PARA GURU JANGAN “GENIT”
Menyosong tahun politik pada 2014 mendatang, di Indonesia akan
dilaksanakan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan presiden. Berkaitan hal
tersebut para pendidik di Kabupaten Pekalongan tidak diperkenankan
untuk berpolitik praktis. “ Para guru dilarang “ genit “ ikut
berpolitik praktis meskipun sudah mengetahui tentang politik ”ungkap
Bupati Pekalongan Drs. Amat Antono, Msi disela sela melepas acara jalan
sehat dalam rangka HUT ke 68 PGRI di Alun alun kajen pagi kemarin(
24/11).
Didepan 10 ribu peserta jalan sehat, Bupati menjelaskan bahwa tahun
2013 ini adalah proses perjalanan demokrasi , yang sedang menuju
puncaknya pada tahun 2014. Dan suasana politik saat ini sudah mulai
terlihat dan dirasakan. Oleh karena itu para guru hendaknya menyadari
akan makna tahun politik ini dengan mengunakan hak politiknya dengan
jernih dan cedas, himbau Antono.
Menurut Antono , hal tersebut perlu disampaikan, karena mengingat
jumlah guru di Kabupaten Pekalongan yang mencapai ribuan orang,
sehingga menarik bagi pelaku politik untuk memanfaatkannya. Jika ada
yang memanfaatkan situasi tersebut dan hal tersbut tidak disadari oleh
para pendidik sendiri maka akan berdampak besar dan luas khususnya bagi
kalangan para pendidik sendiri.
“ Oleh karena itu kami menghimbau agar para pendidik menggunakan hak
piliknya dengan jernih dan cerdas agar tidak terjebak dalam pusaran
politik yang tak berujung. Dan kami akan menghormati hak pilih saudara”
tegas Bupati.
Selanjutnya terkait dengan peringatan HUT ke 68 PGRI, Bupati
mengajak kepada para insan pendidik untuk merenung kembali atas apa
yang telah dilakukan dan diberikan kepada negeri ini khususnya terkait
dengan pendidikan.
Bupati berharap kepada guru untuk tetep memegang jati diri sebagai
pendidik karena masa depan bangsa ditentukan oleh peran pendidik. “
Karena dari pendidiklah perubahan yang disertai pola pikir dan budi
pekerti yang baik itu bisa dilakukan agar perubahan itu bermanfaat”
tandas Bupati (ham)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar