Dinkes Perkirakan Anggaran Jamkesda Kurang
DINKES -
Anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (jamkesda) bagi warga miskin di Kota
Pekalongan untuk tahun 2012, diperkirakan akan mengalami kekurangan.
Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan berencana
mengajukan anggaran tambahan pada perubahan APBD II nanti. Demikian
terungkap dalam pantauan Wawalkof, HA Alf Arslan Djunaid dikantor
Dinkes, Rabu (20/6).
Dilaporkan
Kepala Bidang Promosi dan Pemberdayaan kesehatan pada Dinkes, Slamet
Budiyanto SKM Mkes, bahwa penyerapan anggaran untuk Jamkesda hingga
pertengahan tahun ini sudah mencapai Rp. 2,170 M dari total anggaran
sebanyak Rp. 3,5 M atau sekitar 62,01 % dari keseluruhan anggaran. Atas
kondisi itu, Dinkes memperkirakan anggaran untuk pembiayaan Jamkesda
tahun 2012 harus diajukan penambahan. “Sampai pertengahan tahun saja,
capaian klaimnya sudah melebihi separuh dari yang dianggarkan. Sehingga
bisa diperkirakan anggaran untuk tahun ini harus ditambah,” beber
Slamet.
Untuk
peserta Jamkesda sendiri, Slamet menyebut, saat ini pembuatan kartu
Jamkesda secara massal dihentikan sementara, karena menunggu data
terbaru mengenai jumlah warga miskin di Kota Peklongan. “Namun, jika
ada pasien warga miskin sakit lalu mengajukan pembuatan Jamkesda karena
tidakmampu, jika memenuhi syarat yang ditentukan kami pasti akan layani
dan buatkan. Namun untuk pembuatannya tidak kami umumkan secara luas,”
jelasnya. Hal tersebut, lanjutnya lagi, bertujuan untuk mengendalikan
pemberian Jamkesda agar tepat sasaran. “sambil menunggu data valid dari
BPS mengenai data warga mskin terbaru. Kami sementara hanya membutuhkan
Jamkesda untuk warga miskin yang masih sakit dan mengajukan pembuatan
Jamkesda,” Uraiannya lagi.
Sementara
itu, Kepala Dinkes dr Dwi Heri Wibawa MKes menegaskan, memang agar
Jamkesda bisa tepat sasaran, pembuatannya untuk saat ini hanya
diperuntukan bagi warga miskin yang sakit dan membutuhkannya. “ Ketika
mereka sakit dan dirawat, mereka bisa lapor ke kami. Kemudian langsung
kami skoring, dan jika memenuhi syarat akan kami langsung buatkan. Jadi
tidak bisa ada warga yang kemudian mengaku miskin meminta untuk
dibuatkan Jamkesda, yang seperti itu untuk sementara belum bisa kami
layani sambil menunggu data warga miskin terbaru yang valid,” jelasnya.
Mengenai
jumlah warga miskin yang menjadi peserta Jamkesda di Kota Pekalongan,
Dwi Heri menyebutkan bahwa saat ini peserta Jamkesda sudah mencapai
14.888 orang, sedangkan untuk peserta Jamkesda di Kota Pekalongan saat
ini sudah mencapi 173.000 orang. Dalam pantauan tersebut, Wawalkot
berpesan agar capaian Dinkes biak fisik maupun anggaran yang sudah
mencapai 41%, dapat terus dilanjutkan. Karena, kesehatn menjadi salah
satu Prioritas Pemkot Pekalongan selain pendidikan dan pengentasan
kemiskinan. (ap 16)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 21-06-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar