Selasa, 14 Agustus 2012

Bahaya Mie Basah Mengandung Formalin

Mie Basah Berformalin
  • Hasil Temuan Sidak Kedua
PASAR BANYUURIP - Ditemukan, sebagian besar produk mie basah yang beredar di pasaran mengandung formalin. Itu setelah dibuktikan hasil pemeriksaan oleh petugas Dinas Kesehatan.Temuan mie basah berformalin terungkap dalam sidak hari kedua oleh tim gabungan dari Pemkot Pekalongan di empat lokasi berbeda.

Tim pertama yang dipimpin langsung  Wawalkot, turun di Pasar Banyuurip Ali, Kecamatan Pekalongan Selatan. Tim kembali menemukan beberapa produk yang mengandung zat berbahaya, salah satunya mie basah."Untuk itu, kami mengimbau kepada warga untuk sementara tidak terlebih dahulu membeli mie basah baik di pasar tradisional maupun tempat lainnya. Karena, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan berulang kali, ditemukan sebagian besar mie basah yang beredar mengandung formalin," imbau Sekretaris Disperindagkop Kota Pekalongan, Dra Darwati.

Selain itu, dalam pemeriksaan yang dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan terhadap beberapa sampel makanan seperti jajanan kerupuk, kerupuk bawang mentah, saos sambal kemasan, tahu, bakso dan beberapa jajanan lainnya juga ditemukan kandungan zat pewarna pakaian jenis Rodhamin B dalam krupuk bawang mentah.

Tim sidak juga sempat mengetes satu sampel kulit ayam yang berwarna kuning, yang diindikasikan merupakan daging ayam tiren dan dibubuhi kunir untuk menyamarkannya, namun hasilnya negatif.  "Tadi juga ditemukan bahan pewarna bukan untuk makanan namun dijual di toko pangan serta empat kaleng susu kental manis kadaluarsa. Beberapa memang sudah langsung disita oleh tim, tapi yang lain menolak untuk disita dan akan menukarkannya kepada suplier," jelas Darwati lagi.



Ditanya mengenai sanksinya? Darwati mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait, untuk kemudian baru akan ditentukan sanksi atau tindakan apa yang akan dilakukan terhadap pedagang atau distributor nakal. "Karena memang terdapat beberapa distributor yang sudah dua kali diperingatkan tapi tetap membandel," ucapnya.

Wakil walikota Pekalongan, H Alf Arslan Djunaid menyampaikan, bahwa untuk pantauan harga sebagian bahan pokok, relatif masuh stabil. Tidak ada kenaikan atau penurunan harga yang mencolok. "Tadi saya bersama tim sudah memantau harga beberapa bahan pokok seperti beras, minyak curah, dan daging. Secara keseluruhan harganya masih relatif stabil. Selain itu, ketersediaannya dan pasokannya juga masih aman," tutur Alex.

Mengenai temuan tim terkait bahan makanan berbahaya, Alex mengatakan bahwa untuk tindakan sementara ini Pemkot akan melakukan teguran, namun tidak menutup kemungkinan akan diberikan sanksi yang cukup berat jika tetap membandel. "Kegiatan ini merupakan langkah Pemkot untuk memberikan jaminan kepada masyarakat terkait ketersediaan dan keamanan bahan pangan yang beedar di Kota Pekalongan," tegasnya.

Sedangkan di lokasi lain, yaitu sidak di warung dan kios di sekitar terminal Pekalongan ditemukan beberapa makanan, minuman dan jamu yang sudah kadaluarsa, minuman stamina oplosan buatan home industri yang dikemas dalam botol merek tertentu. "Semua sudah kami ambil untuk barang bukti dan untuk diuji. Tidakan tersebut sudah sesuai dengan UU nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen," ucap perwakilan daro Lembaga Perlindungan Konsumen 'Surya' yang juga turut serta dalam sidak tersebut. (ap16)

sumber:http://www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/mie-basah-berformalin/408004889246821

 

Tidak ada komentar: