Kamis, 30 Agustus 2012

Lomba Cipta Pesona Wisata (Cipta) Award 2012

Di Jateng, Hanya Bersaing dengan Lawang Sewu
PEKALONGAN - Museum Batik Pekalongan masuk nominasi Lomba Cipta Pesona Wisata (Cipta) Award 2012 yang digelar Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Museum Batik, yang sebelumnya telah meraih predikat 'Best Practices' dari Unesco tersebut, bersaing dengan 26 tempat wisata lainnya di seluruh Indonesia, untuk masuk nominasi predikat 9 terbaik sebagai destinasi atau tempat tujuan wisata secara tingkat nasional. Guna keperluan tersebut, Tim Penilai Lomba Cipta Award 2012 yang diketuai oleh Profesor Yuwono, Rabu (29/8) kemarin mengunjungi Museum Batik Pekalongan untuk melakukan penilaian secara langsung. Penilaian dilakukan dengan mewawancarai pihak pengelola Museum Batik, Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan, serta mengecek seluruh ruangan berikut segala aktivitas di dalamnya, serta melihat beragam koleksi kain batik yang ada.



Di sela-sela penilaiannya, Prof Yuwono menyampaikan bahwa Cipta Award 2012 adalah yang ke tiga kalinya diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat. Dipaparkan, Cipta Award merupakan suatu ajang kompetisi tingkat nasional yang diberikan kepada pengelola daya tarik wisata sebagai salah satu wujud apresiasi pemerintah. "Untuk mendorong pengelola pariwisata dalam meningkatkan kualitas pengelolaan daya tarik wisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan," paparnya.

Disebutkan Yuwono, untuk tahun ini, dari 160 destinasi wisata di 28 provinsi yang mengikuti lomba, hanya 56 yang masuk tahap dua. Kemudian, dari jumlah itu, disaring lagi dalam seleksi tahap tiga menjadi hanya 27 saja. Dan, yang masuk dalam tahap ini, di Jawa Tengah hanya ada dua dari enam tempat wisata yang diikutkan. Dua tempat wisata tersebut Lawang Sewu dan Museum Batik Pekalongan yang masuk katagori daya tarik wisata budaya. "Candi Borobudur, yang tahun lalu masuk, kali ini tidak. Di Provinsi Jateng hanya ada dua yang lolos, yakni Lawang Sewu dan Museum Batik Pekalongan," ungkapnya.

Diungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya, Provinsi Bali selalu mendominasi perolehan predikat Cipta Award. Menurutnya, hal itu disebabkan karena pengelolaan tempat wisata di sana sudah tergolong sangat baik. "Tapi untuk menuju 9 besar Bali juga harus bersaing penilaian dengan daerah lain," tandas Yuwono. Yuwono menjelaskan, setelah melalui sejumlah tahapan penilaian, nantinya hanya akan dipilih 9 destinasi wisata yang akan menjadi nominator terbaik, memperebutkan beberapa award sebagai destinasi pariwisata nasional. Pemenang Cipta Award nantinya akan diumumkan pada Hari Pariwisata Internasional di Jakarta, 27 September mendatang.



Diungkapkan pula, ada sejumlah katagori yang dinilai, yakni daya tarik wisata alam, buatan, dan budaya. Sementara aspek yang dinilai yakni lingkungan, ekonomi, hingga sosial budaya. "Apakah destinasi wisata tersebut mempunyai manfaat menyeluruh bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya, apakah kelestariannya terus dijaga, lalu kesinambungan mewariskan nilai budaya pada generasi penerusnya seperti apa, itu dinilai semua. Jadi bukan hanya dari sisi besar tidaknya jumlah pengunjungnya," tandasnya.

Yuwono menilai, Museum Batik Pekalongan telah melakukan beberapa hal yang disyaratkan dalam penilaian tersebut. Ia dan tim melihat sendiri ada sejumlah siswa SD yang sedang belajar membatik di ruang workshop. Lalu, beragam koleksi yang disimpan dalam sejumlah ruang, mulai dari ruang batik pesisiran, batik nusantara yang berisi koleksi tokoh nasional, maupun ruang batik pedalaman. Juga, keberadaan sebuah ruangan yang digunakan sebagai semacam bungker untuk menyimpan benda-benda peninggalan zaman penjajahan Belanda serta tempat koleksi kain batik berbagai generasi. "Di sini bagus juga, bahwa batik sudah masuk kurikulum sekolah, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan Drs Doyo Budi Wibowo MM yang didampingi Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan Tanti Lusiani mengaku senang Museum Batik masuk nominasi 27 besar Cipta Award 2012. Untuk bisa meraih predikat destinasi wisata nasional terbaik, Pemkot Pekalongan telah melakukan sejumlah upaya. "Seperti merevitalisasi Museum Batik agar lebih baik lagi," jelasnya.

Doyo menambahkan, tahun ini, selain Museum Batik yang masuk nominasi Cipta Award, ada predikat lain yang ditunggu masyarakat Kota Batik. Yakni, Kampoeng Batik Kauman juga masuk 15 nominasi nasional Desa Wisata terbaik. Sehingga, berbagai persiapan di lokasi wisata itu makin ditingkatkan, seperti keberadaan home stay yang semula hanya berjumlah 6 tempat, bertambah menjadi 8, termasuk penjual kuliner juga bertambah. "Kemudian, warga setempat juga sekarang tengah melakukan kegiatan pembuatan cinderamata, sehingga memang kami betul-betul mempersiapkan daerah menjadi destinasi pariwisata agar layak masuk tingkat nasional," jela Doyo (way)
sumber:www.pekalongankota.go.id

Tidak ada komentar: