LEGENONAN DAN GELAR BUDAYA DESA KANDANGSERANG
Bupati
Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si menunjukkan apresiasinya terhadap
kegiatan tradisi legononan seperti yang dilaksanakan Desa Kandangserang
Kecamatan Kandangserang hari ini (24/9/13). Beliau mengungkapka
penghargaannya akan keguyuban warga desa yang telah berupaya secara
mandiri untuk menyelenggarakan legenonan dan gelar budaya dalam rangka
menyambut sedekah bumi Desa Kandangserang 2013.
“Legenonan
merupakan kegiatan tradisi yang sangat baik untuk dijaga dan
dilestarikan. Selain itu, adanya kegiatan semacam ini juga menunjukkan
kehidupan masyarakat yang rukun dan guyub. Kalau masyarakatnya rukun,
maka tugas pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum jadi lebih
ringan. Oleh karena itu saya minta kebersamaan, saling pengertian dan
gotong royong seperti ini tetap dipertahankan. Karena gotong royong
adalah ciri masyarakat kita, ciri khas bangsa Indonesia. Semoga desa
Kandangserang bisa menjadi contoh teladan untuk desa lainnya”, ungkap
Bupati.
Dalam
kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan bantuan secara pribadi
untuk delapan Rukun Tetangga (RT) yang membuat gunungan hasil bumi
untuk lomba sebesar Rp.500.000,-. Selain itu, beliau juga menambahkan
bantuan sebesar Rp.1 juta untuk RT yang gunungannya menjadi juaranya
nanti. Terkait pembangunan secara fisik, Bupati menjanjikan kepada
masyarakat setempat untuk memperbaiki jalan desa, bantuan seragam
pakaian untuk paguyuban kesenian serta bantuan 30 juta untuk rehab
masjid desa.
“Bantuan
ini semata-mata karena saya senang kalau warga desa, masyarakat guyub
rukun dalam membangun desanya. Karena untuk membangun Kabupaten
Pekalongan yang besar ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat
sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama dapat terwujud”,
imbuhnya.
Sementara
itu Kepala Desa Kandangserang Richaini menyampaikan legenonan atau
sedekah bumi ini merupakan sebuah selamatan desa sebagai bentuk rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Selain itu, juga sebagai sarana
untuk melestarikan tradisi. Sedangkan gelar budaya dilaksanakan untuk
memeriahkan legenonan sehingga menarik perhatian masyarakat untuk
menyaksikan. Kedepan, kami berharap desa Kandangserang ini bisa lebih
maju dan masyarakatnya dapat lebih sejahtera”, jelas Richaini.
Legononan
dan gelar budaya Desa Kandangserang ini juga dimeriahkan oleh parade
drumband, lomba gunungan hasil bumi serta karnaval warga desa yang
mengenakan berbagai kostum. Selain itu, ada pula pagelaran wayang kulit
yang sebelumnya didahului dengan penyerahan tokoh wayang Dewi Sri dan
bibit padi dari Bupati Pekalongan kepada dalang.
Seusai
menghadiri acara Legenonan, Bupati dan rombongan berkenan mengunjungi
salah satu potensi wisata alam wilayah Kecamatan Kandangerang, yaitu
Watu Ireng di Desa Lambur. Potensi wisata alam ini sangat unik untuk
dipromosikan karena berupa batu hitam yang sangat besar, seluas 2 Ha.
Penasaran? Buktikan sendiri untuk berkunjuung kesana. (rizka/her/hamin)
Sumber : Bag. HUmas Setda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar