Pekalongan Rekrut 150 Relawan Muda Berinovasi
Pekalongan - Kota Batik
Pekalongan kembali merekrut anak-anak muda yang berstatus mahasiswa
sebagai relawan muda berinovasi. Serangkaian pelatihan dilakukan bagi
sekitar 150 mahasiswa, diharapkan relawan inovasi ini menjadi jembatan
antara pemerintah dan masyarakat untuk mendukung sistem inovasi daerah.
Pelatihan dan perekrutan relawan muda ini juga dibantu Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Selain itu, pada angkatan
kedua calon relawan muda berinovasi ini, sejumlah mahasiswa Universitas
Diponegoro yang sudah didaulat sebagai relawan muda berinovasi
dilibatkan.
Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Tatang A
Taufik mengatakan gerakan relawan muda berinovasi ini menjadi bagian
dari upaya penguatan sistem inovasi di daerah terutama di usia muda.
"Gerakan relawan muda berinovasi di Pekalongan ini sudah kedua
kalinya digelar, pertama kali dilakukan Juni 2012. Melalui gerakan ini
ada nilai yang ditanamkan kepada mereka," katanya di sela acara Gerakan
Relawan Muda Berinovasi, di Pekalongan, Kamis (19/6).
Tatang menambahkan, kegiatan ini diharapkan mendekatkan inovasi
kepada generasi muda, sehingga mereka dapat menciptakan kreativitas.
Inovasi yang dimaksud memiliki segmen yang luas seperti di bidang
lingkungan hidup atau pun teknologi informasi dan komunikasi.
Sementara itu, dari kegiatan serupa yang sudah dilakukan tahun lalu,
sebagian besar masih dalam proses inovasi. Terkait batik yang menjadi
ikon Pekalongan, mahasiswa berhasil mengembangkan pewarna alami untuk
proses pembuatan batik.
"Nantinya diharapkan peran mereka beragam melalui berbagai kegiatan
sesuai profesinya dan bermanfaat bagi lingkungan yang inovatif,"
ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Dwi Arie Putranto mengungkapkan,
kegiatan yang baru diperkenalkan tahun lalu ini sejalan dengan misi
pemerintah kota Pekalongan untuk membangkitkan kreativitas dan inovasi
pemuda dan memberdayakan masyarakat.
Untuk mendukung percepatan inovasi daerah Dwi mengaku, pemerintah
Kota Pekalongan memberikan dukungan dana hibah bersaing bagi kelompok
yang memiliki usulan proposal kreatif.
"Dalam banyak hal, kita mengarahkan relawan muda berinovasi agar dapat memberikan solusi kepada masyarakat," ujarnya.
Apalagi di sektor lingkungan hidup tambahnya, batik selain memiliki
sisi positif juga memiliki masalah ketika limbah pewarnaan tidak diolah
secara optimal dan malah dibuang ke sungai. Para relawan muda
berinovasi ini setidaknya bisa menjadi corong bagi pengrajin batik agar
memanfaatkan tiga instalasi pengolahan limbah yang dibuat pemerintah.
Sementara itu, terkait perekrutan relawan muda berinovasi, lanjut
Tatang, di sejumlah wilayah pun sudah dilakukan seperti di Universitas
Diponegoro sebanyak 120 mahasiswa, Cimahi 40 orang, Pelalawan 80 orang,
Gresik dan Pagar Alam 350 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar