Rabu, 07 Agustus 2019

Deputi Rehablitasi BNN RI: Mendesak Pendirian BNN di Kota Pekalongan


Pendirian BNN di Kota Pekalongan Mendesak

Pendirian BNN di Kota Pekalongan Mendesak

KOTA – Pendirian Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kota Pekalongan, dinilai makin mendesak. Mengingat kondisi Kota Pekalongan merupakan daerah yang empuk menjadi sasaran narkoba karena keberadaan pelabuhan. Hal itu diungkapkan Deputi Rehablitasi BNN RI, Yunis Farida Oktoris Triana, dalam kegiatan peresmian Rumah Pintar Al Ma’laa yang sekaligus menjadi Intitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan tempat rehabilitasi narkoba, Selasa (6/8).

Namun meski mendesak, pendirian BNN kemungkinan belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat. Sebab saat ini tengah diberlakukan moratorium pendirian BNN baru di daerah. “Sementara kita masih moratorium. Tapi dengan dasar pertimbangan proposal dan berkas yang sudah diserahkan kepada kami akan dipertimbangkan melihat Kota pekalongan saat ini memang urgent,” tutur Yunis.

Menurut Yurnis, Kota Pekalongan merupakan daerah yang strategis dilihat dari budaya dan kulinernya. Di sisi lain, ada pelabuhan yang tentu menjadi sasaran empuk untuk penyebaran narkoba. “Saya mengacungi jempol atas kiat Walikota Pekalongan atas terbentuknya relawan dan penggiat anti narkoba di Kota Pekalongan. Mudah-mudahan Kota pekalongan bisa bersih dari narkoba. Dengan status BNN RI yang akan ditingkatkan setingkat dengan menteri mudah-mudahan pendanaan yang diberikan akan mampu mendukung Kota Pekalongan untuk mendirikan BNN,” kata Yunis.

Pendirian Rumah Pintar Al Ma’laa yang sekaligus menjadi IPWL di Jalan Dr Soetomo, merupakan gagasan PCNU Kota Pekalongan. Peresmian yang dilakukan Walikota Pekalongan bersama Deputi Rehabilitasi BNN RI, dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara IPWL Rumah Pintar Al Ma’laa dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) juga dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza (RSKPN) Kementerian Sosial RI yang diwakili Kasubdid Kelembagaan Sumber Daya, Beni Sujanto.

Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Kepala Organisasi perangkat Daerah (OPD) turut menyaksikan peresmian tersebut.

Walikota Pekalongan, M Saelany Machfudz mengapresiasi prakarsa dari masyarakat yakni NU yang telah memberikan fasilitasnya untuk tempat IPWL. “Dengan bangga peresmian Rumah Pintar Al Ma’laa ini langsung dihadiri oleh oleh Deputi Rehabilitasi BNN RI. Ini menjadi penyemangat bagi seluruh elemen untuk mengentaskan Kota Pekalongan dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” tutur Saelany.

Menurutnya, adanya IPWL akan membantu Pemerintah Kota Pekalongan dalam hal sosialisasi pemahaman bahaya narkoba. Pemkot Pekalongan hanya bisa memberikan fasilitas mobil yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas IPWL untuk mendukung pemerintah dalam mengurangi angka korban narkoba. “Selanjutnya, kita juga perlu mengajak para dai dan ulama untuk turut berdakwah dan mensosialisasikan bahaya narkoba ke masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua IPWL Rumah Pintar Al MA’laa, Agus Rofiqi mengatakan, setelah diresmikan Rumah Pintar ini, pihaknya akan menggarap kerjasama dengan Bapas setempat untuk merehabilitasi sejumlah warga binaan. “Sembari melaksanakan kegiatan rehabilitasi kami juga akan terjun ke kelurahan untuk memberikan edukasi bersama dengan lascar-laskar di kelurahan untuk mengurangi dampak penyalahgunaan narkoba,” tandas Agus.(dur)

Tidak ada komentar: