-
Satu Abad ponpes Rabatul Muta'allimin
PONDOK pesantren
Ribatul muta'allimin Landungsari atau dikenal sebagai Ponpes Grogolan
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Selain usianya sekarang sudah satu abad (berdiri tahun 1911), Ponpes
yang didirikan oleh KH saelan (almarhum) itu kini berkembang pesat.
Awal
pendirianya, menurut ketua yayasan Ribatul Mutaiallimin, saelani
Machfudz yang di dampingi pengasuh Ponpes KH Sa'dullah Nachrowi LC,
diawali banyaknya warga yang ingin berguru pada KH saelan. Itu
dilakukan karena KH saelan sudah mengaji pada Kiai Chambali bin Kiai
Khomsah (Landungsari) dan Habib Hasyim (Pekalongan). Beliau juga pernah
nyantri di pacitan, Madura dan beberapa Pondok lainya.
Adanya
keinginan warga itu, membuat KH Saelan menurutinya dengan menggaji di
mushala kecil yang sederhana. Pengajian yang di lakukan pada waktu itu
dengan cara sorongan (kiai menyimak santri yang membaca kitab kuning),
dan cara bandungan (kiai membacakan kitab di hadapan para santri).
Seiring dengan perkembangan zaman, ternyata jumlah santri yang menggaji
terus bertambah.tahun 1928, atas bantuan H Abdussalam didirikankan
pondok untuk menginap para santri.
Kini
Ponpes itu berkembang cepat. Ponpes yang semula tradisional, kini
berkembang yang semula tradisional, kini berkembang bukan hanya berupa
pondok pesantren dengan pendidikan diniyah saja, namun juga
mengembangkan sekolah Mts dan MA Ribatul Muta'allimin dengan siswa
sekitar 600 anak.
Adapun
jumlah santri yang mengaji di Ponpes itu, menurut dia, yang bermukim
(menginap di ponpe sebanyak 260 anak). Kemudian yang hanya mengikuti
mengaji diniyah termasuk warga sekitar mencapai 1200 anak serta yang
sekolah di Mts dan MA 600 anak. Setelah itu, Ponpes diasuh oleh KH
Nachrowi dan KH Hamid Yasin (wafat 1981) putra KH Saelan.KH Nachrowi
Chasan adalah santri sekaligus menenti KH Saelan. (Trias Purwadi-86)
(SUMBER : SUARA MERDEKA 11-05-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar