Sabtu, 05 Oktober 2013

250 Penari Batik Jelamprang Terima Penghargaan

Penari Batik Jelamprang Terima Penghargaan 

PEKALONGAN - Sebanyak 250 penari Batik Jelamprang menerima penghargaan dari Istana Negara. Setifikat diberikan langsung secara simbolis oleh Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad di Ruang Amarta Setda setempat. Penghargaan dari Istana Negara RI itu diberikan kepada seluruh penari Batik Jelamprang, karena telah tampil dalam kegiatan sakral penurunan bendera pusaka di hadapan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono.

Pada kesempatan memberikan penghargaan, Walikota menyatakan, pihaknya bangga bisa memberikan yang terbaik untuk negara melalui penampilan 250 penari batik. Karena dengan penampilan tersebut, seluruh penari yang merupakan siswi dan mahasiswi di Kota Pekalongan dapat mengikuti kegiatan paling istimewa di negara dan sangat sulit diikuti oleh masyarakat lain.

"Kesempatan tersebut merupakan kenangan yang sangat berharga, karena tidak semua masyarakat? bisa mendapatkan kesempatan seperti itu, bisa tampil di hadapan Presiden dan saat kegiatan sakral negara," katanya. Karena itu, Walikota mengharapkan kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai prestasi bagi Kota Pekalongan, juga prestasi untuk seluruh penari batik Jelamprang.

Jelamprang
"Memang awalnya kami semua sampai kewalahan memenuhi permintaan Istana Negara, sebab semula hanya penari, kemudian muncul permintaan agar diiringi pemain musik secara langsung," tandas dia. Disebutkan, pihaknya juga minta seluruh pihak di Kota Pekalongan agar mengutamakan tari batik sebagai tarian pembukaan berbagai kegiatan, sebelum menampilkan tarian-tarian lainnya, agar kesenian khas tersebut menjadi salah satu yang istimewa.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Drs Doyo Budi Wibowo MM menambahkan, setelah tampil di Istana Negara, tari kolosal Batik Jelamprang juga diminta untuk tampil pada puncak peringatan HUT TNI di Semarang pada 5 Oktober. Namun, karena pada Oktober penari Batik banyak melakukan kegiatan untuk memeriahkan Pekan Batik Internasional (PBI), maka pihaknya hanya akan mengirim sebanyak 50 penari. "Sebab, sebagian penari lainnya akan tampil pada peringatan PBI yang juga akan dilaksanakan Oktober," ujar Doyo. (H52-85)

(SUMBER :SUARA MERDEKA, 01-10-2013)

 

Tidak ada komentar: