PEKALONGAN –
Sejumlah perajin kerupuk di Kota Pekalongan beberapa hari terakhir
mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng yang naik sekitar 20 persen.
Semula harga Rp.150 ribu/17 kg kini menjadi Rp. 186 ribu/17 kilogram.
Kondisi tersebut membuat perajin kelimpungan karena harga jual tidak
sebanding dengan kenaikan harga bahan baku.
“Perajin
tidak mungkin menaikkan harga jual. Harga jual masih tetap saja lakunya
susah, apalagi dinaikkan,” ujarnya Khariyah, salah seorang perajin
kerupuk di sokorejo, Kota Pekalongan, kemarin (25/4).
Ia
mengungkapkan, harga jual kerupuk lima tahun lalu hingga sekarang
Rp.100 per biji. Meski terjadi lonjakan harga bahan baku, perajin tidak
berani menaikkan harga jual, karena takut kehilangan konsumen. Selain
mengeluhkan kenaikan bahan baku lainya seperti bawang putih dan tepung
tapioka.
Harga
bawang putih naik dari Rp 8 ribu per kilogram menjadi Rp. 16 ribu per
kilogram dan tepung tapioka menjadi Rp 600 ribu per kuintal. Sementara
Staf bidang perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM Kota Pekalongan Muthar Aredy mengatakan kenaikan harga minyak
goreng curah dari Rp 9.500 menjadi Rp 11.800/kg di pengaruhi
peningkatan harga bahan baku berupa minyak sawit mentah (crude palm
oil/CPO). (H79-90)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 26 APRIL 2012) & Sumber lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar