PTN-PTS sepakat keluarkan mahasiswa terlibat narkoba
Semarang (ANTARA
News) - Perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta sepakat bakal mengeluarkan mahasiswanya yang
terbukti terlibat penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya.
"Langkah ini merupakan wujud kesepakatan perguruan tinggi untuk bekerja
sama dalam penanggulangan narkoba," kata Ketua Badan Kerja Sama (BKS)
PTN-Kopertis Jateng-DIY Prof Sudharto P. Hadi di Semarang, Jumat malam.
Hal tersebut diungkapkannya di sela Rapat Kerja Badan Kerja Sama (BKS)
PTN-Kopertis Jateng dan DIY di Hotel Grand Candi Semarang yang
diprakarsai Politeknik Negeri Semarang (Polines) sebagai tuan rumah
kegiatan.
Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu menjelaskan kebetulan saat
ini bersamaan dengan proses penerimaan mahasiswa baru sehingga akan
dilakukan tes urine untuk mengetahui menyalahgunakan narkoba atau tidak.
"Fokus kami saat ini memang kepada mahasiswa baru karena bersamaan
dengan awal tahun ajaran baru. Kalau dalam tes itu positif narkoba akan
langsung diberi sanksi, yakni dikeluarkan dari perguruan tinggi,"
katanya.
Meski demikian, kata dia, penanggulangan narkoba semacam itu juga akan
aktif dilakukan untuk seluruh mahasiswa, baik lama maupun baru dengan
sanksi yang sama jika memang terbukti menyalahgunakan narkoba.
"Penanggulangan narkoba ini merupakan salah satu poin yang dihasilkan
dari raker sekarang ini. Karena itu, seluruh PTN dan PTS di Jateng dan
DIY sudah sepakat untuk menerapkan aturan ini," katanya.
Untuk mendukung langkah penanggulangan penyalahgunaan narkoba, Sudharto
mengatakan kalangan perguruan tinggi akan aktif menggandeng berbagai
pihak terkait, seperti kepolisian daerah dan Badan Narkotika Nasional
(BNN).
Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Dr Bambang Supriyadi menambahkan
bahwa seluruh PTS di Yogyakarta sudah sepakat untuk melakukan tes urine
kepada kalangan mahasiswa, terutama untuk para mahasiswa baru.
"Sanksinya jelas. Jika hasilnya positif mengonsumsi narkoba maka
mahasiswa yang bersangkutan akan dikeluarkan. Mereka kan sudah
menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengonsumsi narkoba,"
katanya.
Senada dengan itu, Direktur Polines Dr Totok Prasetyo mengungkapkan
pihaknya sangat mendukung kesepakatan itu dan setiap tahun selalu
menggandeng BNN untuk melakukan tes urine kepada kalangan mahasiswa
baru.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng
Prof DYP Sugiharto, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof
Rohmat Wahab, dan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Ravik
Karsidi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar