Kamis, 05 Juli 2012

Habib Umar: Islam selalu Konsisten Menghormati HAM

  • Puncak Haul ke-86 Habib Ahmad, Sapuro  
SAPURO - Islam selalu mengajarkan seluruh umatnya untuk menghormati dan menjaga Hak Asasi Manusia (HAM). Penghormatan terhadap HAM ini tak hanya diberikan kepada mereka yang masih hidup, tetapi juga yang sudah meninggal dunia.





Hal ini disampaikan oleh Habib Umar bin Hamid Al Jaelani dari Mekah dalam bahasa Arab, yang kemudian diterjemahkan oleh Habib Thohir bin Abdullah Alatas dari Tegal, dalam tausyiahnya di puncak peringatan Haul ke-86 Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas di Kompleks Makam Sapuro, Kota Pekalongan, Rabu (4/7).


"Agama Islam selalu menjaga hak-hak asasi. Jangankan kepada yang hidup, yang sudah di alam kubur juga kita hormati. Apalagi, orang tersebut adalah orang yang sholeh, yang semasa hidupnya banyak bermanfaat untuk umat," tegasnya di hadapan ribuan umat muslim dari berbagai daerah yang menghadiri acara tersebut.

Karena itu, Habib Umar menyerukan kepada pihak-pihak sekuler yang mengatakan bahwa Islam mengesampingkan HAM. "Yang mengatakan bahwa Islam itu tidak menjaga HAM, hanya orang-orang yang tidak berilmu," tuturnya.

Dia mencontohkan, penghormatan terhadap Habib Ahmad bin abdullah bin Thalib Alatas. Dikatakannya, Habib Ahmad merupakan sosok ulama yang patut selalu dijadikan suri tauladan. Peringatan haul yang digelar pun, merupakan salah satu bentuk kecintaan umat kepada Allah SWT dan RasulNya. "Karena hanya Allah yang menyebabkan kita cinta kepada Rasulullah dan Habib Ahmad," terangnya.



Habib Umar, melalui Habib Thohir, juga menjelaskan mengenai peringatan haul Habib Ahmad yang digelar tepat pada 14 Sya'ban. Maka dari itu, ia mengajak seluruh yang hadir supaya tak lupa untuk menyambut malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Umat juga diminta untuk selalu memelihara kebersihan hatinya. "Dengan hati yang bersih, kita akan mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT. Jangan pula durhaka kepada orangtua," pesannya.

Lebih lanjut, Habib Thohir menambahkan, semua jamaah yang turut andil dalam terselenggaranya acara haul tersebut, Insya Allah akan mendapatkan imbalan setimpal dari Allah SWT. Sebaliknya, para pejabat, konglomerat, dan para pemuda yang mempunyai andil terhadap kemaksiatan, akan mendapatkan laknat dari Allah SWT.

KAGUMI BATIK
Sebelumnya, sejumlah habaib juga turut serta memberikan mauidhoh khasanahnya kepada para hadirin. Diawali oleh Habib Bagir bin Thalib Alatas, yang juga cucu dari Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas. Ulama kharismatik ini membacakan manakib atau riwayat hidup Habib Ahmad. Disusul kemudian, pembacaan syi'ir menggunakan Bahasa Arab oleh Habib Ahmad bin Abdullah Al Kaff dari Tegal.

Dalam uraian singkatnya, Habib Ahmad Al Kaff menjelaskan jika dalam lantunan syiirnya tersebut teruntai pula kata-kata mengenai Kota Pekalongan yang terkenal sebagai Kota Batik. "Karena saat mau memasuki ke Kota Pekalongan, saya melihat banyak tulisan tentang batik," ungkapnya.



Tak hanya batik, menurut dia Kota Pekalongan juga terkenal sebagai Kota Santri. Hal ini, katanya, tak lepas dari peran serta Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas di masa lampau, yang mengenalkan Kota Pekalongan ke segala penjuru dunia. "Karena peran Beliau, banyak lahir santri-santri di Pekalongan yang mempunyai jiwa perjuangan dan cinta kepada agama dan negara Indonesia," tandasnya.



Sementara, Habib Jindan dari Jakarta menjelaskan bahwa kiprah Habib Ahmad bin Thalib Alatas di masa hidupnya sangat luar biasa. Selain terkenal akan ilmu agamanya, Habib Ahmad juga terkenal akan ketegasannya untuk memberantas kemaksiatan yang ada di depannya. "Bahkan, saat Beliau masih hidup, untuk melakukan yang makruh saja orang-orang sudah takut. Apalagi yang haram," ungkapnya. (way)
sumber:www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/habib-umar-islam-selalu-konsisten-menghormati-ham

Tidak ada komentar: