Tiga Kelurahan Terima Replikasi PLPBK
PEMKOT
– Sebagai bentuk motivasi terhadap kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM), Pemkot Pekalongan memberikan bantuan dalam bentuk program
replikasi Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK),
berupa dana sebesar Rp 1 M per kelurahan kepada tiga kelurahan yaitu,
Yosorejo, Dekoro dan Krapyak Lor. Demikian diungkapkan Koordinator PNPM
Kota Pekalongan, Sri Ratnawati kepada Radar, Kamis (13/9).
“Ketiga
kelurahan tersebut masing-masing mewakili tiga kecamatan di Kota
Pekalongan,” terangnya. Ketiganya mendapatkan bantuan dana untuk
mengembangkan lingkungannya yang berasal dari APBD Kota Pekalongan.
“Dana tersebut, akan disalurkan secara bertahap. Hingga akhir 2012,
akan disalurkan Rp 175 juta untuk perencanaan, disusul Rp 150 juta
untuk pemasaran. Kemudian sisanya akan diberikan tahun 2013 untuk
realisasi pembangunan fisik,” Program replikasi PLPBK, merupakan
program yang dibuat sendiri oleh Pemkot Pekalongan dengan mencontoh
PLPBK dari pemerintah pusat, yang dikemas dalam bentuk penghargaan
Neghborhood Development (ND) kepada BKM. Namun, karena diperkirakan
kondisi kelurahan di Kota Pekalongan yang sudah tak masuk kategori
untuk mendapatkan bantuan ND dari pusat, maka secara inisiatif Pemkot
mereplikasi program tersebut dengan menggunakan dana APBD.
Sedangkan
mengenai kriteria kelurahan yang berhak mendapatkan PLPBK tersebut,
bahwa kriteria masih sama dengan program yang berasal dari pusat. “Kami
akan lihat kinerja BKM yang paling mandiri dan berhasil, maka akan
mendapatkan bantuan replikasi PLPBK. Direncanakan, program ini akan
diberikan setiap tahun kepada masing-masing tiga kelurahan,” imbuh
Ratna.
Menurut
Ratna lagi, saat ini keadaan kelurahan di Kota Pekalongan memang
diperkirakan tidak masuk kriteria pemberian ND dari pusat. Karena ada
tambahan kriteria yang ditentukan yaitu angka kemiskinan di kelurahan
yang bersangkutan harus di atas 20 persen, selain kriteria berhasilnya
BKM di Kelurahan tersebut. Sedangkan di kelurahan tersebut. Sedangkan
di kelurahan di Kota Pekalongan, rata-rata memiliki angka kemiskinan
sudah di bawah 20 persen. “Untuk masalah kinerja BKM, kami yakin di
Kota Pekalongan ini masih banyak yang bagus, tapi untuk kriteria angka
kemiskinannya yang kita perkirakan tidak ada yang memenuhi. Untuk itu,
agar BKM tetap termotivasi bekerja dengan baik, Pemkot membuat
replikasi ini,” bebernya.
Pemberian
bantuan replikasi PLPBK, dikatakan Ratna, hanya sebagai rangsangan agar
masyarakat bisa membangun potensi ekonomi di wilayahnya. Dengan dana Rp
1 M, masyarakat dapat membangun sebuah pusat kegiatan, sedangkan untuk
pengelolaan dan kelanjutannya, diserahkan penuh kepada warga tanpa
diberikan bantuan kembali. (ap16)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 15-09-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar