Kakak Adik Mengaku Teroris
- Diamankan Aparat Kepolisian
WIRADESA -
Dua orang kakak adik asal Kabupaten Purbalingga, Masykur Hasani (31)
dan Maftuh Amali (20) mengaku sebagai anggota jaringan teroris saat
berada di pusat perbelanjaan International Batik Center (IBC) Wiradesa,
Kamis (13/9) siang. Akibat ulahnya tersebut, keduanya langsung
ditangkap di anggota kepolisian dan digelandang ke Mapolsek Wiradesa
guna menjalani pemeriksaan guna memastikan kebenaran pernyataan mereka.
Penangkapan bermula ketika kedua orang tersebut sedang berada IBC. Mereka datang dengan menggunakan mobil Suzuki Carri Nopol R-8479-JC sekira pukul 11.00. Selanjutnya keduanya bermaksud untuk makan di stan tempat makan 'Serba Penyet' milik Endang Sintawati (56) di kawasan IBC. Kepada Endang ia mengaku bahwa dirinya sebagai jaringan teroris dan ingin menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.
Mendengar pengakuan tersebut, Endang langsung menghubungi Satpam IBC, Edi Dermawan (31). Dan mendapat informasi terkait keberadaan teroris, satpam tidak berani gegabah dan melapokan hal tersebut kepada anggota Polsek Wiradesa. Selanjutnya polisipun melakukan penangkapan terhadap keduanya dan menggelandang mereka ke Mapolsek.
Kapolres Pekalongan AKBP Hanif kepada sejumlah wartawan mengatakan, kedua orang asal Purbalingga diamankan anggota yang sebelumnya telah menerima laporan dari Satpam di IBC terkait adanya dua orang pemuda yang mengaku sebagai anggota jaringan teroris dan ingin menyerahkan diri kepada polisi. Setelah menerima laporan, petugas diterjunkan untuk menyelidiki dan menangkap keduanya. Adapun dua orang yang mengaku teroris itu berinisial MH (31) dan MA (20).
"MH dan MA merupakan kakak adik warga asal Purbalingga, dan apa yang dilakukan oleh satpam IBC adalah tepat dengan melaporkan kejadian ini ke polisi," kata Kapolres saat di Mapolsek Wiradesa.
Kini tambah Kapolres, kedua orang tersebut sedang menjalani pemeriksaan. Namun mengenai maksud dari kedua orang tersebut belum bisa diketahui pasti. "Kami masih mendalami maksud tujuannya, kami juga belum bisa memastikan apakah ada gangguan psikologi dari kedua orang atau tidak. Dan untuk memastikan hal itu membutuhkan tim ahli. Kami juga akan berkoordinasi dengan Densus 88 mengenai kejadian ini. Adanya pengakuan itu kami sudah menempuh langkah antisipasi dengan mengundang tim Brimob Detasemen B Pelopor Sat Brimob Polda Jateng untuk melakukan penyisiran di sekitar IBC. Sebab mobil pelaku saat di tempat sudah dalam keadan kosong," tambah Hanif. (yon)
sumber:www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/kakak-adik-mengaku-teroris/422702211110422
Penangkapan bermula ketika kedua orang tersebut sedang berada IBC. Mereka datang dengan menggunakan mobil Suzuki Carri Nopol R-8479-JC sekira pukul 11.00. Selanjutnya keduanya bermaksud untuk makan di stan tempat makan 'Serba Penyet' milik Endang Sintawati (56) di kawasan IBC. Kepada Endang ia mengaku bahwa dirinya sebagai jaringan teroris dan ingin menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.
Mendengar pengakuan tersebut, Endang langsung menghubungi Satpam IBC, Edi Dermawan (31). Dan mendapat informasi terkait keberadaan teroris, satpam tidak berani gegabah dan melapokan hal tersebut kepada anggota Polsek Wiradesa. Selanjutnya polisipun melakukan penangkapan terhadap keduanya dan menggelandang mereka ke Mapolsek.
Kapolres Pekalongan AKBP Hanif kepada sejumlah wartawan mengatakan, kedua orang asal Purbalingga diamankan anggota yang sebelumnya telah menerima laporan dari Satpam di IBC terkait adanya dua orang pemuda yang mengaku sebagai anggota jaringan teroris dan ingin menyerahkan diri kepada polisi. Setelah menerima laporan, petugas diterjunkan untuk menyelidiki dan menangkap keduanya. Adapun dua orang yang mengaku teroris itu berinisial MH (31) dan MA (20).
"MH dan MA merupakan kakak adik warga asal Purbalingga, dan apa yang dilakukan oleh satpam IBC adalah tepat dengan melaporkan kejadian ini ke polisi," kata Kapolres saat di Mapolsek Wiradesa.
Kini tambah Kapolres, kedua orang tersebut sedang menjalani pemeriksaan. Namun mengenai maksud dari kedua orang tersebut belum bisa diketahui pasti. "Kami masih mendalami maksud tujuannya, kami juga belum bisa memastikan apakah ada gangguan psikologi dari kedua orang atau tidak. Dan untuk memastikan hal itu membutuhkan tim ahli. Kami juga akan berkoordinasi dengan Densus 88 mengenai kejadian ini. Adanya pengakuan itu kami sudah menempuh langkah antisipasi dengan mengundang tim Brimob Detasemen B Pelopor Sat Brimob Polda Jateng untuk melakukan penyisiran di sekitar IBC. Sebab mobil pelaku saat di tempat sudah dalam keadan kosong," tambah Hanif. (yon)
sumber:www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/kakak-adik-mengaku-teroris/422702211110422
Tidak ada komentar:
Posting Komentar