Sabtu, 19 April 2014

Jajanan Sekolah, Berbahayakah?

Sebagian Pedagang Pilih Buat Jajanan Sendiri

PEKALONGAN – Sebagian pedagang jajanan anak sekolah memilih membuat sendiri jajanan yang akan dijual ke sekolah-sekolah. Sementara pedagang lainnya mengambil dari distributor. Asrofi, pedagang es kuwut dan indil bakso mengatakan, selama 20 tahun berjualan, ia membuat sendiri indil yang dijualnya ke sekolah-sekolah.
Nggak mantap rasanya kalau tidak membuat sendiri,” kata dia. Senin (14/4). Dengan demikian, ia bisa memastikan jajanan yang dijualnya aman dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan berbahaya. Sebaliknya, jika mengambil dari produsen, ia tidak bisa memastikan kandungan bahan-bahan dalam jajanan tersebut.
Saya sendiri memiliki anak yang sekolah di SD. Jadi saya juga sering menasehati agar anak saya tidak jajan sembarangan. Karena itu dalam membuat jajanan pun, saya tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya,” kata dia.
Lebih Efisien
Sementara pedagang lainnya memilih mengambil jajanan dari produsen. Kustirah, salah seorang pedagang aneka jajanan dari bahan baku ikan mengatakan, ada 20 jenis jajanan yang dijualnya setiap hari. Sehingga lebih efisien jika mengambil produknya dari produsen.
Diakui, ia tidak mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan jajanan yang dijualnya itu. Menurut Kustirah, beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan membeli barang dagangannya untuk dijadikan sampel pemeriksaan. Jika setelah diperiksa beberapa jajanan yang dijualnya mengandung bahan-bahan berbahaya, ia akan menghentikan pembelian jajanan tersebut dari produsen. (K30-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 16-04-2014)

Tidak ada komentar: