Sabtu, 19 Oktober 2013

Rencana pembuatan sport center disetujui walikota

Masuk 10 Besar Sport Center Disetujui 

PEKALONGAN - Sebelum berangkat ke ajang Poprov Jateng 2013 beberapa lalu, kontingen Kota Pekalongan menghadap Walikota HM Basyir Ahmad. Salah satu hal yang disampaikan dalam penemuan itu yakni rencana pembuatan sport center. 

Sarana olahraga itu akan dibangun dengan catatan, di Porprov Jateng yang berlangsung di Banyumas, Kota Pekalongan harus memnuhi target yakni meraih 20 medali emas dan masuk di peringkat 10 besar. Semua target itu ternyata dapat dicapai oleh kontingen Kota Batik sehingga Walikota pun menyetujui rencana pembangunan sarana itu. Sebab sport center memang sangat penting untuk pembinaan olahraga di wilayah kerjanya.

Evaluasi
"Meski sudah mencapai target, kami berharap pihak KONI harus melakukan evaluasi soal hasil yang dicapai para atletnya," tandasnya. Menurut Basyir, 20 emas yang dicapai itu sebagian besar diraih hanya dua cabang olahraga yakni biliar (13) dan dansa (5). Sedangkan sisanya dari dua cabang olahraga yaitu angkat berat (binaraga) dan panahan. Adapun cabang olahraga lainnya masih belum menyumbangkan sehingga dianggap kekuatannya tidak merata.

Makanya KONI segera melakukan evaluasi, kenapa bisa sampai seperti itu. Meski demikian, dia merasa bersyukur daerahnya dapat lolos di peringkat 10 besar pengumpul medali terbanyak di Jateng. Ketua KONI Kota Pekalongan H Ricsa mengaku gembira dengan apa yang dikatakan Walikota soal pembuatan sport center. Misalkan rencana itu dapat direalisasikan maka pembinaan atlet muda akan dipusatkan di tempat itu. "Mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan sarana olahraga itu dengan baik," katanya.

Terkait prestasi yang diraih para atletnya kurang merata saat berlaga di Porprov Jateng, Ricsa menjelaskan, banyak sekali faktornya. Pertama adalah atlet yang terjun di olahraga empat tahunan di Jawa Tengah itu sebagian besar merupakan atlet pelatnas dan punya "jam dinding" hingga ke luar negeri. Sedangkan atletnya yang dibawa ke Banyumas beberapa waktu lalu hampir seluruhnya hasil pembinaan dan putra daerah yang pengalaman bertandingnya belum begitu banyak. Menurutnya, kalau memang ingin mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, lebih baik "membeli" atlet nasional. Namun demikian, hal itu tidak bagus untuk pembinaan atlet muda yang ada di Kota Pekalongan. (H4-69)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 17-10-2013)

 

Tidak ada komentar: