Perajin Dipacu Produksi Batik Warna Alam
PEKALONGAN - Sebanyak
25 perajin batik pemula di sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan
mengikuti Pelatihan Teknis Penggunaan Zat Warna Alam di ruang Workshop
batik SMK 3 Pekalongan, (15/9). Pelatihan diselenggarakan Direktorat
Industri Kecil dan Menengah Wilayah II, Direktorat Jenderal Industri
Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian. Koordinator Pelatihan
Teknis Penggunaan Zat Warna Alam, Syamsul Rizal mengatakan, pelatihan
tersebut untuk mengenalkan perajin batik terhadap pemakaian produk yang
ramah lingkungan.
"Melalui
kegiatan ini, kami memperkenalkan kepada perajin batik pemula terhadap
warna-warna alam. Sebab, selama ini perajin batik sangat bergantung
terhadap zat warna sintesis," papar Rizal. Para perajin batik tersebut
dipacu untuk memproduksi batik dengan menggunakan warna alam guna
memenuhi tuntutan negara-negara yang menjadi pasar batik Indonesia.
Sebab, menurutnya, saat ini produk yang ramah lingkungan (eco product)
menjadi tuntutan pasar global. Karena itu, perajin batik tersebut
dibebakli pengetahuan tentang penggunaan pewarna alam agar menghasilkan
produk mereka bisa merebut pasar dalam persaingan global yang makin
ketat.
Produk Batik
"Pelatihan
diarahkan untuk menghasilkan produk batik yang ramah lingkungan untuk
mengikuti tren pasar saat ini yang lebih memilih produk ramah
lingkungan," imbuh Rizal. Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya
menyelenggarakan pelatihan, namun juga akan memfasilitasi pemasaran
produk yang dihasilkan para peserta pelatihan tersebut. "Nantinya,
batik-batik yang diproduksi peserta pelatihan ini akan kami bawa ke
Jakarta, selanjutnya akan kami pasarkan ke negara-negara maju yang
kritis terhadap lingkungan, seperti Jepang dan Belanda," tandas Rizal.
Pelatihan
diselenggarakan pada 11-15 September, peserta mendapat teori dan
praktik membatik menggunakan zat warna alam. Para peserta
mempresentasikan batik warna alam yang diproduksinya, baik secara
perseorangan maupun secara tim. Usai pelatihan, peserta mendapat
bantuan perlengkapan membatik, seperti canting cap tembaga, canting cap
kayu, tempat untuk? mendidihkan lilin, kompor dan tabung gas, meja cap,
bak lorot, drum volume 200 liter hingga 400 liter serta kain mori 100
yard. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 16-09-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar