GANJAR AJAK DISKUSI WARGA PROTES TPA
Kunjungan kerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pramono, di Kabupaten
Pekalongan ketika meninjau calon lahan pabrik pembangunan sampah di
desa wangandowo Kecamatan Bojong mendapat protes dari beberapa warga
setempat
Mereka menyampaikan aspirasinya langsung kepada pimpinan Jawa Tengah
ini dengan mengatasnamakan aspirasi warga setempat yang tergabung dalam
Paguyuban Aksi Tolak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional.
Pada kesempatan diskusi tersebut, Kartono (56) Ketua Paguyuban,
menyampaikannya penolakan pembangunan pabrik pengolahan sampah
didesanya. Menurutnya, TPA yang ada sebelumnya, membuat warga tidak
nyaman. Seperti membuat gatal dan banyak lalat yang beterbangan.
Kartono juga mengatakan, jika pembangunan TPA regional ini, maka
warga akan mengawasi dengan ketat operasional TPA. Menurutnya, jika TPA
regional berdampak buruk pada pemukiman warga, warga akan langsung
menutup TPA tersebut.”TPA akan kita tutup, jika menimbulkan limbah bau
dan mengotori pemukiman warga,” kata Kartono, yang disambut dengan
teriakan “setuju” oleh warga,
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kesempatan
diskusi dengan warga menyampaikan perlunya sosialisasi yang jelas
tentang pembangunan TPA ini agar masyarakat bisa menerima secara utuh
informasi tentang manfaat dan akibat dari TPA ini. TPA regional yang
akan dibangun pada tahun 2015 tersebut, rencananya akan menampung
sampah dari Kota dan Kabupaten Pekalongan,dengan luas area 5,8 hektar.
Ganjar menjelaskan bahwa TPA yang akan dibangun nanti, adalah sebuah
TPA dengan menggunakan teknologi Jerman. Menurutnya, TPA tersebut akan
berupa pabrik, yang mengolah limbah sampah menjadi briket, dan
menghasilkan energi.”Saudara-saudara jangan menolak dulu TPA ini, TPA
ini menggunakan teknologi Jerman, yang tidak menghasilkan pencemaran
limbah bau, dan limbah lainnya seperti TPA pada umumnya,” tandas Ganjar.
Ganjar juga menjamin, TPA regional yang akan dibangun di Desa
Wangandowo, tidak sesuai, maka warga boleh menolak bahkan menutupnya.
Menurutnya, beri kesempatan agar TPA regional dibangun, dan warga
hendaknya mendukungnya, karena akan banyak menyerap tenaga kerja
sekitar.”Warga percaya dulu pada kami, jangan menolak sekarang, mari
kita berembug dengan tenang, dengan pikiran jernih,” ungkap Ganjar.
Sementara itu, Bupati Pekalongan, Amat Antono, mengajak kepada warga
Desa Wangandowo yang menolak, agar berembug di rumah dinasnya.
“Silahkan perwakilan warga Desa Wangandowo datang ke rumah, kita
berembug bersama. Saya akan mendatangkan tenaga ahli dan Dinas tehnis
propinsi tentang TPA, yang akan dibangun di Desa Wangandowo, agar
warga mengerti seperti apa TPA tersebut nantinya,” ujar Antono.
Bupati juga menegaskan pada warga Desa Wangandowo, jika suatu saat
nanti TPA regional, menghasilkan limbah baik cair maupun bau, maka
Bupati adalah orang pertama, yang akan menegur pengelola TPA regional
tersebut.”Saya tidak mungkin membiarkan rakyat saya, berada dalam
kubangan limbah TPA, saya sebagai Bupati yang pertama kali akan
menegurnya,” kata Bupati Pekalongan, Amat Antono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar