Sabtu, 05 Oktober 2013

Muri:Pengguna aplikasi Open Source Software (OSS) terbanyak di dunia

Pemkot Gunakan Aplikasi OSS Terbanyak di Dunia

PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), kategori instansi pengguna aplikasi Open Source Software (OSS) terbanyak. Piagam penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum sekaligus pendiri MURI, Jaya Suprayana, kepada Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad, pada acara pembukaan Pekan Batik Internasional (PBI) 2013 di Jetayu, Kota Pekalongan, Rabu (2/10). 

Menurut Jaya Suprana, apa yang dilakukan Pemkot Pekalongan yakni menggunakan aplikasi OSS untuk jajaran pemerintahannya, adalah yang terbanyak di dunia, tidak hanya di indonesia. Sebab, aplikasi khusus yang sudah diterapkan Pemkot Pekalongan itu mencapai 18 aplikasi.

"Belum ada instansi lain yang menggunakan aplikasi open source sotfware sebanyak Pemkot Pekalongan," kata Jaya Suprana, saat penyerahan piagam penghargaan MURI kepada Basyir Ahmad, yang pada kesempatan tersebut didampingi pula oleh Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju, Dr Idwan Suhardi. Prosesi penyerahan rekor MURI itu, diwarnai pula dengan kalimat canda oleh Jaya Suprana. Sebab, sebelum diserahkan kepada Walikota, Jaya Suprana dengan tegas meminta maaf, bahwa pada kesempatan tersebut dirinya terpaksa tidak mencatat apa yang diraih Kota Pekalongan itu di buku MURI.

Ia dengan suara lantang merasa menyesal, karena tidak bisa mengakui kalau penggunaan aplikasi OSS oleh Pemkot Pekalongan itu sebagai rekor Indonesia. "Dengan sangat menyesal, kami tidak bisa mengakui ini sebagai rekor Indonesia," ujarnya. Seluruh tamu undangan yang hadir, termasuk para pejabat Pemkot Pekalongan, pun terlihat hening. Namun, itu tak berlangsung lama. Sebab, Jaya Suprana langsung menambahkan. "Kami tidak mengakui ini sebagai rekor Indonesia. Tapi kami mengakuinya sebagai rekor Dunia. Rekor Dunia Indonesia," serunya, sembari menyerahkan piagam penghargaan kepada Walikota Pekalongan Basyir Ahmad. Sontak, tepuk tangan dari tamu - tamu yang hadir pun riuh terdengar.

Menurut Jaya Suprana, rekor MURI kategori penggunaan aplikasi OSS terbanyak itu, menunjukkan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara luar. Terutama dalam bidang Iptek maupun teknologi informasi. "Bangsa kita adalah bangsa yang dahsyat. Tapi kadang-kadang kita kurang percaya diri. Selalu, yang kita anggap yang datang dari luarlah yang paling bagus. Padahal, sebenarnya kita sangat luar biasa," ungkapnya. Sesaat usai menerima piagam penghargaan bernomor 6161/R.MURI/X/2013, mendapat ucapan selamat dari Jaya Suprana, serta Staf Ahli Menristek, Dr Idwan Suhardi.

Basyir mengungkapkan, rekor MURI tersebut merupakan yang ke sekian kalinya diterima Kota Pekalongan. Sebelumnya, Kota Pekalongan telah meraih rekor MURI pertama kali, yakni membuat karya kain batik terpanjang di dunia, sekitar tahun 2005, kemudian berlanjut, rekor MURI lainnya. Basyir menyatakan, dari penerapan OSS di lingkungan Pemkot Pekalongan, maka APBD bisa dihemat hingga Rp 32 miliar. "Alhamdulillah, kita jadi percontohan untuk Kota Kabupaten lainnya," ungkapnya.

Penerapan e-Goverment berbasis aplikasi OSS itu, imbuh Basyir, digunakan untuk berbagai sektor layanan. DIantaranya, aplikasi Sistem Informai Manajemen (SIM) Keuangan, SIM data penerima raskin, SIM Kelurahan, dan sebagainya. Sementara Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju, Dr Idwan Suhardi, mengkui kalau Kota Pekalongan yang terbanyak memakai aplikasi OSS untuk jajaran pemerintahannya. Dari yang semula satu aplikasi, berkembang menjadi 18. Ditambahkan, selain Kota Pekalongan, ada beberapa Pemda lain yang juga sudah proses migrasi ke OSS. DIantaranya di Aceh, Jembarana Bali dan beberapa lainnya. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 03-10-2013)

 

Tidak ada komentar: