Capaian BIAS Sukses Lampaui Target
KOTA
– Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2013 di Kota
Pekalongan, berhasil mencapai target capaian awal yang dicanangkan
yaitu 95 persen. Untuk imunisasi Difteri Tetanus (DT) dan Campak bagi
anak kelas 1 SD, masing-masing sukses berhasil mencapai 98,4 persen dan
98,3 persen dari total sekitar 5446 anak yang menjadi target imunisasi.
Sementara untuk Tetanus Difteri (TD) yang diberikan untuk 11.097 anak
k2las 2 dan 3, berhasil mencapai angka 99,16 persen.
Kabid
Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada
Dinkes, dr Tuti Widayanti menjelaskan, hasil capaian BIAS tahun ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 lain. Capaian tahun ini,
juga berhasil melampaui target awal yang dicanangkan yaitu 35 persen
untuk masing-masing jenis imunisasi.
“Untuk
tahun ini, cakupannya sudah bagus dengan melebihi target capaian awal
yang dicanangkan. Bahkan, prosentase yang dicapai meningkat dari tahun
sebelumn ya. Keberhasilan ini berkat kerjasama yang baik antara Dinkes,
Puskesmas, pihak sekolah, orang tua siswa, dan masing-masing anak
didik,” tutur Tuti yang ditemui di kantornya, Rabu (11/12). Meski
begitu, pihaknya mencatat masih terdapat 0,84 persen orang tua yang
menolak anaknya diberikan imunisasi. Alasan yang dikemukakan orang
tua,, rata-rata adalah tidak adanya sertifikasi halal paada vaksin yang
digunakan. Dikatakan Tuti, untuk vaksin yang diberikan dalam kegiatan
BIAS, memang tidak melampirkan setifikasi halal.
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut pada pelaksanaan BIAS tahun depan,
Dinkes akan kembali memperkuat koordinasi antara Dinkes, Puskesmas dan
juga menyertakan Kemenag untuk ikut memberikan sosialisasi mengenai
pemberian vaksin imunisasi tersebut. “tahun depan, koordinasi dan
kerjasama akan akan kami perkuat. Kami juga akan menyertakan Kemenag
guna memberikan pemahaman mengenai sertifikasi halal vaksin,” tuturnya
lagi.
Meski menolak pada hari pelaksanaan, Dinkes tetap memberikan kesempatan kepada orang ttua murid untuk ingin memberikan imunisasi pada anaknya. Orang tua dapat membawa sang anak ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi. Pemberian imunisasi, dikatakan Tuti juga tidak dipungut biaya atau gratis.
Meski menolak pada hari pelaksanaan, Dinkes tetap memberikan kesempatan kepada orang ttua murid untuk ingin memberikan imunisasi pada anaknya. Orang tua dapat membawa sang anak ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi. Pemberian imunisasi, dikatakan Tuti juga tidak dipungut biaya atau gratis.
Diterangkannya
lagi, bagi anak yang tidak mendapatkan imunisasi berpotensi untuk
terserang tiga penyakit tersebut yaitu campak, difteri dan tetanus yang
dapat sampai menyebabkan kematian. Meskipun sang anak sudah mendapatkan
imunisasi yang sama saat bayi. “Namun imunisasi yang diberikan saat
bayi, efektifitas kekebalannya tidak 100 persen. Saat usia sekolah
itulah kembali diberi imunisasi demi memberikan kekebalan sampai 100
persen,” pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 12-12-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar