RANDUSARI, POTENSI BUDIDAYA LELE
KAJEN – Potensi
alam desa Randusari Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan yang berlimpah
air membuat desa Randusari sangat potensial untuk budidaya ikan
termasuk lele. Hal ini juga didukung dengan pasar yang luar biasa bisa
menerima sedikitnya 5 kwintal lele perharinya.
Bupati Pekalongan
Drs.H.A.Antono, MSi mengharapkan potensi desa Randusari yang luar
biasa ini bisa dikembangkan untuk budidaya lele dengan harapan 1 KK 1
kolam, sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga, namun tentunya hal
tersebut juga tergantung dari keseriusan masyarakatnya. Hal tersebut
disampaikan Bupati saat Panen Lele Kegiatan Pengembangan Usaha Mina
Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya Lele di Desa Randusari – Doro Kamis
kemarin (19/12).
Dalam acara yang juga
dihadiri oleh Kepala DKPP Kab. Pekalongan, Kepala DPPK, Kepala Dinas
Ketahanan Pangan, Kepala BAPPEDA dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja
Kab. Pekalongan ini Antono menyampaikan dukungannya pada para
pembudidaya ikan lele yang sampai saat ini sudah mencapai 106 kolam.
“Ayo bareng-bareng diniati betul untuk anak cucu kita,” ajaknya.
Menurut Pak Mul salah
satu anggota Kelompok Budidaya Ikan “Maju Makmur” Desa Randusari,
budidaya ikan lele di desa tersebut sangat menguntungkan, berapapun
hasilnya dapat terserap oleh pasar. Namun untuk mengembangkan budidaya
ini mereka menemui kendala dengan pakan ikan yang masih menggunakan
pelet sehingga keuntungan yang diperoleh belum begitu memadai.
Untuk meningkatkan
kesejahteraannya, kelompok tani ini berencana membuat pakan alternatif
dari bahan ikan laut dan ampas tahu. Bupatipun mendukung hal ini dengan
berniat memberikan bantuan berupa alat pembuat pakan dan indukan untuk
penetasan sehingga Pokdakan tersebut tidak perlu lagi mendatangkan
bibit dari daerah lain. “Asal jelas untuk masyarakat, Insya Allah akan
sejahtera. Ayo diniati tenan untuk kesejahteraan masyarakat!,”
ujarnya. (451h & Aan )
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar