Rabu, 17 Juli 2019

Bank Sampah Kota Pekalongan, Solusi Tambahan Pendapatan Masyarakat

Asyik, Sekali Nabung di Bank Sampah Bisa Dapat Rp400 ribu

KOTA – Bank Sampah Kota Pekalongan yang sudah dibuka sejak 2018 lalu, kini mulai banyak diminati oleh masyarakat. Masyarakat yang rajin memilah sampah, bisa menukarkannya dengan uang yang nantinya dapat dimasukkan dalam rekening tabungan yang dikelola oleh Bank Sampah. Hingga saat ini, sudah ada 400 orang yang tercatat sebagai nasabah Bank Sampah dengan tabungan mencapai puluhan juta rupiah.

Koordinator Bank Sampah Kota Pekalongan, Nadia Kamila menjelaskan, minat masyarakat untuk menabung sampah mulai meningkat. Dari 400 nasabah, sebagian besar merupakan kelompok dari instansi pemerintahan, TPS3R, sekolah, maupun dari RW. Hanya 150 nasabah yang merupakan penabung individu.

“Yang rutin jelas dari kelompok tadi. Seperti petugas TPS3R, itu memang diwajibkan setor sampah plastik minimal 100 kilogram per bulan ke Bank Sampah. Sedangkan individu, jumlahnya memang mulai banyak tapi untuk jumlah setorannya masih minim karena mereka mengumpulkan sampah sendiri,” tuturnya, Selasa (16/7).

Setiap kali menabung, uang yang didapat beragam. Paling banyak tentu saja dari petugas TPS3R karena mereka sudah diberikan target jumlah pengumpulan per bulannya. “Kalau petugas TPS3R sekali menabung sampah bisa mendapatkan antara Rp200 ribu hingga Rp400 ribu, tergantung jenis sampah yang disetorkan. Kalau individu masih sedikit, paling banyak itu Rp70 ribu sekali menabung,” jelasnya.

Tak hanya masyarakat dari Kota Pekalongan, Nadia menyatakan bahwa nasabah Bank Sampah juga berasal dari Kabupaten Pekalongan. “Banyak kok dari Karangdadap, Kedungwuni yang kesini. Mereka tertarik karena melihat masih banyak sampah di sekitar lingkungan dan bisa dimanfaatkan menjadi uang jika ditabung disini,” katanya.

Mengenai mekanisme pendaftaran sebagai nasabah, dia menjelaskan bahwa masyarakat hanya perlu datang ke kantor Bank Sampah kemudian mengisi formulir dan menyerahkan sampah yang dibawa. Setelah mendaftar, mereka akan langsung mendapatkan buku tabungan. Untuk dana yang didapat, nasabah dapat mencairkannya langsung atau disimpan di Bank Sampah.

Bank Sampah dikatakannya juga siap menjemput sampah yang sudah dikumpulkan masyarakat. Dengan syarat, jumlahnya signifikan yakni minimal 30 kilogram. “Karena kami mempertimbangkan tenaga yang tersedia dan biaya transportasi penjemputan,” tambahnya.

Mengenai harga sampah, Nadia menyatakan sudah ada pembagian harga sampah. Mulai dari sampah campur, sampah plastik, sampah botol plastik, sampah kertas, kardus, alumunium, hingga besi. “Kalau belum dipilah itu masuk kategori sampah campur. Harganya Rp2 ribu per kilonya. Kalau sudah dipilah akan dilihat jenis sampahnya dan sudah ditentukan harganya masing-masing,” tandas Nadia.(nul)

Tidak ada komentar: