sudah
melangkah ke e-goverment', dan sudah bergerak ke paperless government.
“Proses administrasi, surat-menyurat dan semacamnya dari Pimpinan dan
SKPD melalui Bagian Umum. Kami sudah pakai Free Open Source Software
(FOSS). Adapun sarana prasarananya, dibantu rekan-rekan dari
Diskominfo,” jelas Hakim.
Dia
pun membeberkan kalau Pemkot Pekalongan beberapa kali sudah mendapatkan
penghargaan tingkat nasional dalam penerapan IT, utamanya yang memakai
aplikasi berbasis Open Souce. Penggunaan aplikasi berbasis open source
untuk pemerintahan ini bahkan termasuk yang terbanyak, sehingga awal
Oktober lalu mendapatkan penghargaan Rekor MURI. “Ke depan, kita
berencana memakai diber optik untuk teknologi informasi di lingkungan
Pemkot, untuk lebih menghemat anggaran dan memaksimalkan kinerja di
bidang IT,” tambahnya. (way)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 15-11-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar